Dirjen Zudan Arif Fakrulloh memberi arahan pada Rapat Koordinasi Forum Kependudukan dan Pencatatan Sipil se-Jawa Timur Tahun 2023 di Surabaya, Jumat (27/1/2023). (Foto: Humas DP3AK)
Surabaya, goindonesia.co – Dirjen Dukcapil Zudan Arif Fakrulloh menyampaikan rasa syukur atas berbagai hasil kinerja positif dan kepercayaan publik yang diraih instansinya. Dirjen Zudan pun mengajak jajaran Dinas Dukcapil di Jawa Timur untuk merasakan berbagai perubahan positif dalam pelayanan publik berkaitan dengan kontribusi data Dukcapil. Sebut saja, penggunaan nomor induk kependudukan (NIK) sebagai pengganti NPWP di Ditjen Pajak Kementerian Keuangan. Dan, satu lagi, NIK juga digunakan sebagai pengganti identitas peserta program JKN-KIS oleh BPJS Kesehatan.
“Begitu juga, data kependudukan berupa NIK hingga face recognition diakses dan memberikan manfaat untuk ribuan lembaga layanan publik di Indonesia. Hal ini sejalan dengan arahan Mendagri Tito Karnavian yang selalu mendorong Dukcapil terus memberikan kontribusi untuk pelayanan publik di Indonesia dengan menyediakan data kependudukan sebagai backbone sumber data nasional,” ujarnya untuk memotivasi hadirin pada pada Rapat Koordinasi Forum Kependudukan dan Pencatatan Sipil se-Jawa Timur Tahun 2023 yang diselenggarakan oleh DP3AK Jatim di Surabaya, Jumat (27/1/2023).
Namun di saat yang sama, Zudan juga mengungkap fakta bahwa kekuatan server di data center Dukcapil sama dengan kekuatan di tahun 2015 ketika hanya melayani 40-200 lembaga pengguna yang diberi hak akses melalui perjanjian kerja sama pemanfaatan data.
“Meskipun ‘ngos-ngosan ‘kita tetap ingin maju terus dengan berbagai pembenahan. Kita ingin terus memberikan peningkatan kualitas pelayanan adminduk secara nasional,” ujarnya serius.
Untuk itu Zudan mengajak, wabil khusus jajaran Dukcapil se-Jatim, agar yang ada di hati, pikiran, dan tindakan korps Dukcapil semuanya mengarah ke peningkatan kualitas layanan tersebut.
Mengapa harus meningkatkan kualitas pelayanan? Zudan menjawab sendiri pertanyaan itu. “Karena kita ingin membangun branding baru Dukcapil. Ini terus kita lakukan, diawali dengan Gerakan Indonesia Sadar Adminduk (GISA) 2018 hingga ke program Dukcapil Go Digital 2019.”
Dengan meningkatkan kualitas pelayanan adminduk, Dukcapil ingin branding lama yang seolah sudah terstigmatisasi tentang Dukcapil yang lelet, birokratis, banyak persyaratan yang tidak perlu, menjadi Dukcapil yang bagus, cepat, layanan digital yang sederhana dan mudah, gratis dan Dukcapil yang semakin maju.
“Saya ingin ini berawal dari Jawa Timur. Saya mengawal pelayanan Adminduk itu di 38 provinsi, dan sudah saya datangi semua lebih kurang 400 Disdukcapil kabupaten/kota. Jadi saya bisa tahu bahwa semangat Jatim itu kuat sekali untuk maju,” kata Dirjen disambut applause hadirin.
Zudan berjanji akan segera berkunjung ke 6 kabupaten di Jatim yang belum sempat didatanginya, yakni Situbondo, Bondowoso, Jember, Lumajang, Pacitan, Banyuwangi. (***)
(Sumber : Dukcapil,@dukcapil.kemendagri.go.id)