Connect with us

Berita

Jenderal Polisi Ahli Intelijen Penyandang Gelar Lasalipu Daeng Marakka, Irjen Pol Merdisyam

Published

on

Wakabaintelkam Polri Irjen Pol Merdisyam. FOTO/DOK.POLRI

Jakarta, goindonesia.co – Fakta-fakta tentang Irjen Pol Merdisyam menarik untuk diketahui. Jenderal polisi bintang 2 itu saat ini menjabat sebagai Wakil Kepala Badan Intelijen dan Keamanan (Wakabaintelkam) Polri.

Merdisyam menduduki jabatan Wakabaintelkam Polri sejak 31 Oktober 2021. Jabatan itu diberikan kepada Merdisyam berdasarkan Surat Telegram Kapolri Nomor ST/2278/X/KEP/2021 yang ditandatangani As SDM Kapolri waktu itu Irjen Pol Wahyu Widada.

Sebagai perwira tinggi polisi, Merdisyam termasuk memiliki karier cemerlang. Banyak jabatan strategis pernah ia emban sepanjang berkarier di Polri. Di luar itu, ada beberapa fakta menarik tentang anggota Polri kelahiran Jakarta, 4 Mei 1968 tersebut.

Berikut ini fakta menarik Irjen Pol Merdisyam:

1. Ahli Intelijen

Merdisyam merupakan lulusan AKABRI bagian Kepolisian tahun 1991. Ia mengawali karier sebagai Pamapta Polres Sukabumi pada 1992, kemudian dipercaya menjadi Kaurbinops Serse (1993) dan Wakasat Serse Polres Sukabumi (1994).

Mengutip keterangan resmi di kanal YouTube Humas Polda Sulsel, setelah menyelesaikan pendidikan kejuruan Bahasa Inggris dan Perwira Dasar (Daspa) Intelkam, Merdisyam itu diangkat menjadi Kapolsek Cisaat Polres Sukabumi pada 1996.

Di tahun yang sama, suami Libriani Dwi Arsanti itu juga mengikuti pendidikan kejuruan Daspa Brimob. Merdisyam menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) pada 1998.

Kariernya terus meningkat hingga ditunjuk menjadi Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan (2004) dan Wakapolres Bekasi (2006). Usai menyelesaikan pendidikan Sespimmen (2009) dan Assessment Sisjab Kapolres II (2010), Merdisyam ditunjuk menjadi Kapolres Karawang (2010).

Kemudian ia dimutasi menjadi Dirintelkam Polda Gorontalo pada 2013. Ayah tiga putra ini lalu diangkat menjadi Dirintelkam Polda Metro Jaya (2016) setelah merampungkan pendidikan Sespimti pada 2015.

Merdisyam pecah bintang saat dipercaya menjadi Direktur Baintelkam Polri pada 2018. Pangkatnya menjadi Brigadir Jenderal Polisi (Brigjen Pol). Setahun kemudian, lulusan pelatihan Money Counterfaith di Amerika Serikat ini dipromosikan menjadi Kapolda Sulawesi Tenggara.

Pangkatnya pun naik menjadi Inspektur Jenderal Polisi (Irjen Pol) atau bintang 2. Selanjutnya Merdisyam dimutasi menjadi Kapolda Sulawesi Selatan pada 2020 dan ditarik lagi ke Mabes Polri menjadi Wakabaintelkam pada 2021.

2. Tangani Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar

Merdisyam menangani sejumlah kasus besar saat menjabat Kapolda Sulsel. Salah satunya adalah bom bunuh diri di Gereja Hati Yesus Yang Mahakudus atau Katedral Makassar pada 28 Maret 2021.

Bom meledak saat umat Katolik melaksanakan misa Minggu Palma. Pelakunya adalah suami istri berinisial L (suami) dan YSF (istri) yang terafiliasi dengan kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Keduanya tewas di lokasi.

Ledakan bom panci ini juga menyebabkan 20 orang luka-luka. Merdisyam memimpin langsung olah TKP bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar.

Di bawah kepemimpinan Merdisya, Polda Sulsel membantu Densus 88 Antiteror Mabes Polri berhasil menangkap 58 tersangka terkait bom bunuh tersebut.

Mereka yang ditangkap mayoritas masih remaja dan 7 di antaranya adalah perempuan. Para tersangka kemudian dipindahkan dari Polda Sulsel ke Jakarta.

3. Dianugerahi Gelar Lasalipu Daeng Marakka

Irjen Pol Merdisyam mendapat gelar kehormatan dari Dewan Adat Bone saat berkunjung ke Kabupaten Bone, Sulsel pada 6 April 2021.

Gelar kehormatan yang diberikan adalah Lasalipu Daeng Marakka yang berarti pemimpin yang mampu memberikan perlindungan keamanan, ketertiban masyarakat pemberani, bijaksana, cekatan dan lincah dalam mengambil tindakan.

Mengutip situs resmi Pemkab Bone, pemberian gelar ditandai dengan pemasangan sarung sutera, jas tutup adat Bone, songkok Recca dan Keris oleh Bipati Bone di Museum Arajang’E Kompleks Rumah Jabatan Bupati Bone.

“Suatu kehormatan besar bagi saya pribadi dan juga Polri karena mendapatkan suatu kepercayaan amanah dari kerajaan Bone melalui pemangku adatnya yang menganugerahkan gelar kehormatan,” kata Merdisyam.

4. Besanan dengan Komjen Pol Fadil Imran

Putra Irjen Pol Merdisyam yang juga seorang polisi, Iptu Ariq Taufiqurrahman Arsyam menikahi pujaan hatinya Farah Puteri Nahlia pada 30 Januari 2022 lalu.

Farah yang menjabat sebagai Anggota Komisi I DPR dari Fraksi PAN itu merupakan putri dari Komjen Pol Fadil Imran, mantan Kapolda Metro Jaya yang saat ini menjabat sebagai Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri.

Resepsi pernikahan digelar cukup mewah di hotel Raffles, Jakarta Selatan. Menariknya, dalam undangan disebutkan bahwa mempelai pengantin tidak menerima sumbangan dalam bentuk apa pun.

“Tanpa mengurangi rasa hormat, kami mohon agar bapak/ibu/saudara/i untuk tidak memberikan cendera mata dalam bentuk apapun. Merupakan suatu kebahagiaan bagi kamu apabila bapak/ibu/saudara/i berkenan hadir untuk memberikan doa dan restu kepada putra-putri kami,” bunyi undangan tersebut.

Itulah fakta-fakta menarik Irjen Pol Merdisyam, perwira tinggi polisi yang menjabat sebagai Wakabaintelkam Polri. (***)

*@nasional.sindonews.com


Continue Reading
Advertisement Berita Vaksin Penting

Berita

Tiga Kepala KUA di Takalar Sulsel Kembalikan Uang Gratifikasi

Published

on

Tiga Kepala KUA dibTakalar kembalikan gratifikasi (Foto : @kemenag.go.id)

Takalar, goindonesia.co – Kasubdit Bina Kepenghuluan Kementerian Agama, M. Afief Mundzir, mengapresiasi langkah tiga Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan (Sulsel), yang mengembalikan uang gratifikasi kepada Unit Pengendalian Gratifikasi (UPG) Kementerian Agama Takalar.

Afief mengatakan, langkah tersebut menunjukkan komitmen ASN dalam menjaga integritas dan profesionalisme. “Apa yang dilakukan para Kepala KUA di Takalar menjadi teladan yang menunjukkan komitmen ASN terhadap integritas dan profesionalisme,” ujar Afief di Jakarta, Kamis (28/11/2024).

Menurut Afief, praktik pemberian uang kepada penghulu atau kepala KUA kerap disampaikan sebagai ungkapan “terima kasih” atau “uang transport.” Namun, tindakan tersebut dapat dikategorikan sebagai gratifikasi. “Pengembalian uang tersebut adalah langkah yang sesuai dengan aturan yang berlaku. Ini juga menjadi pengingat bahwa tugas pelayanan publik tidak boleh dikompromikan dengan imbalan,” tegasnya.

Sebelumnya, tiga Kepala KUA di Takalar mengembalikan uang gratifikasi yang diterima saat menjalankan tugas. Uang tersebut diserahkan kepada UPG Kementerian Agama Takalar setelah upacara peringatan Hari Guru Nasional 2024 di halaman Kantor Kementerian Agama Takalar, Senin (25/11/2024).

Kepala KUA Polongbangkeng Utara, Murdani Sandja, dan Kepala KUA Pattallassang, Muhammad Thahir, mengembalikan uang pemberian dari keluarga pengantin usai melaksanakan akad nikah. Hal serupa dilakukan Kepala KUA Galesong Selatan, Husain Sarujin.

Murdani dan Thahir menjelaskan, awalnya mereka menolak uang tersebut. Namun, karena adanya desakan dari keluarga pengantin yang menyebutnya sebagai “uang transport,” mereka terpaksa menerimanya untuk menghindari potensi kegaduhan di lokasi.

Afief menambahkan, tindakan Kepala KUA di Takalar merupakan bukti nyata komitmen menjaga integritas dalam pelayanan. “Kami mendorong langkah seperti ini menjadi contoh bagi seluruh jajaran Kementerian Agama,” ujarnya.

Ia menegaskan, KUA harus menjadi representasi negara yang hadir di tengah masyarakat untuk memberi layanan yang bersih dan profesional. “Kepercayaan publik adalah target utama kinerja Kementerian Agama. Jika profesionalitas layanan keagamaan dilakukan secara konsisten, kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan publik di Indonesia akan meningkat,” pungkasnya. (***)

*Kementerian Agama RI, Biro HDI Kemenag

Continue Reading

Berita

Presiden Prabowo: Guru Adalah Pilar Pembangunan Bangsa

Published

on

Presiden Prabowo Subianto menghadiri Puncak Peringatan Hari Guru Nasional yang digelar di Jakarta International Velodrome, Jakarta, pada Kamis, 28 November 2024. Foto: BPMI Setpres/Kris

Jakarta, goindonesia.co – Presiden Prabowo Subianto menyampaikan penghormatan mendalam kepada para guru dalam puncak peringatan Hari Guru Nasional yang digelar di Jakarta International Velodrome, pada Kamis, 28 November 2024. Presiden menekankan bahwa guru adalah pilar utama pembangunan bangsa, dan pendidikan adalah kunci kebangkitan Indonesia.

“Bagi saya, guru adalah kunci bagi kebangkitan bangsa Indonesia. Guru bagi kita semua adalah tonggak berdirinya sebuah negara. Negara yang berhasil adalah negara yang pendidikannya berhasil,” ujar Presiden di hadapan ribuan guru yang hadir.

Presiden Prabowo turut membagikan pengalaman pribadinya sebagai seorang murid. Meskipun pernah menjadi murid yang bandel, namun ia tetap dibimbing dengan sabar oleh para gurunya.

“Walaupun mungkin saya dulu sebagai murid termasuk murid yang agak bandel begitu, tapi karena guru-guru saya tidak mau menyerah membimbing saya, akhirnya hari ini saya berdiri di hadapan rakyat Indonesia sebagai Presiden Indonesia,” ungkapnya sambil tersenyum.

Presiden Prabowo menekankan peran guru sebagai pelopor pembangunan bangsa. Ia menyebutkan bahwa sejarah perjuangan Indonesia tak lepas dari peran guru, seperti Ki Hajar Dewantara hingga Panglima TNI pertama yang juga seorang guru.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Prabowo juga menyampaikan apresiasi mendalam kepada para guru atas dedikasi dan pengabdian mereka. Presiden menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan guru, termasuk memperbaiki kualitas hidup mereka.

“Kami sadar apa yang kita berikan pengumuman hari ini belum yang saudara-saudara perlukan. Tapi ini adalah upaya kami dan ini akan kami upayakan terus,” ucap Presiden Prabowo dengan suara bergetar penuh haru.

Presiden pun optimis bahwa Indonesia akan menjadi negara yang lebih maju dengan pendidikan sebagai pondasinya. Oleh karena itu, Presiden menegaskan pentingnya pemerintahan yang bersih untuk mendukung terciptanya pendidikan berkualitas.

“Saya memberi peringatan korupsi harus berhenti di Republik Indonesia. Kabinet Merah Putih, pemerintah yang saya pimpin tidak akan ada toleransi kepada korupsi dan pencurian dan penyelewengan, berhenti, berhenti, berhenti,” tegas Presiden. (***)

*(BPMI Setpres)

Continue Reading

Berita

Kemenhub Tingkatkan Kerja Sama dengan Kejaksaan Agung Terkait Kapasitas SDM Bidang Hukum

Published

on

Menhub Dudy saat bertemu Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin beserta jajarannya di Kantor Kejaksaan Agung, Jakarta (Foto : @dephub.go.id)

Jakarta, goindonesia.co – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan perlunya peningkatan kerja sama dengan Kejaksaan Agung RI dalam kapasitas sumber daya manusia (SDM), khususnya yang berkaitan dengan bidang hukum terhadap seluruh jajaran Kemenhub. Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi mengatakan selama ini kerja sama antara Kemenhub dan Kejaksaan Agung telah terjalin dengan baik.

Menhub Dudy menegaskan kesadaran hukum dan tata kelola tidak hanya terletak pada para jajaran pemimpin di Kementerian Perhubungan, namun di semua lini yang ada. Apalagi, kata Menhub, tantangan permasalahan hukum ke depan tentunya lebih berat.

“Kami berharap bantuan dari Kejaksaan Agung RI untuk memberikan pembekalan dan pelatihan secara berkala kepada seluruh instansi Kementerian Perhubungan,” kata Menhub Dudy saat bertemu Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin beserta jajarannya di Kantor Kejaksaan Agung, Jakarta, Kamis (28/11).

Dengan demikian, jelas Menhub, langkah ini dapat menumbuhkan maupun meningkatkan kesadaran dan kepatuhan hukum seluruh insan di Kementerian Perhubungan, dalam menjalankan keseluruhan proses kerja yang dilakukan dan menjaga amanah rakyat.

“Selain itu, besar harapan kami, legal assistance yang telah diberikan oleh Kejaksaan Agung RI tidak hanya terbatas pada pendampingan di tahap pelaksanaan suatu proyek, namun pendampingan Kejaksaan Agung RI dapat dilakukan sedini mungkin, sejak proses perencanaan, pengadaan/pelelangan, kontruksi, serta selesainya suatu proyek,” kata Menhub Dudy.

Kementerian Perhubungan selalu membuka diri terhadap saran, kritik, dan masukan dari Kejaksaan Agung RI sebagai mitra strategis Kementerian Perhubungan. Menurut Menhub, pendampingan dari Kejaksaan Agung merupakan langkah preventif untuk mendorong perubahan orientasi, bahwa pencegahan lebih baik dari pada mengobati.

Turut hadir dalam pertemuan ini, para pejabat utama Kejagung serta para Pejabat Pimpinan Tinggi Madya di lingkungan Kemenhub. (***)

*Kementerian Perhubungan Republik Indonesia

Continue Reading

Trending