Berita

Ini Agenda Penting Presiden Jokowi di China

Published

on

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Negara Iriana Jokowi tiba di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Kamis (21/7/2022) pukul 09.52 WITA. Foto: @setkabgoid

Kedua negara telah menetapkan arah pembangunan komunitas China-Indonesia.

Beijing, goindonesia.co – Kementerian Luar Negeri China (MFA) mencatat Presiden Indonesia Joko Widodo akan menjadi kepala negara pertama di dunia yang mengunjungi China sejak Olimpiade Musim Dingin di Beijing pada awal Februari 2022.

“Presiden Joko Widodo merupakan kepala negara asing pertama menunjungi China sejak Beijing Winter Olympic dan China akan menjadi negara pertama kunjungannya ke Asia Timur sejak awal Covid-19,” kata juru bicara MFA Wang Wenbin di Beijing, Kamis.

Menurut dia, hal itu menunjukkan betapa pentingnya hubungan bilateral kedua negara. Presiden Jokowi akan mengunjungi China pada 25-26 Juli sebelum ke Jepang dan Korea Selatan.”Dalam kunjungan tersebut, Presiden Xi Jinping akan mengadakan pembicaraan dengan Presiden Joko Widodo. Perdana Menteri Li Keqiang juga akan bertemu dengannya untuk bertukar pandangan terkait hubungan bilateral dan isu-isu utama regional dan internasional,” kata Wang dalam pengarahan pers rutin itu.

Sebagai sama-sama negara berkembang, jelas dia, kedua negara memiliki kepentingan bersama yang lebih luas.”Dalam beberapa tahun terakhir, kedua negara telah menetapkan arah pembangunan komunitas China-Indonesia dalam pola hubungan bilateral baru empat pilar yang meliputi politik, ekonomi, budaya, dan maritim,” ujarnya.

Melalui kunjungan Presiden Jokowi, Wang berharap kedua belah pihak akan meningkatkan rasa saling percaya dan menjadi contoh model kerja sama Selatan-Selatan yang saling menguntungkan untuk masa depan.Terkait keketuaan G20 Indonesia, lanjut dia, China sangat mengapresiasi dan mendukungnya.”Dalam kunjungannya, Presiden Joko Widodo akan berkomunikasi langsung dengan para pemimpin China terkait G20 guna membicarakan cara-cara menghadapi tantangan global, menunjukkan solidaritas dan koordinasi di antara negara-negara berkembang, dan membangun energi positif untuk ekonomi global pascapandemi Covid-19,” kata Wang. (***)

Trending

Exit mobile version