Berita

Ibaratkan Kereta Api, Wapres Beberkan 2 Khitah MUI yang Wajib Dipertahankan

Published

on

Wakil Presiden Republik Indonesia, KH Ma’ruf Amin (Foto : @mui.or.id)

Jakarta, goindonesia.co – Wakil Presiden Republik Indonesia, KH Ma’ruf Amin, menyoroti kiprah penuh dedikasi MUI selama hampir lima dekade dalam sambutannya pada perayaan puncak Milad ke-49 Majelis Ulama Indonesia (MUI).

MUI didirikan pada 26 Juli 1975 sebagai wadah bagi ulama, zuama, dan cendekiawan Muslim untuk bersama-sama mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan ajaran Islam. Selama hampir lima dekade, MUI telah berperan aktif dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat, mulai dari bidang keagamaan, sosial, hingga ekonomi.

Dalam pidatonya, Kiai Ma’ruf, yang telah berkiprah di MUI selama berpuluh-puluh tahun, menyampaikan rasa syukur dan bangganya atas peran MUI di Indonesia. Ia menekankan bahwa MUI memiliki dua misi utama: sebagai khadimul ummah (pelayan umat) dan shadiqul hukumah (mitra pemerintah).

“MUI itu khitahnya dua yaitu khadimul ummah, pelayan umat, dan shadiqul hukumah, mitra pemerintah. Ini relnya dua, ada dua rel karena itu tidak bisa dibelak-belokkan,” ujarnya di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Jumat (26/7/2024).

Kiai Ma’ruf Amin juga mengibaratkan MUI seperti kereta api yang akan tetap pada relnya. “MUI itu gerbongnya banyak di belakang, jadi tidak bisa dibawa ke mana-mana, ada khitahnya,” tambahnya.

Sebagai khadimul ummah, MUI berkomitmen untuk menjaga dan melindungi umat dari berbagai penyimpangan akidah dan paham yang ekstrem. MUI juga berperan dalam mengembangkan ekonomi syariah untuk meningkatkan kesejahteraan umat.

“Prinsip keumatan MUI itu adalah himayatul ummah wa wiqayatul ummah, menjaga umat melindungi umat,” ujarnya.

Selain itu, MUI juga berperan dalam pemberdayaan umat agar tidak menjadi bagian yang lemah. Pemberdayaan ini meliputi aspek ekonomi agar umat Islam dapat berpartisipasi dalam pembangunan nasional. KH Ma’ruf Amin menegaskan pentingnya pemberdayaan ekonomi umat.

Sebagai shadiqul hukumah, MUI berperan aktif dalam mendukung program pemerintah, termasuk dalam upaya pemberantasan narkoba dan judi.

“MUI mengambil peran-peran ikut sebagai Mitra pemerintah baik di dalam pemberantasan narkoba dalam pemberantasan judi,” ungkapnya.

Kiai Ma’ruf juga mengapresiasi pembentukan Satgas Pemberantasan Judi Online yang merupakan hasil keputusan sidang kabinet.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah memberikan kontribusi besar dalam mempersatukan umat, menjaga kerukunan, dan memberdayakan umat selama hampir lima dekade.

Dengan dua misi utama sebagai pelayan umat dan mitra pemerintah, MUI terus berupaya untuk mewujudkan masyarakat yang adil, makmur, dan harmonis berdasarkan ajaran Islam.

Milad ke-49 ini menjadi momentum penting untuk mengevaluasi dan memperbaiki langkah-langkah agar kiprah MUI semakin optimal dalam melayani umat dan bangsa.

Sementara itu pada Jumat (26/7/2024), digelar puncak Tasyakur Milad ke-49 MUI.

Acara Tasyakur Milad MUI kali ini mengusung tema “MUI Berkhidmat Untuk Kemaslahatan Umat dan Keharmonisan Bangsa”.

Perhelatan ini dimulai sejak pukul 19.30 WIB yang dimeriahkan dengan serangkaian agenda, mulai dari Penyerahan Hasil Ijtima Ulama VIII Komisi Fatwa se-Indonesia Tahun 2024, Penyerahan Penghargaan kepada sejumlah Perwakilan Pimpinan MUI yang telah wafat, Penandatanganan Nota Kesepahaman antara MUI dengan Kementerian Koordinator Bidang Pengembangan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), dan dengan Badan Narkotika Nasional (BNN), hingga Launching Program Sosialisasi, Literasi, dan Pengembangan SDM Bidang Ekonomi Syariah.

Dalam perhelatan ini, selain Ketua Umum MUI Anwar Iskandar, hadir pula sejumlah Duta Besar Negara Sahabat, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, jajaran Menteri Kabinet Indonesia Maju, jajaran Kepala Lembaga Non Pemerintah, jajaran Pengurus MUI, Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Fadlul Imansyah, Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Noor Achmad, dan sejumlah Ketua Umum Ormas Indonesia.

Sementara Wapres, selain bersama Ibu Hj Wury, juga didampingi oleh Staf Khusus (Stafsus) Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi, Stafsus Wapres Bidang Umum Masykuri Abdillah, Stafsus Wapres Bidang Ekonomi dan Keuangan Lukmanul Hakim, dan Asisten Stafsus Wapres Sholahudin Al Aiyubi. (***)

*MUI – Majelis Ulama Indonesia

Trending

Exit mobile version