Petugas Bea Cukai sedang melakukan proses pemeriksaan barang untuk kebutuhan ajang internasionaldi Kawasan Sirkuit Mandalika, Lombok (Dokumentasi: DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI, @www.beacukai.go.id)
Jakarta, goindonesia.co – Kejuaraan Dunia World Superbike Round II tahun 2023 atau WSBK Mandalika 2023 berlangsung akhir pekan ini tanggal 3-5 Maret 2023 di Mandalika International Street Circuit, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Berbagai pihak, mulai dari swasta hingga pemerintah, termasuk Bea Cukai berkomitmen menjamin kelancaran penyelenggaraan ajang balap motor internasional ini. Sebagai instansi pemerintah yang mengemban tugas dan fungsi sebagai trade facilitator dan industrial assistance, Bea Cukai memberikan fasilitas fiskal dan prosedural untuk mendukung kesuksesan WSBK Mandalika 2023.
Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan, Hatta Wardhana, pada Jumat (03/03) mengatakan fasilitas fiskal dan prosedural dari Bea Cukai diberikan karena perhelatan WSBK Mandalika 2023 termasuk event internasional yang diselenggarakan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
“KEK merupakan kawasan dengan batas tertentu dalam wilayah hukum Indonesia yang ditetapkan untuk menyelenggarakan fungsi perekonomian dan memperoleh fasilitas tertentu. Tujuan pengembangan KEK salah satunya ialah untuk memaksimalkan kegiatan industri, ekspor, dan kegiatan ekonomi lain yang memiliki nilai ekonomi tinggi. KEK Mandalika sendiri menjadi proyek pemerintah untuk menggenjot potensi pariwisata Indonesia yang telah ditetapkan sejak tahun 2014 melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 52 Tahun 2014 dan telah sukses menyelenggarakan WSBK 2021 dan 2022 serta MotoGP 2022,” ungkapnya.
Lalu, dengan ditetapkannya Keputusan Menteri Keuangan (KMK) nomor 52/WBC.13/2022 tentang Penetapan KEK Mandalika sebagai Kawasan Pabean, menurut Hatta akan mempemudah dan mempercepat lalu lintas serta proses pemeriksaan barang untuk kebutuhan ajang internasional, termasuk WSBK Mandalika 2023. Ia pun mengulas berbagai fasilitas kepabeanan yang digelontorkan Bea Cukai untuk kesuksesan ajang otomotif internasional ini.
“Bea Cukai memberikan pembebasan bea masuk dan tidak dipungut pajak dalam rangka impor (PDRI) untuk barang modal keperluan pembangunan infrastruktur dan event. Kemudian, Bea Cukai membebaskan bea masuk dan tidak memungut PDRI untuk barang habis pakai keperluan event, seperti oli dan bahan bakar berdasarkan masterlist yang diterbitkan Administrator KEK. Ada juga skema Admission Temporaire/Temporary Admission (ATA) Carnet untuk barang impor yang nantinya akan dikeluarkan kembali, seperti motor, mesin, dan ban,” rincinya.
Selain itu, Bea Cukai juga memberikan kemudahan prosedural kepabeanan, seperti pemeriksaan fisik di luar kawasan pabean dan penerapan sistem aplikasi Pemberitahuan Pabean Kawasan Ekonomi Khusus (PPKEK), yang terintegrasi dengan sistem Indonesia National Single Window (INSW) untuk mendukung kelancaran kelancaran dan kecepatan arus barang. “Fungsi pengawasan dan pelayanan Bea Cukai pun ditujukan kepada para wisatawan asing dan para pelancong dari luar negeri yang menghadiri event tersebut dengan melakukan pemeriksaan terhadap barang bawaan para penumpang,” tambah Hatta.
Kesuksesan penyelenggaraan WSBK 2023 dikatakan Hatta akan menjadi bukti sinergi yang baik antara kementerian/lembaga, pihak swasta, dan masyarakat Indonesia. “Sudah menjadi tanggung kita semua untuk menyukseskan ajang ini dan mempertahankan nama baik Indonesia di mata dunia. Bea Cukai juga mengapresiasi kontribusi dan kolaborasi berbagai pihak dalam penyelenggaraan WSBK Mandalika 2023. Semoga ini menjadi salah satu momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia, sekaligus membuka mata dunia bahwa Indonesia siap dan mampu menggelar berbagai perhelatan kelas dunia,” tutup Hatta. (***)
(Sumber : DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI, @www.beacukai.go.id)