Berita

HMI Nilai Usulan Penonaktifan Kapolri Sebagai Upaya Depresiasi

Published

on

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama jajaran terkait menyampaikan konferensi pers di Gedung Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Selasa (9/8/2022) (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta – Ketua Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI), Muhamad Ikram Pelesa, menilai tindakan Kapolri Jenderal Listyo Sigit dalam menangani sengkarut kasus kematian Brigadir J sudah tepat.

Menurut dia, jika ada pihak yang tidak mendukung hal tersebut dan malah sebaliknya, patut dipertanyakan.

“Ada upaya untuk melakukan Depresiasi terhadap kinerja Kepolisian dalam hal ini Pak Kapolri. Terkait kasus Brigadir J ini mestinya beliau mendapatkan apresiasi, kok malah sebaliknya?,” heran Ikram dalam keterangan pers diterima, Selasa (23/4/2022).

Oleh karena itu, Ikram mengaku tidak sepakat dengan usulan Anggota Komisi III DPR RI Benny K Harman soal penonaktifan sementara Kapolri dengan alasan independensi dan menghindari konflik kepentingan dalam sengkarut kasus Ferdy Sambo.

Justru sebaliknya, seharusnya tindakan dan sikap tegas dari Kapolri dalam kasus Duren Tiga ini harus mendapatkan apresiasi dari pihak Komisi III DPR RI.

Sebab atas atensi Kapolri semua teka-teki terjawab, masyarakat menemukan kepuasannya dalam kasus ini.

Dukung Reformasi Tubuh Polri

Ketua Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI), Muhamad Ikram Pelesa (Istimewa)

Ikram pun meminta, Pemerintah dan DPR RI bisa bersama mendinginkan suasana, mendukung penuh reformasi di tubuh Polri dan mempercayakan penanganan kasus ini kepada Kapolri.

“Kami mendukung upaya pak kapolri dalam melakukan reformasi pada institusi, sudah saatnya Pak Kapolri melakukan bersih-bersih,” Ikram memungkasi. (***)

Trending

Exit mobile version