Tenaga kesehatan menggunakan topeng pahlawan super (superhero) saat melayani vaksinasi anak usia 6-11 tahun bagi anak pegawai Otoritas Jasa Keuangan (OJK)di Gedung OJK, Wisma Mulia, Jakarta, Ahad (16/1/2022). Sebanyak 350 anak pegawi OJK mengikuti vaksinasi covid-19 dosis kedua menggunakan vaksin Sinovac. Penggunaan topeng superhero tersebut sebagai upaya menarik minat anak untuk mengikuti vaksinasi Covid-19. Republika/Thoudy Badai Foto: Republika/Thoudy Badai
Vaksin Sinovac berasal dari pembelian langsung oleh pemerintah Indonesia
Jakarta, goindonesia.co – Indonesia menerima 6 juta dosis vaksin Sinovac pada pengiriman tahap ke-196, Ahad (16/1/2022) kemarin. Vaksin itu berasal dari pembelian langsung yang dilakukan oleh pemerintah.
“Seluruh vaksin yang datang, akan segera didistribusikan ke sejumlah wilayah yang memerlukan dalam rangka program vaksinasi nasional. Termasuk untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi anak 6-11 tahun dan vaksin booster. Dengan datangnya vaksin yang lancar, pemerintah pastikan ketersediaan vaksin aman,” ujar Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate, Senin (17/1/2022).
Johnny menyebut, ketersediaan vaksin itu sangatlah penting, terlebih saat ini, pemerintah mulai melaksanakan pemberian vaksin pennguat atau booster demi meningkatkan lagi perlindungan kepada masyarakat. Menurutnya, pemerintah sedang gencar-gencarnya mempercepat program vaksinasi ini kepada masyarakat Indonesia.
Selain pemberian vaksin booster, pemerintah juga tetap meningkatkan program vaksinasi di daerah, khususnya yang capaian vaksinasinya masih relatif rendah. Pada 2022 ini, Pemerintah menargetkan minimal 70 persen penduduk Indonesia telah mendapatkan vaksinasi Covid-19 dosis lengkap.
Menyusul peningkatan kembali kasus Covid-19, Menkominfo meminta masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan. Menurutnya, upaya pencegahan melalui kehati-hatian dan menaati protokol kesehatan, serta tidak menunda-nunda vaksinasi, harus terus dioptimalkan. “Pemerintah mengimbau dan mengajak masyarakat yang belum divaksinasi, untuk segera divaksinasi demi melindungi diri dan orang terdekat,” katanya.
Menkominfo juga mengimbau pemerintah daerah untuk memperketat pengawasan penerapan protokol kesehatan dan penggunaan aplikasi PeduliLindungi sebagai salah satu strategi antisipasi utama membendung penyebaran varian omicron di daerah. Menurutnya, upaya peningkatan kedisiplinan di daerah tersebut harus berjalan beriringan dengan berbagai langkah antisipasi yang telah disiapkan oleh pemerintah untuk menghindari penyebaran varian omicron secara luas.
“Penggunaan aplikasi PeduliLindungi sangat penting sebagai bagian dari kedisiplinan yang menjadi kunci utama bagi kita dalam menangani pandemi Covid-19,” ujarnya. (***)