Ilustrasi Virus Covid-19 varian Omicron. (Kemenkominfo.)
Jakarta, goindonesia.co : Warga masyarakat Indonesia tampaknya memang harus tetap waspada namun jangan panik. Masalahnya, lonjakan kasus penularan Covid-19 varian Omicron diperkirakan masih akan terjadi dalam dua sampai tiga pekan ke depan. Puncaknya, diyakini akan terjadi, akhir Februari ini.
Pesan sekaligus peringatan yang pernah disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan ditegaskan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin ini rasa-rasanya memang harus diperhatikan. Ini mengingat lonjakan kasus positif Corona belakangan terakhir menunjukkan trend peningkatan secara drastis dan cukup signifikan.
Data dari Satgas Covid-19, per hari Minggu (6/2/2022), jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia mengalami penambahan sebanyak 36.057. Jumlah ini lebih besar dari hari sebelumnya, yang mencatat penambahan kasus positif virus Corona secara nasional sebanyak 33.729.
Dengan penambahan kasus di hari Minggu (6/2/2022) tersebut, total kasus Covid-19 di Indonesia kini sudah mencapai 4.516.480.
Adapun pasien yang berhasil sembuh dari Covid-19 sebanyak 10.569 hingga total pasien sembuh menjadi 4.183.027. Sedangkan jumlah pasien Covid-19 yang dinyatakan meninggal dunia hari itu sebanyak 57. Sehingga, total kasus kematian akibat Covid-19 di Indonesia sebanyak 144.554.
Dari penambahan kasus harian nasional, Provinsi DKI Jakarta melaporkan penambahan kasus paling banyak, yaitu 15.825 kasus, lalu diikuti Jawa Barat (7.603).
Adapun kasus suspek yang dipantau sebanyak 17.422. Sementara jumlah spesimen yang diuji dalam 24 jam terakhir sebanyak 471.504.
Peringatan serius harus diperhatikan warga Jabotabek (Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi). Hal ini setelah Menteri Budi menginformasikan kepada awak media, Minggu (6/2/2022) bahwa jumlah penularan kasus Covid-19 di Tangerang dan Bekasi, sudah melampaui puncak kasus Covid-19 varian Delta yang terjadi pada tahun lalu.
Melihat perkembangan lonjakan kasus yang signifikan ini, cepat atau lambat, kasus Omicron bisa menjalar ke daerah-daerah lainnya. Apalagi, Menkes sendiri sudah memperkirakan bahwa DKI Jakarta dan Pulau Bali kemungkinan besar akan menyusul mengalami hal serupa, kasusnya melonjak, melampaui puncak lonjakan kasus Delta, beberapa waktu lalu.
Puncak Kasus
Menkes Budi mengaku belum tahu berapa puncak kasus Omicron yang akan terjadi di Indonesia pada akhir Februari. Tetapi, jika melihat di negara-negara lain, jumlahnya bisa 3-6 kali dari puncak varian Delta, yang di Indonesia mencapai 57 ribu kasus per hari pada bulan Juli 2021.
Jika puncak varian Delta pada 2021 lalu adalah 57 ribu kasus per hari, dengan asumsi naik 3-6 kali lipat maka puncak demikian puncak kasus varian Omicron di Indonesia bisa mencapai lebih dari 300 ribu kasus per hari. Sungguh, perkiraan jumlah yang cukup mencengangkan.
Tak heran, kalau Menkes Budi juga meminta masyarakat untuk tidak kaget atau terkejut bila lonjakan seperti itu benar-benar terjadi pada akhir bulan ini. Sekali lagi, warga masyarakat harus tetap waspada namun tidak panik.
Dan, yang terpenting, masyarakat senantiasa harus patuh pada protokol kesehatan (prokes) 3 M (mengenakan masker, mencuci tangan menggunakan sabun dengan air yang mengalir, serta menjaga jarak). Ini penting sebagai penangkal pertama untuk mencegah penularan Covid-19.
Di lain pihak, masyarakat harus mentaati aturan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang diterapkan pemerintah untuk menekan laju penyebaran virus Corona. Antara lain, menghindari kerumunan di mana pun dan mengurangi mobilitas atau tetap tinggal di rumah bila tidak ada keperluan yang sangat penting.
Selain itu, imbauan pemerintah agar warga segera mengikuti vaksinasi Covid-19 yang digelar secara gratis, baik untuk dosis pertama maupun dosis kedua, perlu dilaksanakan dengan penuh kesadaran. Apalagi, pemerintah juga telah memulai vaksinasi Corona dosis ketiga atau booster untuk lebih memperkuat daya tahan tubuh penerima vaksin dari ancaman serangan virus Corona.
Akhirnya sikap patuh prokes dan taat aturan PPKM warga masyarakat adalah kunci sukses untuk bisa meredam agar kasus Covid-19 varian Omicron tidak semakin meluas. Dalam hal ini, maka teladan pemimpin, baik pemimpin pusat maupun pemimpin daerah untuk mendorong masyarakat agar taat prokes dan aturan PPKM tetsebut, sangat penting Semoga! (***)