Medical check-up untuk para Jemaah Haji (Dokumentasi :@sehatnegeriku.kemkes.go.id)
Yogyakarta, goindonesia.co – Pemberangkatan jemaah haji 1444 H/2023 M direncanakan mulai 24 Mei 2023. Kementerian Kesehatan RI menyiapkan para jemaah haji agar tetap sehat sebelum keberangkatan hingga kembali ke tanah air.
Walaupun COVID-19 sudah tidak lagi berstatus darurat kesehatan global namun kasus COVID-19 di Indonesia masih mengalami peningkatan beberapa pekan terakhir. Oleh karenanya jemaah haji yang akan berangkat perlu disiapkan agar tetap sehat dan memenuhi persyaratan kesehatan sebelum keberangkatan.
Dalam rangka penyiapan pra keberangkatan, Kementerian Kesehatan RI menggelar Sosialisasi Kesehatan Haji Masa Pandemi mulai dari bulan April 2023 di 5 kabupaten yakni Kabupaten Cirebon, Kabupaten Pelelawan, Kabupaten Kudus, Kabupaten Bantul, dan Kabupaten Pacitan. Penyelenggaraan Sosialisasi ini merupakan kerja sama Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan RI, Badan Kesehatan Dunia (WHO), dan Dinas Kesehatan provinsi/kabupaten/kota.
“Persiapan kesehatan harus sudah dilakukan mulai saat ini oleh seluruh jemaah haji bukan hanya untuk jemaah lanjut usia, mengingat ibadah haji identik dengan ibadah fisik,” jelas Kepala Pusat (Kapus) Kesehatan Haji Kemenkes Liliek Marhaendro Susilo, Ak M.M pada Sosialisasi Kesehatan Haji Masa Pandemi di Kabupaten Bantul, Yogyakarta (6/5).
Melalui sosialisasi ini, jemaah haji mendapatkan pemeriksaan kesehatan dan pengukuran kebugaran serta penyampaian informasi mengenai penyelenggaraan kesehatan haji mulai dari pemeriksaan kesehatan, pembinaan kesehatan, vaksinasi haji, dan protokol kesehatan selama menjalankan ibadah haji hingga kembali ke tanah air.
Jemaah haji diharapkan mengetahui faktor risiko yang ada pada diri sendiri dan faktor risiko lain yang akan dihadapi saat menjalankan ibadah haji nanti seperti cuaca panas, kelembaban udara yang rendah, budaya yang berbeda, kondisi tempat tinggal, makanan, dan jarak antara pondokan yang jauh dari Masjidil Harom.
Kapus Liliek juga berpesan agar para jemaah haji dalam melakukan ibadah sunah seperti Umrah dan ziarah tetap memperhatikan kondisi kesehatannya.
“Jemaah diharapkan fokus untuk menjalankan rukun haji dan tidak memaksakan diri dalam menjalankah ibadah sunah,” ucap Kapus Liliek.
Selanjutnya untuk menjamin kelancaran penyelenggaraan haji 1444 H/2023 M, Kementerian Kesehatan RI juga menyiapkan kebutuhan aspek kesehatan bagi jemaah di Arab Saudi. Bidang kesehatan siap melayani para jemaah haji selama penyelenggaraan haji.
“Kami sudah menyiapkan petugas dan sarana pelayanan kesehatan mulai dari tingkat Puskesmas, dinas kesehatan di kabupaten/kota, embarkasi/debarkasi haji, di perjalanan (dalam kloter) termasuk di Tanah Suci. Selain itu, disiapkan juga rumah sakit bagi jemaah haji Indonesia yang dilengkapi dengan tenaga medis dan paramedis termasuk dokter spesialis serta mobil ambulans,” pungkas Kapus Liliek. (***)
*Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan RI, @sehatnegeriku.kemkes.go.id