Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman bertemu ulama hingga tokoh masyarakat ketika melakukan kunjungan kerja ke Makodam Iskandar Muda, Aceh, (Dispenad)
Jakarta, goindonesia.co – Anggota Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Guspardi Gaus mendukung penuh jika Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman semakin intensif melakukan kunjungan ke pesantren dan menemui ulama.
“Tentu kita memberikan apresiasi bahwa KSAD (Dudung) melakukan silaturahim, pendekatan kepada ulama dan pesantren karena umat Islam di Indonesia itu kan lebih dari 86 persen,” ujar Guspardi saat dihubungi, Kamis (20/10/2022)
Menurut Guspardi, kunjugan Jenderal Dudung ke pesantren dan menemui ulama dalam rangka menyamakan ide dan gagasan dalam rangka mempertahankan persatuan dan kesatuan Indonesia.
“Bagaimana membangun komunikasi, silaturahim, pendekatan secara kekeluargaan. Nanti muncul ide dan gagasan bagaimana membangun persatuan dan kesatuan sehingga visi misi KSAD akan mudah dicerna, diterima oleh ulama dan pesantren,” ucap anggota Komisi II DPR itu.
Guspardi menyampaikan bagaimana mungkin ide besar tentang kebangsaan, keumatan, pemerintahan dan ke Indonesiaan bisa dibangun jika tidak ada pendekatan secara kekeluargaan.
“Orang Indonesia itu sifatnya kekeluargaan, pendekatan itu tentu dibangun dengan silaturahim. Dengan pendekatan kekeluargaan itu akan dengan mudah berinteraksi, melakukan sosialiasasi kebijakan-kebijakan yang dilakukan pemerintah terutama dalam hal pertahanan dan keamanan. Sehingga kebijakan itu mendapat dukungan dari ulama, pesantren dan umat Islam,” paparnya.
Dia lantas berharap kunjungan Jenderal Dudung ke pesantren dan menemui ulama mendapat dukungan dari semua kalangan. Hal itu dianggap sangat penting, karena menjaga keamanan dan pertahanan negara ini tidak hanya mengandalkan kekuatan TNI, tapi juga seluruh rakyat Indonesia.
“Iya (mendukung KSAD Dudung) kunjungan ke pesantren dan menemuai ulama karena dia pimpinan TNI AD. Jadi apa yang dilakukan itu sudah benar,” pungkasnya.
[11.57, 22/10/2022] Ervik Susanto: Pimpinan PPP Apresiasi Jenderal Dudung Bangun Wawasan Kebangsaan di Kalangan Santri
Jakarta – Sosok Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman dinilai sebagai jelmaan Jenderal Sudirman masa kini. Sebab, Dudung dianggap dekat dengan semua kalangan, baik ulama, ustadz, santri dan masyarakat biasa.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan (DPP PPP), Syamsulrizal memberikan apresiasi kepada Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman. Menurutnya, Dudung terus berupaya membangkitkan semangat nasionalisme dan membangun wawasan kebangsaan kepada masayarakat, termasuk para santri. Hal itu dapat dilihat dari kunjugan Dudung ke sejumlah pesantren.
“Kita bersyukur pak Dudung berkenan hadir di pesantren, untuk menberikan semangat kebangsaan dan membangun wawasan kebangsaan, ini adalah sifat dari Jenderal Sudirman sejati,” ujar Syamsulrizal saat dihubungi, Jumat (21/10/2022).
Menurut Syamsulrizal, hal yang dilakukan Jenderal Dudung kepada santri menunjukkan bahwa jenderal bintang empat ini memahami betul tentang sejarah peranan santri dalam kemerdekaan Indonesia. Dengan begitu, wajar jika Dudung memberikan perhatian serius kepada pesantren dan santri dalam merawat dan menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan.
“Tapi, dalam persatuan dan kesatuan Indonesia kita tidak mengedepankan soal agama. Begitu juga soal toleransi dalam menyusun pembukaan UU 45,” katanya.
Lebih lanjut, Syamsulrizal menambahkan bahwa kehadiran Dudung ke pesantren dan menemui ulama dan santri bukan berarti dia tidak menghormati yang lain. Sebagai pimpinan TNI, Dudung juga pasti memikirkan dan menghormati yang lain karena negara ini terdiri dari beragam suku, budaya dan agama.
“Jadi kunjungan pak Dudung ke pesantren dalam rangka kekerabatan bersama-sama sebagai pengorhormatan dan memajukan Indonesia. Dengan demikian, para santri perlu juga diundang untuk menjadi TNI. Dan pak Dudung sudah mengupayakan merekrut santri jadi TNI. Bagus itu, perlu itu karena para santri itu juga akan menentukan garis masa depan bangsa. Persatuan dan kesatuan itu paling dikedepankan, jangan terpecah belah,” tambahnya.
Syamsulrizal lantas berharap Jenderal Dudung tidak mendengarkan isu-isu yang mendiskreditkan pesantren. Sebaliknya, harus dibangun dialog dengan ulama, tokoh masyarakat, dan santri.
“Yang penting kita bangun semangat kebangsaan, semangat nasionalisme para santri,” paparnya.
Dalam menjaga keamanan dan pertahanan negara, Syamsulrizal meminta Jenderal Dudung merangkul semua kalangan. Sebab, memajukan negara ini ke arah yang lebih baik tidak bisa dibebankan hanya kepada TNI.
“Kalau yang namanya keamanan dan pertahanan negara siapapun warga negaranya, mau Islam, tidak Islam harus memberikan optimalisasi pelayanan semaksimal mungkin untuk mewujudkan pertahanan negara ini. Dan setiap warga negara punya hak melakukan bela negara, itu wajib hukumnya. Jadi semua rakyat wajib menjadi bela negara Indonesia,” pungkas Syamsulrizal yang juga Anggota Komisi II DPR ini. (***)