Rapat yang diselenggarakan Komisi HLNKI MUI yang mengundang beberapa elemen, seperti TNI, Baznas, Lazisnu, Lazisnu serta lembaga terkait lainnya (Foto : @mui.or.id)
Jakarta, goindonesia.co – Staf Ahli Menteri Luar Negeri Bidang Hubungan Antar Lembaga Muhsin Syihab menyampaikan komitmen Indonesia yang hingga saat ini masih terus memberikan bantuan-bantuan kepada Palestina melalui segala pintu.
Hal tersebut disampaikan Muhsin dalam rapat yang diselenggarakan Komisi Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional (HLNKI) MUI yang mengundang beberapa elemen, seperti TNI, Baznas, Lazisnu, Lazisnu serta lembaga terkait lainnya.
“Kita terus-menerus memberikan bantuan kepada Palestina. Ada beberapa tipe bantuan yang diberikan oleh pemerintah Indonesia , ada yang tipenya bersifat reguler, misalnya bantuan kepada UNRWA (United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East) yang saat ini sudah ditingkatkan oleh Pemerintah Indonesia menjadi dua kali lipat per tahun, yakni sebesar USD 1.200.000 per tahun,” ujar Muhsin Syihab, Selasa (13/8/2024).
Menurutnya, Pemerintah Indonesia juga menyalurkan bantuan melalui ILO (International Labour Organitation) sebesar USD 500.000. Selain itu, Pemerintah Indonesia juga sudah membuat komitmen untuk memberikan bantuan khusus kepada UNRWA sebesar USD 2.000.000, yang saat ini masih dalam proses administrasi.
Tidak hanya itu, Pemerintah Indonesia juga mengirimkan sekitar 280 bantuan-bantuan teknis yang diberikan dan melibatkan 2.000 lebih dari masyarakat Palestina, baik itu berupa pelatihan diplomatik kepada diplomat Palestina, dan lain-lain.
“Artinya, kita terus membersamai Palestina tidak hanya di forum-forum multilateral, tidak hanya di aspek politiknya saja, tetapi juga di aspek bantuan-bantuan kemanusiaan baik itu melalui UNRWA maupun melalui peningkatan kapasitas masyarakat,” kata Muhsin Syihab menjelaskan.
Melalui beberapa bantuan serta komitmen yang telah dilakukan, Pemerintah Indonesia berharap ketika Palestina mendapatkan kemerdekaannya, maka Palestina dapat menjalankan roda pemerintahannya.
“Diharapkan nantinya pada saat Palestina menjadi merdeka, mereka sudah siap juga untuk menjalankan roda pemerintahannya,” tuturnya. (***)
*MUI – Majelis Ulama Indonesia