Berita

Gelar Tea Tasting, ITPC Santiago Tawarkan Kenikmatan Teh Rempah Artisan Indonesia ke Cile

Published

on

(Foto : @itpcsantiago.cl)

Santiago, goindonesia.co –Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Santiago menawarkan kenikmatan dua jenama teh artisan Indonesia yang berasal dari Bali Brew Me Tea dan Made Tea dengan mengundang tujuh perusahaan Cile di kantor ITPC Santiago pada Jumat pekan lalu (10/2). Tujuh perusahaan tersebut adalah Tresmontes Lucchetti S.A, Caso & CIA, Nama Internacional, Erbi, Itochu, dan Importadora Altamira.

“ITPC Santiago menawarkan pengalaman mencoba kenikmatan teh Indonesia yang diramu denganrempahunggulan nusantara, seperti serai, kayu manis, bunga telang, pala, cengkeh, dan daun pandan. Selain bercita rasa unik, rempah-rempah memiliki beragam manfaat bagi tubuh,” jelas Kepala ITPC Indah Fajarwati Bachter.

Indah menerangkan, ITPC Santiago turut memfasilitasi dialog interaktif secara daring antara Brew Me Tea dan Made Tea dengan tujuh perusahaan Cile. Kedua belah pihak dapat berkomunikasi langsung dan memberikan wawasan dari produk teh yang dicoba. “Peluang terbuka lebar bagi produk teh Indonesia untuk memasuki pasar Cile pada khususnya dan Amerika Selatan pada umumnya.

Kekhasan herbal dan kualitas teh yang Indonesia miliki yang berbeda dari negara lain menjadi satu keunggulan dan pembeda dengan teh yang sudah dijual di pasaran,” ungkap Indah. Indah menambahkan, ITPC Santiago berkomitmen terus memfasilitasi masuknya produk-produk Indonesia di pasar Cile, termasuk produk teh.

Hal ini mengingat konsumsi teh di Cile yang terus meningkat di setiap tahunnya. Berdasarkan data Euromonitor International, rata-rata konsumsi teh/orang/tahun di Cile adalah 428 cangkir teh. Angka ini cukup tinggi mengingat di masyarakat Argentina yang menempati posisi kedua mengonsumsi teh/orang/tahun secara rerata hanya 95 cangkir teh. Masyarakat Cile merupakan peminum teh tertinggi di kawasan Amerika Latin.

“Umumnya, masyarakat Cile lebih memilih untuk mengkonsumsi teh dengan kualitas premium, khususnya teh hijau organik. Hal ini memberi peluang yang besar mengingat Indonesia termasuk negara pengekspor utama teh ke dunia,” pungkas Indah.

Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, total perdagangan Indonesia dengan Cile pada 2022 membukukan nilai USD 584 juta atau naik 37,5 persen dari total perdagangan 2021 senilai USD 424,6 juta. Terdapat tren peningkatan total nilai perdagangan dalam lima tahun terakhir (2017–2021) sebesar 7,9 persen. Adapun volume ekspor teh Indonesia ke Cile pada 2020 -2022 sekitar 200 ton. Sementara itu, Cile mengimpor teh dari dunia sekitar 15 ribu ton per tahun. (***)

(Sumber: Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Santiago Disunting oleh Biro Humas Kementerian Perdagangan, @www.kemendag.go.id)

Trending

Exit mobile version