Pebalap Formula E bertanding saat race di Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC), Ancol, Jakarta, Sabtu (4/6/2022). Mitch Evan dari Tim Jaguar TCS Racing keluar sebagai juara Formula E Jakarta.(KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO)
Jakarta, goindonesia.co – Terhitung sudah satu minggu sejak perhelatan balap mobil Listrik Formula E Jakarta 2022 atau Jakarta E-Prix berlangsung di Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC) pada Sabtu (4/6/2022).
Tim Formula E Operation (FEO) mencatat bahwa animo penonton begitu besar. Hal itu terbukti dari tingginya keterlibatan atau engagement fan di media sosial Formula E dan siaran langsung di televisi.
Bahkan, animo fan Formula E Jakarta 2022 tercatat lebih tinggi daripada engagement rata-rata seri balapan lain pada musim kedelapan ini.
Ketua FEO Alberto Longo pun mengucapkan terima kasih kepada pendukung acara dan masyarakat Indonesia karena Jakarta E-Prix telah terselenggara dengan bagus.
“Terima kasih kepada seluruh masyarakat Indonesia. Ini adalah acara yang luar biasa. Animo masyarakat begitu luar biasa, di mana beberapa catatan kami telah membuktikannya,” ucap Alberto Longo dalam rilis yang diterima Kompas.com.
Tercatat bahwa siaran langsung Jakarta E-Prix di kanal RCTI ditonton oleh 10.000.000 orang. Jumlah penonton itu meningkat lebih dari 50 persen jika dibandingkan dengan rata-rata balapan pada musim saat ini.
Tak hanya itu, pada acara Jakarta E-Prix 2022 terdapat 150 TV broadcast di 150 negara ditambah jutaan viewers di online streaming hanya dalam beberapa hari.
“Indonesia mencetak rekor dengan penonton siaran tertinggi. Kami yakin bisa mencapai angka 50 juta penonton dari seluruh dunia saat balapan,” ucap Longo.
“Itu sebabnya saya mengatakan bahwa ada dampak besar terhadap ekonomi Jakarta karena ekspos media dari negara lain ini (Indonesia),” tutur Alberto Longo menambahkan.
Selain itu, penayangan video mencapai 7,4 juta kali yang artinya 62 persen lebih tinggi dari rata-rata balapan musim ini.
Kemudian, social engagement-nya mencapai hampir satu juta atau 27 persen lebih tinggi. Sementara itu, social impression mencapai 22,6 juta, naik 22 persen dari rata-rata musim ini.
Albeto Longo juga menambahkan bahwa pihaknya mendapatkan lebih dari 50.000 pengikut baru di media sosial. “Yang terbesar adalah YouTube dengan 26.500 subscriber, Instagram 8.000 pengikut, Twitter 4.700, Facebook 1.300, dan Tiktok lebih dari 1.000,” tutur Longo.
Tingginya animo penggemar terhadap balapan juga bisa dilihat dari ludesnya penjualan 60.000 tiket Jakarta E-Prix. Longo pun tak lupa berterima kasih kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan serta Presiden Indonesia Joko Widodo.
“Di Jakarta E-Prix, tim yang hebat itu dipimpin oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, yang saya ucapkan terima kasih atas hal-hal yang sudah dia lakukan untuk kami,” ujar Longo.
“Kami juga berterima kasih kepada Ahmad Sahroni (ketua pelaksana Formula E Jakarta) yang telah berperan penting untuk kelancaran acara,” tuturnya melanjutkan.
“Tentu saja, terima kasih pula kepada Jakpro yang mendorong kesuksesan acara. Kami berterima kasih juga kepada Presiden Joko Widodo dan jajarannya,” ujar Alberto Longo.
Longo mengatakan bahwa Indonesia dipilih menjadi tuan rumah balapan karena punya misi yang sejalan dengan pihaknya.
“Indonesia sejalan dengan seluruh misi kami dalam menyatukan semua orang dan budaya melalui pemikiran dan tindakan progresif untuk melindungi Bumi dan penduduk untuk generasi mendatang,” ujar dia.
Ia menambahkan bahwa masyarakat Indonesia berpikiran maju dan bersemangat tentang keberadaan inovasi.
Ke depannya, Longo mengatakan Formula E sedang mempertimbangkan akan mengadakan dua seri balapan di Jakarta pada musim selanjutnya dan akan menambahkan kuota penonton supaya lebih banyak penggemar bisa ikut menyaksikan langsung.
“Kami sedang merencanakan dan mempersiapkan balapan untuk musim selanjutnya. Kami berharap ada dua balapan di Jakarta untuk itu dan bisa menambah kuota penonton hingga 150.000 orang,” katanya.
“Kami akan mengumumkan rencana musim selanjutnya pada Jumat 24 Juni mendatang melalui situs dan media sosial,” ucap Alberto Longo. (***)
