Foto: REUTERS/Hannah McKay
Jakarta, goindonesia.co – Miliarder William Henry Gates III atau dikenal dengan nama Bill Gates percaya bahwa saat ini risiko penyakit parah akibat Covid-19 sudah berkurang signifikan. Dua tahun setelah pandemi virus corona, Gates mengatakan efek terburuk dari wabah telah memudar.
Ini ketika sebagian besar populasi global telah mendapatkan beberapa “tingkat kekebalan” seperti vaksin. Keparahannya juga berkurang dengan varian Omicron terbaru.
“Kemungkinan penyakit parah, yang terutama terkait dengan usia lanjut dan memiliki obesitas atau diabetes, risiko itu sekarang berkurang secara dramatis karena paparan infeksi itu,” katanya dikutip dari CNBC International, Senin (21/2/2022), saat berbicara di Konferensi Keamanan Munich, Jerman akhir pekan lalu.
Namun, ia memperingatkan soal pandemi lain. Gates mengatakan potensi pandemi baru kemungkinan akan datang, berasal dari patogen yang berbeda dengan keluarga virus corona.
“Kita akan menghadapi pandemi lain. Ini akan menjadi patogen yang berbeda di lain waktu,” kata Gates akhir pekan lalu dikutip
Namun, ia percaya kemajuan dalam teknologi medis akan membantu dunia melakukan pekerjaan yang lebih baik dalam memeranginya. Apalagi jika investasi dilakukan sekarang.
Dia menambahkan bahwa dunia harus bergerak lebih cepat di masa depan untuk mengembangkan dan mendistribusikan vaksin. Pemerintah, ia minta, untuk berinvestasi sekarang.
“Lain kali kita harus mencoba dan membuatnya (pandemi), alih-alih dua tahun, kita harus membuatnya terjadi enam bulan,” kata Gates.
“Biaya untuk bersiap menghadapi pandemi berikutnya tidak begitu besar. Ini tidak seperti perubahan iklim. Kalau kita rasional ya, lain kali kita tangkap lebih awal.”
Gates sendiri melalui Bill & Melinda Gates Foundation, telah bermitra dengan Wellcome Trust Inggris untuk menyumbangkan US$ 300 juta kepada Koalisi untuk Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi (CEPI). CEPI membantu membentuk program Covax untuk mengirimkan vaksin ke negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.
CEPI memiliki tujuan untuk mengumpulkan US$ 3,5 miliar. Ini untuk memangkas waktu yang dibutuhkan untuk mengembangkan vaksin baru menjadi hanya 100 hari. (***)