Bantuan Kemanusiaan untuk Palestina (Dokumentasi : @sehatnegeriku.kemkes.go.id)
Jakarta, goindonesia.co – Pemerintah Indonesia kembali memberangkatkan bantuan kemanusiaan untuk Palestina, pada senin dinihari. Bantuan seberat 26,5 ton merupakan bagian dari pengiriman tahap pertama yang sebelumnya dilepas oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta pada Sabtu 4 November 2023 lalu. Sehingga total 3 pesawat sudah diberangkatkan pada kloter pertama.
Sebelumnya pada Sabtu (4/11) telah diberangkatkan 2 pesawat hercules yang mengangkut bantuan dari Lanud Halim Perdana Kusuma Jakarta ke Palestina. Hari ini Senin (6/11) pukul 01.00 WIB dini hari diberangkatkan lagi 1 pesawat Airbus 330 dari Bandara Soekarno Hatta.
Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes Sumarjaya mengatakan bantuan kloter pertama Kementerian Kesehatan seberat 7 ton. Bantuan meliputi alat penyuling air bersih, kemudian ada obat-obatan dasar seperti untuk ISPA, penyakit kulit, dan diare.
“Kemudian ada juga obat emergency, ini penting untuk minimal bisa membantu teman-teman yang harus operasi bedah minor,” ujar Sumarjaya, Minggu (5/11) di Bandara Soekarno Hatta.
Kemenkes juga mengirimkan makanan tambahan bagi Balita dan ibu hamil, hygiene kit untuk bayi, Balita, dan juga ibu hamil.
“Jadi totalnya sekitar 7 ton dan nanti untuk alat-alat medis yang untuk rumah sakit akan kita berangkatkan di kloter kedua,” ucap Sumarjaya.
Kadiv hubinter Polri Irjen Pol. Krishna Murti menjelaskan Delegasi dari Indonesia yang ikut mengirimkan bantuan terdiri dari anggota Polri dan Kementerian Luar Negeri.
Pesawat Airbus 330 yang mengangkut bantuan ini akan berangkat menuju Bandara El Arish Mesir. Bandara tersebut merupakan bandara militer yang baru saja dibuka oleh pemerintah Mesir khusus menampung bantuan-bantuan dari seluruh dunia.
Setelah tiba di Bandara El Arish Mesir nanti bantuan ini akan dikoordinasikan oleh Kementerian Luar Negeri untuk nanti diterima oleh Bulan Sabit Merah Mesir dan langsung didistribusikan ke Gaza dengan bantuan pemerintah Mesir.
Tercatat hanya tiga pihak yang diizinkan Israel untuk membawa bantuan masuk, yaitu Bulan Sabit Merah Mesir, Palang Merah Internasional (ICRC), dan badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang mengurusi pengungsi UNRWA.
“Bantuan yang dikirim pada malam hari ini adalah bagian dari bantuan pemerintah Republik Indonesia yang dilepas oleh Bapak Presiden pada hari Sabtu yang lalu dengan 3 pesawat, 2 pesawat di antaranya Hercules sudah berangkat dan satu pesawat komersil Airbus A 330 malam ini berangkat” ucap Khrisna.
Perbedaan jadwal keberangkatan karena disesuaikan dengan ketibaannya di Bandara El-Arish. Ketiga pesawat itu harus tiba bersamaan pada Senin (6/11) pukul 07.00 waktu setempat.
Dua hercules yang sudah berangkat, membutuhkan waktu dua hari dan lima kali transit. Sedangkan Airbus A 330 hanya membutuhkan 11 jam. Kemudian, sesampainya di bandara khusus penerimaan bantuan di Mesir tersebut, diberikan waktu 11 jam untuk proses bongkar muat.
“Dari 51,5 ton bantuan dari pemerintah Indonesia, 26,5 ton ada di Airbus ini. Bantuan khusus alat-alat kesehatan, 100 tenda peleton, 1.000 selimut, dan jaket musim dingin,,” ungkap Khrisna. (***)
*Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan RI.