Berita

Cerita Menparekraf Bermain Voli Pantai dengan Pokdarwis Desa Wisata Cemaga Tengah Natuna

Published

on

Menparekraf/Kabaparekraf, Sandiaga Salahuddin Uno dalam kunjungan kerjanya ke Natuna, Kepulauan Riau, di Desa Wisata Cemaga Tengah, sempat bermain voli pantai dengan anggota kelompok sadar wisata (Pokdarwis) setempat (Foto : @kemenparekraf.go.id)

Natuna, goindonesia.co – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengawali kunjungan kerjanya ke Natuna, Kepulauan Riau, di Desa Wisata Cemaga Tengah pada Sabtu (3/8/2024).

Kunjungan Menparekraf Sandiaga ke Cemaga Tengah ini merupakan bagian dari program Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024. Di mana, desa yang berjarak 24 kilometer dari Bandara Raden Sadjad ini terpilih menjadi salah satu dari 50 desa wisata terbaik ADWI 2024.

Selain menyaksikan langsung keindahan pantai dan batu-batuan besar di Desa Cemaga Tengah, Sandiaga juga sempat bermain voli pantai dengan anggota kelompok sadar wisata (Pokdarwis) setempat. “Main voli tadi, saya kalah, walaupun saya berhasil menyumbangkan tiga poin, ini pengalaman yang sangat mengesankan” kata Menparekraf Sandiaga berkelakar.

Sandiaga menilai keindahan pantai di Desa Wisata Cemaga Tengah dan Natuna pada umumnya patut dikembangkan menjadi destinasi wisata olahraga.

“Jalannya sangat mulus, pantainya sangat indah seperti kolam renang, saya mendorong triathlon dan marathon yang sudah ada bisa ditingkatkan dan nanti kita sandingkan dengan mitra supaya ada kegiatan sepeda geopark ride, geopark run, dan geopark triathlon. Selain juga ada beberapa kegiatan olahraga lainnya yang bisa kita gagas di Natuna,” katanya.

Geosite Batu Kasah

Dalam kunjungannya ini, Menparekraf Sandiaga mengungkapkan pihaknya akan mendorong agar kawasan Geosite Batu Kasah yang menaungi desa wisata Cemaga Tengah agar terpilih menjadi bagian dari UNESCO Global Geopark.

“(Geopark Batu Kasah) ini kami akan dukung untuk ditetapkan sebagai kawasan Global Geopark UNESCO,” ujar Sandiaga.

Geosite Batu Kasah yang memiliki luas wilayah delapan hektare ini menawarkan pemandangan pantai dengan laut berair biru yang dihiasi batu-batuan granit berusia jutaan tahun.

Menparekaf Sandiaga menilai potensi wisata ini menjadikan Geosite Batu Kasah patut diperkenalkan ke pasar internasional dengan menjadikan Batu Kasah sebagai bagian dari UNESCO Global Geopark. Oleh karena itu, pihaknya berkomitmen untuk mengembangkan potensi ini dengan mengajukan Dana Alokasi Khusus (DAK) yang ditujukan kepada Pemerintah Kabupaten Natuna.

“Karena (Kepulauan Riau) ini kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN), saya mendorong Pak Bupati dan Wakil Bupati mengajukan dana alokasi khusus. Sehingga nanti kita bisa membangun fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan,” ujar Sandiaga.

Dalam kunjungan ini Menparekraf Sandiaga didampingi oleh istri, Nur Asia Uno, dan Bupati Natuna, Wan Siswandi. (***)

*Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf RI

Trending

Exit mobile version