Dukcapil Goes to Campus di UBB (Sumber : DUKCAPIL KEMENDAGRI, @dukcapil.kemendagri.go.id)
Pangkal Pinang, goindonesia.co – Universitas Bangka Belitung (UBB) di Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung, tak mau ketinggalan mengikuti program jemput bola Dukcapil Goes to Campus untuk mengaktivasi identitas kependudukan digital (IKD) bagi seluruh civitas akademika ‘Kampus Peradaban’ itu.
Meskipun belum dibuka secara resmi, namun animo mahasiswa bahkan dosen UBB untuk mengaktivasi IKD sudah tak terbendung lagi. Sebanyak 6 Fakultas yang membuka meja pelayanan semuanya diserbu oleh mahasiswa UBB.
Rencananya Dukcapil Goes to Campus di UBB dibuka oleh Rektor UBB Prof. Ibrahim didampingi Sekda Babel Dr. Naziarto, serta Direktur Pendaftaran Penduduk Ditjen Dukcapil Kemendagri David Yama, di Gedung Rektorat UBB pada Rabu (22/2/2023) pukul 09.00 WIB. Kegiatan berlangsung selama 3 hari sejak 21-23 Februari 2023 mulai pukul 09.00 pagi hingga 16.00 sore harinya.
Kegiatan yang didukung oleh Ditjen Dukcapil Kemendagri dan dikoordinasikan oleh Dinas Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Kependudukan Pencatatan Sipil dan Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana (DP3ACSKB) melibatkan 15 petugas berikut perlengkapan lengkap dan dari 7 Dinas Dukcapil kabupaten/kota se Bangka Belitung juga berikut perlengkapannya. Mereka akan dibantu oleh 5 petugas dari Direktorat PIAK Ditjen Dukcapil Kemendagri yang juga membawa peralatan lengkap termasuk 1 set peralatan lengkap mobile enrollment untuk mengantisipasi warga kampus yang belum memiliki KTP-el. Adapun sebanyak 6000 mahasiswa dan dosen menjadi target pelayanan jemput bola di UBB.
Sementara itu, Ketua Tim Jemput Bola Dukcapil Goes to Campus di UBB, Ahmad Ridwan mengungkapkan, hingga pukul 16.00 WIB sore di hari pertama ini, Selasa (21/2/2023) tercatat sebanyak 901 pemohon berhasil mengaktivasi KTP digital di ponsel Android-nya.
Jumlah itu terdiri dari mahasiswa/mahasiswi/dosen Fakultas Teknik sebanyak 191 pemohon, dari Rektorat sebanyak 103 pemohon IKD, FISIP sebanyak 151, Fakultas Hukum 65 pemohon, Fakultas Ekonomi 192 pemohon, serta dari Fakultas Pertanian sebanyak 199 pemohon IKD atau KTP digital.
Di tempat yang sama Direktur Dafduk David Yama memberikan klarifikasi kabar hoax di media sosial terkait KTP-el yang tidak berlaku lagi dan diganti dengan KTP Digital.
“Tidak, yang kita lakukan adalah pergantian secara bertahap. Era sekarang adalah era digital, dinamika kependudukan juga terjadi sangat dinamis. Perubahan alamat, KTP-el yang hilang dan rusak membutuhkan sumber daya yang besar untuk penyediaan blangko yang mahal,” jelas Yama.
Selanjutnya, Yama menambahkan, untuk masyarakat yang tidak memiliki android atau tidak dapat mengoperasikan smartphone, tetap akan dicetakkan KTP-el.
Dirjen Dukcapil Zudan Arif Fakrulloh kebetulan berhalangan hadir lantaran menjalani tugas yang tidak bisa diwakilkan dan menugaskan Direktur Dafduk David Yama untuk berkegiatan Dukcapil Goes to Campus di UBB. Dirjen Zudan mengatakan, membuat KTP digital itu mudah, dan tidak butuh syarat yang ribet. “Cukup bawa KTP-el, tidak pun nggak apa-apa. Kemudian unduh aplikasi Identitas Kependudukan Digital di Playstore, isi form-nya serahkan ke petugas Dukcapil untuk verivali dengan foto wajah. Hanya butuh waktu 4 menit untuk aktivasi,” jelas Dirjen Zudan.
Dalam berbagai arahannya, Mendagri Tito Karnavian mendorong Ditjen Dukcapil agar menggunakan pendekatan asimetris dalam mengatasi beberapa kendala pencetakan KTP-el, yaitu masalah jaringan, ditambah pengadaan peralatan dan blanko yang memakan biaya mahal sekali. “Caranya, yaitu dengan digitalisasi dokumen kependudukan termasuk penerapan Identitas Kependudukan Digital,” demikian Mendagri Tito Karnavian. (***)
(Sumber : DUKCAPIL KEMENDAGRI, @dukcapil.kemendagri.go.id)