Connect with us

Berita

Dukcapil Sebagai Backbone Menjadi Kunci Pelayanan Publik

Published

on

Dirjen Dukcapil Teguh Setyabudi didampingi Walikota Bandung Yana Mulyana (kiri) menyerahkan KTP digital kepada Rektor UPI Prof. Solehuddin. (Foto: Dukcapil/Rendy)

Jakarta, goindonesia.co – Masyarakat kampus siap mendukung transformasi digital di bidang identitas kependudukan. Demikian ditegaskan Rektor Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Prof. HM. Solehuddin dalam acara Dukcapil Goes to Campus di kampus UPI, Jl. Dr. Setiabudi, Bandung, Rabu (29/3/2023).

Menurut Prof Solehuddin, KTP-el fisik yang berisi NIK sangat penting untuk mengakses berbagai layanan publik. “Dan saya senang pencatatan data kependudukan mengalami kemajuan luar biasa dengan menerapkan Identitas Kependudukan Digital (IKD) atau Digital ID.”

Tidak tanggung-tanggung, manajemen UPI menyiapkan 10 titik pelayanan di lingkungan Kampus Bumi Siliwangi, dan 5 Kampus UPI daerah, yakni di Cibiru, Tasikmalaya, Sumedang, Purwakarta, dan Serang. “Ini mengakomodasi sebanyak mungkin dari 45 ribu mahasiswa, 1.500 dosen dan sekitar 1.500 karyawan UPI agar dapat mengaktivasi IKD,” tandas Rektor Solehuddin.

Dalam kesempatan itu, Wali Kota Bandung Yana Mulyana menyatakan, pihaknya berterima kasih pada Ditjen Dukcapil Kemendagri yang selalu berinovasi demi memudahkan masyarakat mengurus administrasi kependudukan sebagai dasar dari semua pelayanan publik. 

“Program Dukcapil Goes to Campus yang diinisiasi Ditjen Dukcapil akan semakin mempercepat aktivasi IKD di masyarakat Kota Bandung,” kata Wali Kota Yana Mulyana.

Kang Yana, panggilan akrabnya, berharap Dukcapil bersinergi dan berkolaborasi lebih banyak dengan berbagai pihak dan lebih masif lagi bersosialisasi tentang IKD atau Digital ID. “Hal ini agar semua pihak bisa menerima KTP digital dalam proses pelayanan. Sebab, belum tentu, misalnya, pihak perbankan bisa menerima IKD, lantaran boleh jadi belum tersosialisasikan,” kata Kang Yana.

Sementara itu, Dirjen Dukcapil Teguh Setyabudi dalam sambutannya sangat mengapresiasi dan memberi penghargaan yang tinggi pada Prof. Solehuddin yang tercatat sebagai Rektor ke-10 sejak UPI bernama IKIP Bandung, sekaligus Pimpinan ke-12 Kampus Bumi Siliwangi sejak bernama Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) Bandung.
 
“Apalagi Prof. Solehuddin menargetkan paling tidak bisa di atas 10 ribu mahasiswa UPI mengaktivasi IKD. Ini bisa menjadi rekor nasional,” tukas Dirjen Teguh girang.
 
Kepada Wali Kota Bandung Yana Mulyana yang turut hadir, Dirjen Teguh Setyabudi mengakui pelayanan Dinas Dukcapil Kota Bandung yang berkinerja luar biasa dan bisa dicontoh daerah lainnya. 

Menurut Teguh, setiap hari Dukcapil Kemendagri semakin terkonfirmasi sebagai backbone dan menjadi kunci pelayanan publik.  “Sebab Dukcapil menjadi tulang punggung segala layanan digital pemerintah dan swasta. Dukcapil Goes to Campus merupakan langkah yang bakal terus kami galakkan sebagai sarana memuluskan sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE) yang dicetuskan oleh Presiden Joko Widodo,” tutur Teguh menjelaskan. 

Terkait sosialisasi dan kolaborasi dengan berbagai pihak tentang IKD, Dirjen Teguh menjelaskan, Dukcapil sudah melakukan pembahasan secara maraton dengan Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) agar sektor perbankan bisa menerima penggunaan IKD dalam proses bisnis di bank swasta dan terlebih lagi bank pemerintah.

“Memang betul kemajuan digitalisasi harus diimbangi dengan reformasi regulasi pula. Ke depan IKD akan terkoneksi dan terintegrasi sehingga masyarakat bisa mengurus berbagai layanan publik dengan single sign on dalam satu genggaman di smartphone kita masing-masing,” demikian Dirjen Teguh Setyabudi memberikan pencerahan. “Bahkan, Dukcapil terus mengembangkan aplikasi IKD agar tidak hanya bisa diakses sistem operasi Android tetapi juga IoS di iPhone.” (***)

*Dukcapil, @dukcapil.kemendagri.go.id

Continue Reading
Advertisement Berita Vaksin Penting

Berita

Sambut Haornas 2024, Kemenpora Gelar Pesta Prestasi Bertemakan Fun And Fit Test

Published

on

Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) kembali menggelar Pesta Prestasi. Kegiatan kali ketujuh ini mengangkat tema: Fun And Fit Test dengan menghadirkan berbagai macam komunitas.(Foto: Andre/@kemenpora.go.id)

Jakarta, goindonesia.co : Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) kembali menggelar Pesta Prestasi. Kegiatan kali ketujuh ini mengangkat tema: Fun And Fit Test dengan menghadirkan berbagai macam komunitas.

Pesta Prestasi digelar di Plaza Kemenpora, Senayan, Jakarta, Sabtu (7/9). Acara tersebut dilaksanakan sekaligus menyambut Hari Olahraga Nasional (Haornas) yang diperingati setiap 9 September. 

“Kegiatan Pesta Prestasi ini dilakukan juga sekalian  dalam rangka untuk menyambut Hari Olahraga Nasional,” ujar Asisten Deputi Potensi Kemandirian Pemuda Kemenpora, Tri Winarno. 

Asdep Tri bilang, sejatinya program Kemenpora ini dibuat untuk memberi ruang kepada pemuda-pemudi yang memiliki minat dan bakat. Segala bentuk potensi dan kreativitas yang dimiliki diharap bisa menjadi inspirasi pemuda lainnya.

“Kemenpora berkomitmen untuk terus memberi akses yang seluas-luasnya bagi pemuda yang punya beragam inovasi. Jadi disini mereka hadir untuk membangun jaringan dan bertukar pikiran, bahkan bisa menjadi inspirasi bagi yang lainnya,” jelasnya.

Lebih lanjut, Asdep Tri juga mengajak berbagai komunitas yang ada di wilayah Jabodetabek untuk turut meramaikan Pesta Prestasi. “Mari bergabung dan tunjukkan inovasi serta kreativitas Anda. Jadi lah inspirasi untuk semua,” tambahnya. 

Sementara itu, salah satu pengunjung yang hadir, Khanif Idris mengaku senang bisa datang di kegiatan Pesta Prestasi. Dia tampak menemani anaknya yang tengah asyik berolahraga pushbike.

“Kemari (hadir di Pesta Prestasi) mengisi waktu luang dan kebetulan ada berbagai macam talkshow komunitas yang sangat bagus. Sekalian juga mengajak anak untuk berolahraga main pushbike, biar semakin produktif,” sebut Khanif. 

Seperti diketahui, Pesta Prestasi kali ini mengundang berbagai macam komunitas seperti, The Sixties, Feetmotion, Ayo Motret, Guna Ulang, Clay Cafe, Arcanum, dan lainnya. (***)

*KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA

Continue Reading

Berita

Ada Misteri Dalam Proses Kreatif Menulis Jurnalistik

Published

on

Kegiatan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) yang difasilitasi Dewan Pers di Merauke, Provinsi Papua Selatan (Foto : @pwi.or.id)

Merauke, goindonesia.co – Dalam proses kreatif menulis jurnalistik selalu ada misteri yang sulit dijelaskan. Tetapi misteri itu bisa dirasakan.

Demikian penjelasan Mohammad Nasir penguji Uji Kompetensi Wartawan (UKW) yang difasilitasi Dewan Pers di Merauke, Provinsi Papua Selatan, Sabtu (7/9/2024). 

Uji kompetensi tersebut diikuti oleh peserta dari Lembaga Uji Kompetensi Wartawan (LUKW) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan LUKW Universitas Prof Dr Moestopo (Beragama). 

UKW dibuka dan ditutup oleh Anggota Dewan Pers Paulus Tri Agung Kristanto yang juga Ketua Komisi Pendidikan, Pelatihan dan Pengembangan Profesi Dewan Pers. 

“Kami, PWI berterima kasih kepada Dewan Pers yang telah memberi kesempatan UKW di Merauke, Papua Selatan,” ujar penguji UKW Sayid Iskandarsyah yang mewakili PWI Pusat saat acara penutupan UKW yang berlangsung 6-7 September, 2024. 

Misteri dalam Waktu dan Tempat

Menurut Nasir yang sedang menguji mata uji menyunting atau mengedit berita tulisan sendiri, peserta uji jangan mengira berita yang sudah ditulis sendiri tidak bisa diedit. 

Setiap editor yang membacanya akan menemukan bagian yang perlu disunting supaya tulisan menjadi lebih baik. 

“Walaupun tulisan sendiri kalau dibaca ulang, pasti ada yang perlu diedit, diperbaiki. Hasilnya harus lebih baik. Mari kita temukan,” pinta Nasir kepada peserta UKW.

Perbaikan bisa dilakukan pada pemilihan kata, struktur kalimat, logika bahasa, memperkaya tulisan dengan pengamatan, dan referensi. 

“Letak misterinya di mana? Di sini kita bisa merasakan,” kata Nasir, mantan wartawan Harian Kompas (1989- 2018) yang juga aktif di jajaran kepengurusan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat.

Ketika kita menulis berita di rumah misalnya, lalu tulisannya kita bawa ke redaksi atau ke tempat lain dan dibaca kembali, kita akan merasa ada bagian tulisan yang kurang pas dan perlu diedit.

Begitu juga ketika dibaca ulang sendiri pada waktu berbeda, mungkin terbesit pikiran  untuk mengubah tulisan, karena ada yang perlu diubah. 

Misalnya tulisan jurnalistik ditulis tengah malam, ketika dibaca kembali siang hari, kadang-kadang diperlukan perubahan, atau editing.

“Beda waktu, beda tempat, beda pikiran, beda tulisan. Di sinilah letak misteri menulis,” tutur Nasir. 

“Mungkin sudut pandang tulisannya kurang tepat, pemilihan kata kurang pas, atau ada informasi yang perlu ditambahkan. Bahkan kadang-kadang tulisan dirombak total,” kata Nasir yang tengah menguji di kelas peserta dari Lembaga Uji Kompetensi Wartawan (LUKW) Universitas Prof Dr Moestopo (Beragama).

Semua Kompeten 

Penguji UKW yang mewakili LUKW PWI Pusat Sayid Iskandarsyah, dalam laporannya mengatakan, peserta UKW dari LUKW sebanyak 17 orang dinyatakan kompeten dalam UKW tersebut. 

Demikian juga 10 peserta yang mengikuti ujian melalui LUKW Universitas Prof Dr Moestopo dengan penguji M Nasir dan Makali Kumar dinyatakan lulus semua. 

Paulus Tri Agung Kristanto, anggota Dewan Pers berpesan kepada para peserta yang telah dinyatakan kompeten, harus belajar dan belajar untuk mendalami berbagai bidang ilmu pengetahuan untuk menunjang profesi wartawan.  (***)

*PWI

Continue Reading

Berita

Menpora Dito Apresiasi 4000 Anak Muda Hadir di Indonesia Youth Sustainability Forum 2024

Published

on

Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI), Dito Ariotedjo, memberikan apresiasi tinggi atas antusiasme ribuan anak muda yang menghadiri Indonesia Youth Sustainability Forum 2024 di Sanctuary Auditorium, Menara Kuningan, Jakarta (Foto: Andre/ @www.kemenpora.go.id)

Jakarta, goindonesia.co : Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI), Dito Ariotedjo, memberikan apresiasi tinggi atas antusiasme ribuan anak muda yang menghadiri Indonesia Youth Sustainability Forum 2024 di Sanctuary Auditorium, Menara Kuningan, Jakarta,  Sabtu (7/9).

“Kami sangat mengapresiasi acara ini, dimana yang hadir hari ini 4.000 pemuda, termasuk di dalamnya mahasiswa dan juga para pelaku yang berperan penting di sektor keberlanjutan, terutama energi bersih,” ujar Menpora Dito dalam sambutannya.

Menurut Menpora Dito kehadiran para anak muda ini menunjukkan kepedulian mereka terhadap isu keberlanjutan. Dan ini menjadi langkah penting dalam mempersiapkan generasi penerus bangsa.

“Hari ini anak muda kita mungkin belum sepenuhnya terlibat efektif dalam pembangunan berkelanjutan. Namun, mereka adalah generasi yang akan menjadi pemimpin masa depan di berbagai sektor, baik di bidang industri, pembuat kebijakan, maupun di berbagai sektor lainnya,” ujar Menpora  Dito.

“Dan saya berharap para anak muda  yang hadir mendapat inspirasi dari diskusi dan interaksi yang berlangsung, sebagai bekal untuk menghadapi tantangan masa depan, terutama terkait perubahan iklim yang semakin tak terhindarkan,” tambahnya. 

Menurutnya, perubahan iklim adalah masa depan dunia dan Indonesia. Mereka sebagai generasi muda harus mulai membiasakan diri agar di masa depan bisa bersaing dan menjadi pemimpin, baik di tingkat nasional maupun global.

Menpora Dito juga menegaskan komitmennya dalam mendukung upaya-upaya keberlanjutan. Ia menyebutkan dua program Kemenpora terkait isu lingkungan dan pembangunan berkelanjutan yaitu Collabs Rangers dan Klub Berkawan.

Menurutnya, program-program ini diharapkan dapat mendorong kesadaran  kalangan generasi muda di sektor lingkungan.

“Saya yakin dengan adanya 4.000 penggerak muda ini, Indonesia bisa menjadi negara yang lebih bersih dan maju. Kami di Kemenpora siap mendukung acara-acara seperti ini, karena isu-isu lingkungan sangat penting untuk masa depan kita bersama,” tutur Menpora Dito. 

Lebih lanjut, Menpora Dito menyampaikan bahwa, forum-forum seperti ini sangat relevan dalam konteks transformasi menuju energi bersih dan masa depan yang lebih hijau.

“Saya yakin, acara seperti ini harus terus diadakan, karena ini adalah bagian dari persiapan kita untuk memastikan masa depan Indonesia yang lebih bersih dan berkelanjutan,” ujar Dito.

Di akhir sambutannya, Menpora  Dito mengucapkan terima kasih kepada Anindya N. Bakrie, selaku Founder & Chairman Bakrie Center Foundation, yang telah mendukung dan menginisiasi acara ini.

“Terima kasih kepada Bakrie Foundation atas dukungannya. Meskipun topik terkait keberlanjutan sering dianggap berat oleh kalangan anak muda, tapi tetap harus dihadapi, karena generasi muda kita harus dipersiapkan untuk peran mereka di masa depan dalam menjaga keberlangsungan negara kita dalam menghadapi transformasi energi global menuju energi bersih,” pungkasnya. (***)

*KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA

Continue Reading

Trending