Berita

Hadapi Berbagai Kendala, Peran Perpustakaan Sekolah/Madrasah Harus Dioptimalkan

Published

on

Plt. Pusat Pengembangan Perpustakaan Sekolah/Madrasah dan Perguruan Tinggi, Supriyanto (Foto : @www.perpusnas.go.id)

Jakarta, goindonesia.co – Upaya meningkatkan literasi melalui optimalisasi peran perpustakaan sekolah/madrasah dihadapkan pada berbagai kendala. 

Plt. Pusat Pengembangan Perpustakaan Sekolah/Madrasah dan Perguruan Tinggi, Supriyanto menyampaikan bahwa kendala peningkatan kualitas layanan perpustakaan sekolah/madrasah antara lain perpustakaan sekolah belum memiliki kontribusi yang signifikan dalam pengukuran kinerja lembaga induknya, khususnya akreditasi sekolah; kepala perpustakaan sekolah sebagian besar masih dijabat oleh guru; tenaga perpustakaan sekolah masih sangat minim memiliki latar pendidikan dibidang perpustakaan atau menjadi pustakawan; serta minimnya anggaran untuk pengelolaan perpustakaan sekolah dibanding anggaran sekolah.

“Kondisi ini semakin diperparah lagi dengan minimnya kesadaran pimpinan sekolah/madrasah akan pentingnya keberadaan perpustakaan,” ujarnya dalam apel pagi, Senin (10/6/2024).

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) sebagai perpustakaan pembina, lanjutnya, bertanggung jawab atas pengembangan dan pembinaan seluruh jenis perpustakaan yang berada di wilayah Indonesia. Pengembangan dan pembinaan ini bertujuan agar penyelenggaraan dan pengelolaan perpustakaan berjalan sesuai Standar Nasional Perpustakaan (SNP). 

“Wujud pembinaan dan pengembangan perpustakaan sekolah/madrasah terimplementasikan melalui berbagai program atau kegiatan yang bersifat supervisi, provokasi, apresiasi, dan teknis penyelenggaran perpustakaan, yang dilakukan oleh Pusat Pengembangan Perpustakaan Sekolah/Madrasah dan Perguruan Tinggi,” imbuhnya.

Salah satu bentuk kegiatan pembinaan dan pengembangan perpustakaan sekolah/madrasah pada tahun 2024 adalah kegiatan ‘Peningkatan Pendamping Literasi Perpustakaan Sekolah/Madrasah’ yang akan dilaksanakan di 20 lokus dengan sasaran sebanyak 10.000 perpustakaan sekolah/madrasah. 

Supriyanto menjelaskan bahwa pada kegiatan ini, pengelola perpustakaan sekolah/madrasah akan dibekali dengan berbagai pengetahuan dan keterampilan mengenai literasi serta aspek manajerial dalam menyusun program-program literasi di sekolah/madrasah yang melibatkan perpustakaan secara aktif dan berkelanjutan. 

“Diharapkan para pengelola perpustakaan sekolah/madrasah yang telah mengikuti kegiatan ‘Peningkatan Pendamping Literasi Perpustakaan Sekolah/Madrasah’ dapat bersinergi dan berjejaring dengan perpustakaan desa, kelurahan, TBM, dalam pemanfaatan buku-buku bantuan Perpusnas guna meningkatkan literasi di sekolah/madrasah,” jelas Supriyanto.

Pada kesempatan ini, Supriyanto juga mengajak seluruh pihak untuk membangun kesadaran dan kepedulian terhadap pentingnya perpustakaan sekolah/madrasah yang dapat membantu anak-anak meningkatkan literasi.

“Perpustakaan sekolah harus menjadi investasi penting untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional dalam mendukung budaya literasi warga sekolah. Oleh karenanya, kami mengajak rekan-rekan semua untuk mengambil peran aktif sebagai fasilitator literasi untuk sekolah/madrasah di sekitar tempat kita tinggal. Kami yakin melalui peran tersebut, tujuan Perpustakaan Nasional untuk mewujudkan perpustakaan sekolah/madrasah yang sesuai standar akan dapat mudah dicapai,” pungkasnya. (***)

* Perpusnas Republik Indonesia

Trending

Exit mobile version