Ilustrasi. Koordinator Pusat BEM SI mengaku diretas jelang aksi 11 April (CNN Indonesia/Adi Maulana Ibrahim)
Jakarta, goindonesia.co – Koordinator Pusat Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Kaharuddin HSN DM mengalami peretasan jelang Aksi Nasional yang akan digelar di depan Istana Negara, Senin (11/4).
Kaharuddin mengaku sudah 20 jam lebih tidak dapat masuk ke aplikasi WhatsApp maupun media sosial Instagram miliknya.
“Jadi sampai sekarang komunikasinya terhenti karena nomor saya kena retas,” ujar Kaharuddin pada CNNIndonesia.com, Jumat (8/4).
Diketahui, nomor yang diretas merupakan penyambung komunikasi BEM SI dengan para wartawan dan mahasiswa lain yang ingin bergabung pada Aksi Nasional mendatang.
Ia juga mengklaim dihubungi nomor luar negeri ataupun nomor acak di tengah malam.
Walaupun diretas, BEM SI mengaku perjuangannya tak akan surut. Mereka akan terus menyuarakan kebenaran dan mengingatkan penguasa bahwa kebijakan yang keluar tidak pro terhadap rakyat.
Aksi peretasan seperti ini juga dialami sejumlah mahasiswa sehari sebelum Aksi Nasional Jumat (1/4) lalu.
Sebanyak tujuh orang mengalami peretasan sejak Kamis malam (31/3). Mereka ialah empat anggota Blok Politik Pelajar (BPP), ketua BEM UI, koordinator pusat BEM SI, dan seorang anggota SERASI UP. (***)