Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Anwar Iskandar (Foto : @mui.or.id)
Jakarta, goindonesia.co — Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Anwar Iskandar menyampaikan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1445 H.
“Saya Muhammad Anwar Iskandar menyampaikan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1445 H,” kata Kiai Anwar Iskandar dalam sebuah vidio yang diterima MUIDigital, Selasa (8/4/2024).
Dalam kesempatan ini, Kiai Anwar menyampaikan permohonan maaf atas segala kekurangan, baik ucapan, sikap dan perbuatan selama ini.
Kiai Anwar berharap, semoga seluruh amal ibadah yang dilakukan pada Ramadhan baik yang wajib maupun sunnah, dapat menghapus dosa-dosa satu tahun yang lalu dan mengangkat derajat kita dimata Allah SWT.
“(Semoga) Allah senantiasa memberikan rahmat dan berkah kepada kita sekalian,” ujarnya.
Kiai Anwar mengajak umat untuk menjadikan MUI sebagai tempat berkhidmat demi kebaikan bangsa, agama dan umat manusia.
“Kita akan melakukan beberapa hal untuk memberikan maslahat dan kebaikan-kebaikan untuk masa depan umat kita dan masa depan bangsa kita,” kata dia.
Kiai Anwar berpesan kepada umat untuk menatap masa depan bangsa Indonesia ini dengan menjalin persatuan dan ukhuwah di antara sesama.
Hal ini, sambungnya, sebagai modal besar bangsa Indonesia untuk take off menghadapi kemajuan di masa-masa yang akan datang.
“Semoga Allah SWT meridhai langkah-langkah kita, dan kita dijadikan orang-orang Husnul Khotimah. Aamiiiin ya Rabbal Alamin,” tutupnya.
Sebelumnya, Dewan Pimpinan MUI telah mengeluarkan Tausiyah untuk umat menjelang perayaan Hari Raya Idul Fitri 1445 H.
Tausiyah tersebut dikeluarkan pada Jumat, (5/4/2024) melalui surat Nomor: Kep-30/DP-MUI/IV/2025 yang ditandatangani oleh Ketua Umum MUI KH Anwar Iskandar dan Sekjen MUI Buya Amirsyah Tambunan.
Tausiyah tersebut berisikan 10 point di antaranya perayaan Idul Fitri 1445 H hendaknya dijadikan syiar keislaman yang penuh rahmat dan kesyukuran.
Dalam point tersebut, MUI mengimbau agar umat Islam dapat menghidupkan malam Idul Fitri melalui aktivitas silaturahim, takbir keliling, kreativitas arak-arakan, menggemakan takbir di masjid, mushala dan rumah setiap Muslim.
“Hendaknya pelaksanaan syiar menyambut Idul Fitri tersebut tetap menjaga norma toleransi, ketertiban sosial dan sopan santun terhadap masyarakat dan lingkungan,” tulis dalam salah satu point Tausiyah tersebut.
Sehingga, syiar takbiran di malam Idul Fitri 1445 H tetap terjaga makna sakral dan kesyahduannya.
Selain itu, MUI juga mengimbau khatib untuk menyampaikan materi khutbah Idul Fitri yang bermuatan penguatan keimanan dan nilai-nilai persaudaran sesama umat Islam (ukhuwah Islamiyah).
“Persaudaraan sesama umat manusia (ukhuwah Insaniyah), dan persaudaraan sesama anak bangsa (ukhuwah Wathoniyah) dan semangat rekonsiliasi nasional pasca Pemilu serentak 2024 ini,” sambungnya.
Lebih lanjut, MUI mengimbau umat Islam hendaknya terus menjadi yang terdepan dalam menjaga dan merawat persatuan dan kesatuan bangsa di atas segala kepentingan partai dan golongan.
Kemudiaan, menghindarkan diri dari retaknya persaudaraan sesama umat Islam dan saudara sebangsa dan Setanah Air. (***)
*MUI – Majelis Ulama Indonesia