Berita

BSN Sosialisasikan Panduan Kalibrasi Termometer Radiasi dan Simulator/ Indikator Suhu untuk Meningkatkan Kemampuan Pengukuran Suhu di Indonesia

Published

on

Sosialisasi Panduan Kalibrasi Termometer Radiasi (Infrared) dan Simulator /Indikator Suhu yang diselenggarakan oleh Deputi Bidang Standar Nasional Satuan Ukuran (SNSU) BSN di Swiss-Belhotel Serpong (Foto : @www.bsn.go.id)

Serpong, goindonesia.co – Badan Standardisasi Nasional (BSN) terus berupaya mengembangkan kemampuan pengukuran, menjamin ketertelusurannya dan mendiseminasikannya kepada seluruh pemangku kepentingan. Salah satu cara yang dilakukan adalah melalui Sosialisasi Panduan Kalibrasi Termometer Radiasi (Infrared) dan Simulator /Indikator Suhu yang diselenggarakan oleh Deputi Bidang Standar Nasional Satuan Ukuran (SNSU) BSN di Swiss-Belhotel Serpong pada Kamis (16/05/2024) lalu.

Acara sosialisasi ini bertujuan untuk menyamakan persepsi dan menggali informasi tentang metode-metode yang digunakan dalam melakukan kalibrasi lingkup suhu sesuai dengan panduan kalibrasi yang sudah diterbitkan oleh Deputi Bidang SNSU BSN. Acara ini dibuka dengan sambutan dari Direktur SNSU Termoelektrik dan Kimia Ghufron Zaid.

Hadir sebagai narasumber acara ini Ahli Kalibrasi Suhu David Southworth dari Isotech Inggris, Kepala Laboratorium SNSU Suhu Aditya Achmadi, dan Pengevaluasi Ketertelusuran Standar Fisik SNSU Suhu Iip Ahmad Rifai. Turut pula menjadi moderator dalam diskusi, Metrolog Ahli Muda BSN Arief Gunawan.

Iip memberikan penjelasan tentang panduan kalibrasi termometer infrared. Aditya memaparkan panduan kalibrasi indikator dan simulator suhu menggunakan metode pengukuran dan simulasi kelistrikan. Terakhir David Southworth menyampaikan materi tentang bagaimana memperoleh pemahaman yang menyeluruh terhadap suhu dan peralatan kalibrasinya.

Tujuan dan manfaat kalibrasi di antaranya menjamin kebenaran pengukuran alat ukur, mengetahui kehandalan atau kelayakan alat ukur, dan menjaga rantai ketertelusuran pengukuran. “Dalam prinsip dasar kalibrasi, kita membandingkan nilai besaran ukur dari suatu alat ukur dengan alat standar yang tertelusur,” kata Iip.

“Untuk mendapatkan pengukuran suhu yang benar dan tertelusur, pengguna harus memastikan indikator suhu dan sensor suhu telah dikalibrasi, baik secara terpisah maupun secara bersama sebagai sebuah sistem,” ujar Aditya.

Acara sosialisasi yang didukung oleh PT Acez Instruments ini dihadiri oleh 200 peserta dari kalangan praktisi dan industri yang terkait pengukuran suhu dari seluruh Indonesia.(***)

*(Badan Standardisasi Nasional-Humas)

Trending

Exit mobile version