Berita

Gunung Merapi ‘Siaga’ Cermati Aktivitas dan Jauhi Wilayah Ini

Published

on

Foto: Lahar mengalir dari kawah Gunung Merapi terlihat dari desa Cangkringan di Sleman, Yogyakarta, Jumat dini hari (11/3/2022). (AP Photo/Slamet Riyadi)

Jakarta, goindonesia.co – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi, melaporkan aktivitas vulkanis Gunung Merapi cukup tinggi. Aktivtas tersebut berupa erupsi efusif, sehingga status Gunung Merapi ditetapkan dalam tingkat ‘Siaga’.

Dari catatam PVMBG, dalam minggu-minggu ini teramati satu kali awanpanas guguran ke arah barat daya (Sungai Bebeng) dengan jarak luncur 2.000 m dan 18 kali ke arah tenggara (Sungai Gendol) dengan jarak luncur maksimal 5.000 m.

Dilaporkan terjadi hujan abu di beberapa wilayah, yaitu di Kecamatan Kemalang, Sawangan, Dukun, dan Selo. Guguran lava teramati sebanyak 101 kali ke arah barat daya dominan ke Sungai Bebeng dengan jarak luncur maksimal 2.000 m dan 17 kali ke arah tenggara (hulu Sungai Gendol) dengan jarak luncur maksimal 1.500 m

“Analisis morfologi menunjukkan adanya perubahan morfologi pada kubah lava barat daya berupa bekas guguran, namun tidak teramati perubahan ketinggian,” tulis keterangan PVMBG dalam media sosial, Jumat (11/3/2022).

Adapun untuk kubah tengah teramati adanya pengurangan volume sebesar 646.000 m3 yang runtuh menjadi awan panas guguran yang terjadi pada tanggal 9 dan 10 Maret 2022. Berdasarkan analisis foto volume kubah lava barat daya terhitung sebesar 1.578.000 m3 dan kubah tengah sebesar 2.582.000 m3.

Sementara itu, dikabarkan, intensitas kegempaan pada minggu ini lebih tinggi dibandingkan minggu lalu. Deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM pada minggu ini menunjukkan laju pemendekan jarak sebesar 0,4 cm/hari.

Untuk sementara ini, tidak dilaporkan terjadi lahar maupun penambahan aliran di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi.

Dan kesimpulannya aktivitas yang terjadi saat ini adalah: Aktivitas vulkanik G. Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif. Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat “SIAGA”.

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

“Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya, mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Guntung Merapi,” ungkap PVMBG. (***)

Trending

Exit mobile version