Connect with us

Berita

Fakultas Syariah UIN KHAS Jember Gelar Yudisium XXV, Luluskan 182 Mahasiswa

Published

on

Wisuda Fakultas Syariah UIN KHAS Jember (Foto : Istimewa, @www.kemenag.go.id)

Jember, goindonesia.co – Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember menggelar Yudisium Strata Satu (S1) ke-25. Sebanyak 182 mahasiswa mengikuti rangkaian proses Yudisium sebagai penanda menjadi calon wisudawan. Mereka berasal dari empat program studi, yaitu: Hukum Kelurga (HK), Hukum Ekonomi Syariah (HES), Hukum Pidana Islam (HPI), dan Hukum Tata Negara (HTN).

Rektor UIN KHAS Jember Hepni Zain mengungkapkan bahwa kampus UIN KHAS Jember saat ini mendesain kebijakan berkaitan dengan beberapa aspek fundamental dalam proses pembelajaran, salah satunya adalah redesain kurikulum. Dikatakan Rektor, pihaknya berharap bahwa lulusan dari UIN KHAS Jember dapat menjadi insan paripurna dengan kepakaran tertentu.

“Dasa Cita UIN KHAS Jember telah ditetapkan. Dasa cita itu yang menjadi titik pijak perbaikan dari semua aspek, termasuk dalam proses pembelajaran di UIN KHAS Jember yang smart, dan siap mengantarkan lulusan yang unggul dan kompetitif,” ungkap Rektor UIN KHAS Jember, Jum’at (16/2/24).

Rektor UIN KHAS Jember menekankan pada lulusan Fakultas Syariah bahwa keberhasilan seseorang tidak hanya bertumpu pada prestasi semata. Integritas, etika dan sikap, serta prilaku juga menjadi ukuran keberhasilan seseorang.

“Karena itu saya tidak pernah bosan untuk selalu mengingatkan kepada para alumni UIN KHAS Jember untuk terus menjaga integritas, rendah diri, dan terus mengasah kemampuan dimanapun berada,” kata Rektor UIN KHAS Jember Hepni Zain.

Dekan Fakultas Syariah UIN KHAS Jember Wildani Hefni menjelaskan bahwa Fakultas Syariah memiliki body of knowledge yaitu Syariah, Hukum, dan Masyarakat. Karena itu, lulusan Fakultas Syariah UIN KHAS Jember tidak hanya memiliki pengetahuan berkaitan dengan ilmu syariah, tapi juga berkaitan dengan ilmu hukum, sebagai masyarakat akademik yang tidak terpisahkan dengan realitas masyarakat.

“Iklim akademik Fakultas Syariah UIN KHAS Jember dirancang dengan atmosfer kritis yang memberikan ruang bagi mahasiswa untuk merayakan pemikiran dalam kritik nalar epistemologi keilmuan. Kami berharap lulusan Fakultas Syariah dapat menjadi duta dan teladan di tengah-tengah masyarakat,” ungkap Dekan Fakultas Syariah Wildani Hefni.

Hadir dalam kegiatan Yudisium Fakultas Syariah UIN KHAS Jember ke-25, wakil Dekan I Busriyanti, wakil Dekan II Martoyo, wakil Dekan III Ahmadiono, Kabag TU Hesti Widyo Palupi, Sekretaris Jurusan Hukum Islam, Ketua Gugus Mutu dan Seluruh Koorprodi di lingkungan Fakultas Syariah UIN KHAS Jember.

Pada Yudisium Fakultas Syariah UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember ke-25, diberikan beberapa penghargaan bagi mahasiswa, yaitu:

1. Penghargaan Peraih IPK Terbaik

a. Peraih Indeks Prestasi Kumulatif Terbaik Tingkat Fakultas
Misbahul Muhaimin
NIM : S20193030
Program Studi Hukum Tata Negara
IPK : 3,76

b. Peraih Indeks Prestasi Kumulatif Terbaik Program Studi Hukum Keluarga
Robi’ Alighan Hanantaqi
NIM.S20191087
IPK : 3,76

c. Peraih Indeks Prestasi Kumulatif Terbaik Program Studi Hukum Ekonomi Syariah
Daniyatul Luthfiah
NIM. S20192111
IPK : 3,73

d. Peraih Indeks Prestasi Kumulatif Terbaik Program Studi Hukum Pidana Islam
Muh. Aditya
NIM.S20194022
IPK : 3,71

2. Penghargaan Penulis Skripsi Terbaik

a. Penulis Skripsi Terbaik tingkat Fakultas Syariah
Muhammad Riyadi
NIM. S20183076
Program Studi Hukum Tata Negara
Judul Skripsi: Studi Komparatif Pemikiran KH. Afifuddin Muhajir dan Ali Abd. Raziq tentang Pola Relasi Agama dan Negara

b. Penulis Skripsi Terbaik Program Studi Hukum Keluarga
Ardelia Ramadhani
NIM. S20191086
Judul Skripsi: Efektivitas Pos Bantuan Hukum di Pengadilan Agama Singaraja dalam Memberikan Pelayanan kepada Masyarakat tidak Mampu

c. Penulis Skripsi Terbaik Program Studi Hukum Pidana Islam
Putri Dwi Novia Islamiah
NIM. S20192011
Judul Skripsi: Penerapan Sanksi Pidana bagi Pelaku Tindak Pidana Kekerasan terhadap Anak oleh Orang Tua dalam Hukum Positif dan Hukum Islam (Studi Putusan No. 183/Pid.Sus/2016/PN.Mam

d. Penulis Skripsi Terbaik Program Studi Hukum Ekonomi Syariah
Annisa Shofiatin
Judul skripsi: Fenomena Jual Beli Sengon di Desa Ampelan Kecamatan Wringin Bondowoso dalam Perspektif Hukum Ekonomi Syariah

3. Penghargaan Mahasiswa Berprestasi Akademik dan Non-Akademik

a. Kategori Mahasiswa Penulis Produktif
Yufi Cantika Sukma Ilahiah
NIM. S20194047
Program Studi Hukum Pidana Islam

b. Kategori Prestasi Non-Akademik Bidang Olahraga
Khulaila Inda Fikriyah
NIM. S20192016
Program Studi Hukum Ekonomi Syariah

c. Kategori Prestasi Akademik Karya Tulis Ilmiah
Mochammad Samsi Ridwan
NIM. S20192051
Program Studi Hukum Ekonomi Syariah

d. Kategori Mahasiswa Inovatif bidang Sosial Humaniora
Muhammad Ilyas
NIM. S20192034
Program Studi Hukum Ekonomi Syariah

e. Kategori Mahasiswa Pelopor Kepemudaan
Novi Huriyani
NIM. S20191151
Program Studi Hukum Keluarga (***)

*Kementerian Agama RI, Biro HDI Kemenag

Continue Reading
Advertisement Berita Vaksin Penting

Berita

Tiga Kepala KUA di Takalar Sulsel Kembalikan Uang Gratifikasi

Published

on

Tiga Kepala KUA dibTakalar kembalikan gratifikasi (Foto : @kemenag.go.id)

Takalar, goindonesia.co – Kasubdit Bina Kepenghuluan Kementerian Agama, M. Afief Mundzir, mengapresiasi langkah tiga Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan (Sulsel), yang mengembalikan uang gratifikasi kepada Unit Pengendalian Gratifikasi (UPG) Kementerian Agama Takalar.

Afief mengatakan, langkah tersebut menunjukkan komitmen ASN dalam menjaga integritas dan profesionalisme. “Apa yang dilakukan para Kepala KUA di Takalar menjadi teladan yang menunjukkan komitmen ASN terhadap integritas dan profesionalisme,” ujar Afief di Jakarta, Kamis (28/11/2024).

Menurut Afief, praktik pemberian uang kepada penghulu atau kepala KUA kerap disampaikan sebagai ungkapan “terima kasih” atau “uang transport.” Namun, tindakan tersebut dapat dikategorikan sebagai gratifikasi. “Pengembalian uang tersebut adalah langkah yang sesuai dengan aturan yang berlaku. Ini juga menjadi pengingat bahwa tugas pelayanan publik tidak boleh dikompromikan dengan imbalan,” tegasnya.

Sebelumnya, tiga Kepala KUA di Takalar mengembalikan uang gratifikasi yang diterima saat menjalankan tugas. Uang tersebut diserahkan kepada UPG Kementerian Agama Takalar setelah upacara peringatan Hari Guru Nasional 2024 di halaman Kantor Kementerian Agama Takalar, Senin (25/11/2024).

Kepala KUA Polongbangkeng Utara, Murdani Sandja, dan Kepala KUA Pattallassang, Muhammad Thahir, mengembalikan uang pemberian dari keluarga pengantin usai melaksanakan akad nikah. Hal serupa dilakukan Kepala KUA Galesong Selatan, Husain Sarujin.

Murdani dan Thahir menjelaskan, awalnya mereka menolak uang tersebut. Namun, karena adanya desakan dari keluarga pengantin yang menyebutnya sebagai “uang transport,” mereka terpaksa menerimanya untuk menghindari potensi kegaduhan di lokasi.

Afief menambahkan, tindakan Kepala KUA di Takalar merupakan bukti nyata komitmen menjaga integritas dalam pelayanan. “Kami mendorong langkah seperti ini menjadi contoh bagi seluruh jajaran Kementerian Agama,” ujarnya.

Ia menegaskan, KUA harus menjadi representasi negara yang hadir di tengah masyarakat untuk memberi layanan yang bersih dan profesional. “Kepercayaan publik adalah target utama kinerja Kementerian Agama. Jika profesionalitas layanan keagamaan dilakukan secara konsisten, kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan publik di Indonesia akan meningkat,” pungkasnya. (***)

*Kementerian Agama RI, Biro HDI Kemenag

Continue Reading

Berita

Presiden Prabowo: Guru Adalah Pilar Pembangunan Bangsa

Published

on

Presiden Prabowo Subianto menghadiri Puncak Peringatan Hari Guru Nasional yang digelar di Jakarta International Velodrome, Jakarta, pada Kamis, 28 November 2024. Foto: BPMI Setpres/Kris

Jakarta, goindonesia.co – Presiden Prabowo Subianto menyampaikan penghormatan mendalam kepada para guru dalam puncak peringatan Hari Guru Nasional yang digelar di Jakarta International Velodrome, pada Kamis, 28 November 2024. Presiden menekankan bahwa guru adalah pilar utama pembangunan bangsa, dan pendidikan adalah kunci kebangkitan Indonesia.

“Bagi saya, guru adalah kunci bagi kebangkitan bangsa Indonesia. Guru bagi kita semua adalah tonggak berdirinya sebuah negara. Negara yang berhasil adalah negara yang pendidikannya berhasil,” ujar Presiden di hadapan ribuan guru yang hadir.

Presiden Prabowo turut membagikan pengalaman pribadinya sebagai seorang murid. Meskipun pernah menjadi murid yang bandel, namun ia tetap dibimbing dengan sabar oleh para gurunya.

“Walaupun mungkin saya dulu sebagai murid termasuk murid yang agak bandel begitu, tapi karena guru-guru saya tidak mau menyerah membimbing saya, akhirnya hari ini saya berdiri di hadapan rakyat Indonesia sebagai Presiden Indonesia,” ungkapnya sambil tersenyum.

Presiden Prabowo menekankan peran guru sebagai pelopor pembangunan bangsa. Ia menyebutkan bahwa sejarah perjuangan Indonesia tak lepas dari peran guru, seperti Ki Hajar Dewantara hingga Panglima TNI pertama yang juga seorang guru.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Prabowo juga menyampaikan apresiasi mendalam kepada para guru atas dedikasi dan pengabdian mereka. Presiden menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan guru, termasuk memperbaiki kualitas hidup mereka.

“Kami sadar apa yang kita berikan pengumuman hari ini belum yang saudara-saudara perlukan. Tapi ini adalah upaya kami dan ini akan kami upayakan terus,” ucap Presiden Prabowo dengan suara bergetar penuh haru.

Presiden pun optimis bahwa Indonesia akan menjadi negara yang lebih maju dengan pendidikan sebagai pondasinya. Oleh karena itu, Presiden menegaskan pentingnya pemerintahan yang bersih untuk mendukung terciptanya pendidikan berkualitas.

“Saya memberi peringatan korupsi harus berhenti di Republik Indonesia. Kabinet Merah Putih, pemerintah yang saya pimpin tidak akan ada toleransi kepada korupsi dan pencurian dan penyelewengan, berhenti, berhenti, berhenti,” tegas Presiden. (***)

*(BPMI Setpres)

Continue Reading

Berita

Kemenhub Tingkatkan Kerja Sama dengan Kejaksaan Agung Terkait Kapasitas SDM Bidang Hukum

Published

on

Menhub Dudy saat bertemu Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin beserta jajarannya di Kantor Kejaksaan Agung, Jakarta (Foto : @dephub.go.id)

Jakarta, goindonesia.co – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan perlunya peningkatan kerja sama dengan Kejaksaan Agung RI dalam kapasitas sumber daya manusia (SDM), khususnya yang berkaitan dengan bidang hukum terhadap seluruh jajaran Kemenhub. Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi mengatakan selama ini kerja sama antara Kemenhub dan Kejaksaan Agung telah terjalin dengan baik.

Menhub Dudy menegaskan kesadaran hukum dan tata kelola tidak hanya terletak pada para jajaran pemimpin di Kementerian Perhubungan, namun di semua lini yang ada. Apalagi, kata Menhub, tantangan permasalahan hukum ke depan tentunya lebih berat.

“Kami berharap bantuan dari Kejaksaan Agung RI untuk memberikan pembekalan dan pelatihan secara berkala kepada seluruh instansi Kementerian Perhubungan,” kata Menhub Dudy saat bertemu Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin beserta jajarannya di Kantor Kejaksaan Agung, Jakarta, Kamis (28/11).

Dengan demikian, jelas Menhub, langkah ini dapat menumbuhkan maupun meningkatkan kesadaran dan kepatuhan hukum seluruh insan di Kementerian Perhubungan, dalam menjalankan keseluruhan proses kerja yang dilakukan dan menjaga amanah rakyat.

“Selain itu, besar harapan kami, legal assistance yang telah diberikan oleh Kejaksaan Agung RI tidak hanya terbatas pada pendampingan di tahap pelaksanaan suatu proyek, namun pendampingan Kejaksaan Agung RI dapat dilakukan sedini mungkin, sejak proses perencanaan, pengadaan/pelelangan, kontruksi, serta selesainya suatu proyek,” kata Menhub Dudy.

Kementerian Perhubungan selalu membuka diri terhadap saran, kritik, dan masukan dari Kejaksaan Agung RI sebagai mitra strategis Kementerian Perhubungan. Menurut Menhub, pendampingan dari Kejaksaan Agung merupakan langkah preventif untuk mendorong perubahan orientasi, bahwa pencegahan lebih baik dari pada mengobati.

Turut hadir dalam pertemuan ini, para pejabat utama Kejagung serta para Pejabat Pimpinan Tinggi Madya di lingkungan Kemenhub. (***)

*Kementerian Perhubungan Republik Indonesia

Continue Reading

Trending