Berita

JARINGAN LINTAS ALUMNI UNPAD Desak Ketua IKA UNPAD Mundur

Published

on

Konferensi pers JARINGAN LINTAS ALUMNI UNPAD (Foto : @jakartasatu.com)

Bandung, goindonesia.com — Jaringan Lintas Alumni UNPAD buat surat terbuka untuk Rektor Universitas Padjajaran, Teguran Keras terhadap Ketua IKA UNPAD.

Setiap saat, hidup dalam suatu negara tidak akan pernah luput dari dinamika politik di semua sudutnya. Saat mengartikulasikannya kerap diambil keputusan sebagai sikap politik baik bersifat individual maupun berkelompok.

Keputusan politik individual, disebut sebagai otonomi mutlak yang dimiliki oleh yang bersangkutan. Begitu juga sebaliknya, mengambil keputusan politik atas nama kelompok disebut keputusan kolektif sebagai hasil kesepakatan bersama.

Tentunya, kaedah serta etika selalu menjadi tuntunan dalam mengambil keputusan kolektif ini, bukan karena ambisi pribadi pemimpinnya atau bahkan mencari keuntungan sesaat belaka. Saat ini, Indonesia sedang hangat-hangatnya menyambut kehadiran presiden baru dan anggota legislatif 2024 – 2029.

Lantas, apa peranan kampus Universitas Padjadjaran (Unpad) dengan segala unsurnya dalam konteks ini? Pastinya, kampus sebagai cerminan rumah para intelektual akan mengambil peran sebagaimana porsinya, di antaranya:

1. Mendorong terciptanya kehidupan politik yang demokratis, jujur, dan berkeadilan. Konkretnya, melakukan pengawasan terhadap penyelenggara Pemilu (KPU) agar jurdil (seperti halnya Forum Rektor pada pemilu 2004);

2. Menjadikan kampus sebagai tempat pencerdasan bagi pemilih agar tidak salah dalam memutuskan pilihannya. Konkretnya, memfasilitasi para pemilih (minimal para civitas akademika yang terdiri dari pejabat, dosen, mahasiswa dan tenaga kependidikan 1 di lingkungan kampus serta alumni) untuk menguji kualitas para calon presiden dan legislator;

3. Setidaknya melakukan dua butir di atas sudah mencerminkan netralitas kampus sekaligus pengejawantahan tridharma perguruan tinggi dalam kehidupan politik. Pada pertemuan 10 Mei 2023 yang lalu saat dialog antara Rektor Unpad yang didampingi Warek IV dengan Alumni Unpad yang mengatasnamakan Unpad Berjuang secara eksplisit dan tegas menyebutkan bahwa kampus harus dijaga netralitasnya.

Jaringan Lintas Alumni Universitas Padjadjaran (Unpad) juga menyampaikan pernyataan  lengkapnya komitmen Rektor Unpad, Prof. Dr. Rina Indiastuti, M.SIE bunyinya sebagai berikut:

1. Pimpinan Unpad akan selalu memantau setiap kegiatan di lingkungan Unpad dan menjaga Unpad agar tak dijadikan kancah politik praktis;

2. Pimpinan Unpad juga akan menegur keras jika IKA Unpad dipakai untuk kegiatan politik praktis seperti melakukan dukungan kepada salah satu Capres. Namun, perjalanan waktu berkata lain, akhir-akhir ini beredar video tentang Sdri. Irawati Hermawan, S.H, M.H atas nama ketua IKA Unpad menyatakan: “Siap menggerakkan seluruh jaringan di lingkungan Unpad untuk memberikan dukungannya kepada Capres Ganjar Pranowo dari PDI Perjuangan.” Video itu memberikan pesan kuat bahwa civitas academica khususnya IKA Unpad tidak netral.

Jaringan Lintas Alumni Universitas Padjadjaran (Unpad) berharap Rektor Unpad sudah mengetahui keputusan yang diambil oleh Ketua IKA Unpad tersebut. Oleh karenanya, diperlukan segera:

1. Sdri, Irawati Hermawan, S.H, M.H selaku ketua Ika Unpad mencabut pernyataannya dan meminta maaf secara terbuka

2. Rektor Unpad melakukan teguran keras kepada Ketua IKA Unpad secara terbuka

3. Rektor Unpad mendesak agar Sdri Irawati Hermawan S.H, M.H mundur dari jabatan ketua IKA Unpad 2 Ketiga permintaan ini dimaksudkan agar marwah kampus Unpad tidak menjadi rusak karenanya. Sekadar mengingatkan saja bahwa alumni Unpad sebagai insan politik pada hajatan Pemilu 2024 ini setidaknya menjelma menjadi 2 (dua) kelompok besar yaitu kelompok memilih calonnya masing-masing dan kelompok yang memilih untuk ‘tidak memilih’.

Demikian surat terbuka ini disampaikan untuk menjadi perhatian serius Rektor Unpad, agar IKA Unpad tidak terpecah dan kredibilitas Unpad tetap terjaga.

Pernyataan yang disampaikan di Bandung, 23 Oktober 2023 ini pun mendesak agar Ketua Irawati ketua IA harus mundur dan harus mundur. Pernyataan di tandatangani oleh tokoh nasional di UNPAD ada nama Prof. Dr. Ir. Ana Rochana, MS, DR. Ir. Memet Hakim Prof. Herman Susanto SPOG (K) H.M Rizal Fadillah, S.H, Ir. Iyus Rusmana, Dindin. S. Maolani, S.H Melani, S.H, M.H, Noor Alam, S.H, MBA, MSc, Paskah Irianto dan sejumlah nama lainnya. (***)

*@jakartasatu.com

Trending

Exit mobile version