Connect with us

Berita

Gelar Workshop, KLHK – Sulut Susun Rencana Operasional FOLU Net Sink 2030

Published

on

Workshop KLHK – Pemprov Sulut (Dokumentasi : Biro Hubungan Masyarakat, KLHK@www.menlhk.go.id)

Jakarta, goindonesia.co – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara menggelar rangkaian kegiatan workshop untuk menyusun rencana operasional Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 Sub Nasional Sulawesi Utara, pada Selasa (07/03), di Kota Manado. 
 
Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 adalah sebuah kondisi yang ingin dicapai melalui penurunan emisi GRK dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan dengan kondisi dimana tingkat serapan sama atau lebih tinggi dari tingkat emisi yang pijakan utamanya: Sutainable Forest Management, Enviromental Governance, dan Carbon Governance.
 
Sekretaris Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan Dan Tata Lingkungan, Hanif Faisol Nurofiq menjelaskan bahwa sasaran yang ingin dicapai melalui implementasi Rencana Operasional Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 yaitu: tercapainya tingkat emisi gas rumah kaca sebesar -140 juta ton CO2e pada tahun 2030, mendukung net zero emission sektor kehutanan, dan guna memenuhi NDC yang menjadi kewajiban nasional Indonesia sebagai kontribusi bagi agenda perubahan iklim global dengan memperhatikan visi Indonesia yang lebih ambisius dalam dokumen LTS-LCCR 2050.
 
“FOLU Net Sink 2030 dapat dicapai melalui 15 aksi  mitigasi sektor FOLU, yaitu: Pengurangan laju deforestasi lahan mineral; Pengurangan laju deforestasi lahan gambut; Pengurangan laju degradasi hutan lahan mineral; Pengurangan laju degradasi hutan lahan gambut; Pembangunan hutan tanaman; Sustainable forest management; Rehabilitasi dengan rotasi; Rehabilitasi non rotasi; Restorasi gambut; Perbaikan tata air gambut; Konservasi keanekaragaman hayati; Perhutanan sosial; Introduksi replikasi ekosistem, ruang terbuka hijau dan ekoriparian; Pengembangan dan konsolidasi hutan adat; dan Pengawasan dan law enforcement dalam mendukung perlindungan dan pengamanan kawasan hutan,” tambah Hanif.
 
Lebih lanjut, Hanif menyebutkan bahwa mangrove memiliki kontribusi yang besar dalam menyerap emisi. Mangrove memiliki kemampuan menyerap dan menyimpan karbon kurang lebih 4 – 5 kali lebih besar dibanding ekosistem hutan daratan. Dalam dokumen LTS-LCCR, mangrove belum termasuk dalam sektor hutan dan lahan. Mangrove kedepannya akan termasuk dalam blue carbon (karbon yang tersimpan dalam ekosistem pesisir, meliputi ekosistem perairan yaitu mangrove, padang lamun, dan terumbu karang).  
 
“Mangrove telah dimasukkan dalam GRK nasional dalam kategori lahan basah (lebih pada vegetation cover, belum kepada below gorund dan soil) serta dalam penetapan tingkat Forest Reference Emission Level (FREL) untuk REDD+ dan estimasi hasil REDD+. Potensi blue carbon yang cukup tinggi pada mangrove yang meliputi; above ground biomass (17%), soil mangrove (78%) maupun below ground biomass (5%). Mangrove dapat menjadi peluang untuk selanjutnya dielaborasi dalam Rencana Operasional FOLU Net Sink 2030,” tutur Hanif.
 
Provinsi Sulawesi Utara merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang memiliki hutan mangrove yang luas. Luas hutan mangrovenya yaitu 11. 766 Ha dengan komposisi mangrove jarang seluas 6%, mangrove sedang seluas 19%, dan mangrove lebat 75%. Wilayah hutan ini yang harus dijaga oleh seluruh lapisan masyarakat Sulawesi Utara.
 
Guna mendukung Indonesia’s FOLU Net Sink 2030, Kepala Dinas Kehutanan Sulawesi Utara, Jemmy Ringkuangan menyebutkan bahwa pihaknya telah menetapkan tujuan, sasaran, strategi, dan kebijakan pada bidang kehutanan tahun 2022 – 2026. Misi dari kebijakan tersebut adalah penguatan ekonomi yang bertumpu pada industri pertanian, perikanan, pariwisata, dan jasa serta pembangunan daerah yang berkelanjutan.
 
Jemmy juga menyebutkan bahwa sasaran strategis dari kebijakan yang telah ditetapkan yaitu peningkatan keberadaan dan kelestarian hutan dengan pemberian akses kelola hutan bagi masyarakat serta peningkatan luas lahan kritis yang direhabilitasi dalam rangka konservasi Sumber Daya Air.
 
“Kami juga telah mencanangkan program atau kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan guna mendukung Indonesia’s FOLU Net Sink 2030. Program tersebut yaitu: Rehabilitasi hutan dan lahan, Rapat koordinasi evaluasi Daerah Aliran Sungai (DAS), Pengembangan kelembagaan pengelolaan DAS/Forum DAS, Pengadaan bibit tanaman kehutanan, dan Pengadaan bibit produktif,” tutup Jemmy.
 
Lebih lanjut, guna menanamkan budaya menanam pohon Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara membaurkannya dengan kearifan lokal serta melibatkan segenap elemen. Hal tersebut meliputi: Ajakan “Mari Jo Bakobong”, Mewajibkan calon pengantin menanam pohon sebelum menikah, dan Mewajibkan ASN menanam pohon.
 
Kegiatan ini dihadiri oleh Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Utara, UPT lingkup KLHK di Provinsi Sulawesi Utara, KPH di Provinsi Sulawesi Utara, OPD Pemprov dan Kab/Kota se-Sulawesi Utara, serta para akademisi. Rencana Operasional FOLU Net Sink 2030 Sub Nasional Sulawesi Utara yang telah dan sedang disusun diharapkan dapat terealisasi secara optimal guna mencapai Indonesia yang net-zero emission pada 2030 atau lebih cepat dari yang direncanakan.(***)

*Biro Hubungan Masyarakat, KLHK@www.menlhk.go.id

Continue Reading
Advertisement Berita Vaksin Penting

Berita

Silaturahim ke MUI, BPH Sebut Penyelenggaraan Haji 2025 Masih di Bawah Kemenag

Published

on

Kepala Badan Penyelenggara Haji , KH Moch Irfan Yusuf (Gus Irfan) (Foto : @mui.or.id)

Jakarta, goindonesia.co – Badan Penyelenggara Haji (BPH) Indonesia kunjungi Majelis Ulama Indonesia (MUI) setelah resmi dilantik oleh Pesiden Parabowo Subianto pada 22 Oktober 2024 lalu di Istana Negara.

Agenda Kunjungan tersebut dipimpin langsung oleh Kepala Badan Penyelenggara Haji (BPH), KH Moch Irfan Yusuf (Gus Irfan) dan Wakil Kepala Badan penyelenggara Haji, Dr Dahnil Anzar Simanjutak.

“Siang ini kami mendapatkan kesempatan untuk bersilaturahim dengan sesepuh kami yang juga orang tua kami di MUI. Kami mendapatkan banyak masukan dan juga bimbingan dari beliau-beliau, yang insyaallah akan memberikan manfaat untuk pelaksanaan ibadah haji umat muslim di Indonesia yang lebih baik,” ujar Gus Irfan, Rabu (30/10/24).

Dalam kunjungan tersebut Gus Irfan juga menyampaikan bahwa hingga saat ini pihaknya masih menunggu payung hukum untuk dapat menjalankan tugas dan fungsinya sebagai Badan penyelenggara Haji (BPH).

Oleh karena itu, dia menegaskan bahwa penyelenggaraan haji pada 2025 yang akan mendatang masih dibawah Kementerian Agama.

“Penyelenggaraan haji 2025 Badan penyelenggara Haji (BPH) belum menyelenggarakan. Karena belum ada payung hukumnya,” kata dia.

“Di dalam undang-undang haji disebutkan bahwa penyelenggara haji adalah Kementerian Agama. Jadi, pada 2025 nanti penyelenggaranya masih dari Kementerian Agama, dalam hal ini adalah Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kemenag,” imbuhnya menjelaskan.

Sembari menunggu ketetapan payung terkait tugas dan fungsinya, Gus irfan mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya terus melakukan koordinasi dengan Kemenag dan juga pihak-pihak terkait penyelenggara haji termasuk Majelis Ulama Indonesia (MUI) dengan harapan dapat mengemban amanah negara dengan baik ke depannnya.

“Kita akan mengambil hal-hal yang baik dari penyelenggaraan haji sebelumnya yang dilakukan oleh kemenag dan akan berusaha menyempurnakan serta memperbaiki hal-hal yang kita anggap kurang,” tuturnya.

“Evaluasi haji dari tahun ke tahun kita lihat ada banyak peningkatan, tetapi tidak menutup kemungkinan masih ada juga beberapa kekurangan, dan itulah yang nantinya akan menjadi fokus kami ke depan,” kata dia menambahkan.

Agenda kunjungan silaturahim tersebut dilaksanakan di Aula Buya Hamka Gedung MUI dan dihadiri oleh beberapa pimpinan MUI, di antaranya Ketua Umum MUI KH Anwar Iskandar, Wakil Ketua Umum MUI KH Marsudi Syuhud, Sekjend MUI Buya Amirsyah Tambunan, Ketua MUI Bidang Fatwa KHAsroru Ni’am Sholeh, dan Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah KH M Cholil Nafis serta jajaran pimpinan lainnya. (***)

*MUI – Majelis Ulama Indonesia

Continue Reading

Berita

Perkuat Etika Digital, Ketua MUI Bidang Infokom Ungkap 4 Pilar Literasi Digital

Published

on

Ketua MUI Bidang Infokom, KH Masduki Baidlowi (Foto : @mui.or.id)

Lampung, goindonesia.co – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Informasi dan Komunikasi (Infokom) KH Masduki Baidlowi menyampaikan, digital etik sangat penting untuk masyarakat karena menjadi bagian penting dari 4 pilar literasi digital. 

Kiai Masduki mengungkapkan, 4 pilar tersebut yaitu etika digital, kecakapan digital, budaya digital, dan keamanan digital. 

“Empat pilar itu penting dilakukan karena masyarakat Indonesia masih begitu mudah terperangkap simpul berita-berita bohong dan hoax,” kata Kiai Masduki dalam Studium Generale Digital Ethic di Ruang Teater, Gedung Rektorat, UIN Raden Intan Lampung, Selasa (29/10/2024). 

Kiai Masduki menerangkan, hal itu dipengaruhi oleh sistem algoritma yang seringkali memberikan informasi yang sepihak, karena tidak ada pembandingnya. 

Lebih lanjut, jelasnya, informasi tersebut sangat rasional untuk dipercaya sehingga, menjadi kepercayaan. Hal inilah yang membuat adanya istilah bias informasi. 

“Kemudian menciptakan kepercayaan yang bohong. Kebohongan yang berulang akan dipercaya, itulah post truth. Kebenaran bukan karena fakta-fakta, hal-hal semestinya dipercaya, tapi diciptakan berdasarkan citra, berdasarkan keyakinan dan itu sekarang merajalela,” ungkapnya. 

Menurutnya, hal itu menjadi salah satu penyakit yang berbahaya yang ada di Indonesia. Oleh karena itu, Komisi Infokom MUI melakukan langkah-langkah penting untuk literasi digital. 

“Baik bagaimana cara media sosial yang etik, produktif, dan bisa membangun kebersamaan dan kolaboratif untuk dakwah dan lainnya,” tutupnya. (***)

*MUI – Majelis Ulama Indonesia

Continue Reading

Berita

Mahasiswi UHN Sugriwa Jadi Delegasi English Camp Kedubes AS

Published

on

Kadek Yukiana Dewi, Mahasiswi UHN I Gede Sugriwa, Bali (Foto : @kemenag.go.id)

Jakarta, goindonesia.co – Prestasi membanggakan berhasil ditorehkan Kadek Yukiana Dewi, mahasiswi Universitas Hindu Negeri (UHN) I Gusti Bagus Sugriwa, Bali.

Mahasiswi jurusan bahasa inggris ini berhasil terpilih menjadi salah satu delegasi dalam English Camp yang diselenggarakan Kedutaan Besar Amerika Serikat. Kegiatan yang akan digelar di Bandung, mulai 4-16 November 2024 ini akan diikuti 55 peserta dari Indonesia dan Timor Leste.

“Saya bersyukur dapat terpilih menjadi peserta dalam kegiatan ini,” ungkap Kadek melalui pesan singkat, Rabu (30/10/2024).

“Saya berharap, kegiatan ini juga dapat meningkatkan kemampuan saya, terutama dalam mengajar Bahasa Inggris,” sambungnya.

Kadek menjelaskan English Camp merupakan kegiatan yang didesain Kedubes AS bagi mahasiswa Jurusan Bahasa Inggris tingkat akhir. Kegiatan bertajuk Camp EPIC (Empower, Prepared, Inspired, and Connected) ini sekaligus pelatihan guru pra-jabatan gratis yang disponsori sepenuhnya oleh Regional English Language Office (RELO), Kedutaan Besar AS di Jakarta.

“Jadi targetnya tentu memperdalam ilmu mengajar, menambah kemahiran berbahasa, dan memahami teknik mengajar terbarukan dengan konteks global,” tutur Kadek.

Sebelumnya, ia juga mengikuti tahapan seleksi penilaian portofolio. “Saya mengirimkan portofolio, termasuk di dalamnnya membuat essay serta surat rekomendasi dari Ketua Jurusan. Mohon doanya, agar bisa mengikuti program ini dengan lancar,” pinta Kadek. (***)

*Kementerian Agama RI, Biro HDI Kemenag

Continue Reading

Trending