Connect with us

Berita Provinsi

Hari Kopi Sedunia: Menyelisik Biji Istimewa dari Kepulauan Meranti Riau

Published

on

Petani kopi liberika di Desa Kedabu Rapat, Kecamatan Rangsang Pesisir, Pulau Rangsang, Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau. (FOTO: HO/Heru Maindikali), @mediacenter.riau.go.id)

Pekanbaru, goindonesia.co – Di tengah hiruk pikuk perayaan Hari Kopi Sedunia, mari kita menyelami kedalaman rasa sebuah kopi istimewa yang berasal dari tanah air. Kopi liberika Meranti, permata tersembunyi dari Kepulauan Meranti, Riau, tengah bersinar dengan karakteristik uniknya yang menggugah selera.

Di jantung Pulau Rangsang, Kepulauan Meranti, Provinsi Riau, tersembunyi sebentuk mahkota hijau yang menyimpan rahasia nikmat. Kopi Liberika Meranti, demikian jenamanya disebut, bukan sekadar minuman penghilang dahaga, melainkan sebuah warisan leluhur yang terus bersemi di tengah gempita zaman.

Lokasi kebun kopi terhampar luas di Desa Kedabu Rapat, Kecamatan Rangsang Pesisir, Pulau Rangsang. Kawasan ini merupakan pulau terdepan dan terluar di wilayah barat Indonesia. Berbatasan langsung dengan negara jiran Malaysia.

Dikatakan seorang penikmat Kopi di Pekanbaru, Riau, kisah kopi liberika Meranti bermula dari sekelompok biji yang dibawa dari Malaysia pada masa lampau. Di tangan para petani setempat, biji-biji itu tumbuh subur dan beradaptasi dengan iklim serta tanah gambut khas Rangsang. 

“Sejak saat itu, kopi ini menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat setempat. Kopi ini, salah satu spesies kopi tertua, dikenal memiliki cita rasa yang khas, tubuh yang lebih tebal, dan tingkat keasaman yang rendah dibandingkan dengan arabika atau robusta,” ujar Ardianti Yunita saat berbincang dengan Media Center Riau, Selasa (1/10/2024).

Dijelaskan dia, kopi liberika Meranti memiliki karakteristik yang unik. Biji kopinya lebih besar dibandingkan jenis kopi lainnya, dengan rasa yang lebih lembut dan sedikit asam. 

“Kandungan kafeinnya pun lebih rendah, sehingga cocok bagi mereka yang ingin menikmati kopi tanpa efek samping yang terlalu kuat,” ungkap sosok Ibu rumah tangga yang juga merangkap sebagai penjual kopi khas Sumatra.

Di Indonesia, khususnya di daerah Rangsang, Kepulauan Meranti, kopi liberika tumbuh subur di atas lahan gambut, memberikan karakteristik rasa yang sangat khas pada kopi ini. Cita rasa buah-buahan tropis, seperti mangga dan nangka, serta sedikit sentuhan cokelat, menjadi ciri khas kopi liberika Meranti.

Namun, di balik cita rasanya yang kaya, kopi liberika Meranti menghadapi sejumlah tantangan. Satu di antara masalah utama adalah kurangnya kesadaran masyarakat akan keberadaan dan keunggulan kopi liberika. 

“Banyak petani kopi liberika masih mengandalkan penjualan biji kopi mentah dengan harga yang relatif rendah. Selain itu, minimnya infrastruktur dan teknologi pengolahan pasca panen juga menjadi kendala dalam meningkatkan kualitas dan nilai jual kopi liberika Meranti,” sebut Ardianti.

Untuk mengatasi masalah tersebut, diperlukan solusi jitu. Pemerintah perlu meningkatkan infrastruktur di daerah penghasil kopi, memberikan pelatihan kepada petani, serta memfasilitasi akses ke pasar. Selain itu, juga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengembangkan varietas kopi yang lebih tahan terhadap hama dan penyakit.

Masyarakat juga memiliki peran yang sangat penting dalam pelestarian kopi liberika Meranti. Dengan menanam dan mengonsumsi kopi lokal, masyarakat turut berkontribusi dalam melestarikan keanekaragaman hayati dan meningkatkan perekonomian daerah.

Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Riau telah memberikan apresiasi desa wisata tahun 2023 untuk Desa Wisata Kedabu Rapat. Kegiatan ini sebagai ajang apresiasi dari Pemerintah Provinsi Riau kepada desa wisata di wilayah setempat. 

Desa Wisata Kedabu Rapat, Kabupaten Kepulauan Meranti meraih juara unggulan 2 dalam ajang apresiasi desa wisata, kategori souvenir. Lokasinya yang berbatasan langsung dengan Malaysia didukung kondisi pantai ada, sangat memungkinkan perkebunan kopi di daerah ini dijadikan sebagai Agro Wisata.

Kopi liberika Meranti bukan hanya sekadar komoditas pertanian, melainkan juga merupakan warisan budaya yang perlu dilestarikan. Menikmati secangkir kopi liberika Meranti, tidak hanya memanjakan lidah. Namun, juga ikut berkontribusi dalam melestarikan kekayaan alam Indonesia dan meningkatkan kesejahteraan para petani kopi.

Dirjen Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM telah menerbitkan hak paten kopi liberika Meranti melalui Indikasi Geografis (IG) dengan nomor 00.2014.000014. Indikasi Geografis ini adalah suatu tanda yang menunjukkan daerah asal suatu barang dan atau produk yang dihasilkan.

Kopi liberika Meranti memiliki potensi besar untuk menjadi komoditas unggulan daerah dan meningkatkan kesejahteraan petani. Dengan cita rasa yang unik dan khas, kopi liberika Meranti memiliki daya saing yang tinggi di pasar global. Selain itu, pengembangan kopi liberika Meranti juga dapat berkontribusi pada pelestarian lingkungan, terutama lahan gambut.

Dengan segala keunikan dan potensinya, kopi ini layak untuk diperjuangkan. Mari jadikan Hari Kopi Sedunia sebagai momentum untuk lebih peduli terhadap kopi lokal dan mendukung para petani yang telah bekerja keras untuk menghasilkan kopi berkualitas. (***)

*Bidang Informasi Komunikasi Publik, Mediacenter Riau

Continue Reading
Advertisement Berita Vaksin Penting

Berita Provinsi

Polda Riau dan Instansi Terkait Bahas Perlindungan Pekerja Jelang Pilkada

Published

on

Kegiatan Forum Group Discussion (FGD) terkait peran Polri dalam penegakan hukum ketenagakerjaan (Foto : @mediacenter.riau.go.id)

Pekanbaru, goindonesia.co – Kepolisian Daerah Riau terus menunjukkan komitmennya dalam menjaga ketertiban dan keadilan di wilayah hukumnya. Apalagi menjelang pelaksanaan Pilkada serentak, Polda Riau menjaga kondusivitas agar berjalan lancar dan damai.

Salah satu bentuk nyata dari komitmen tersebut adalah partisipasi aktif dalam kegiatan Forum Group Discussion (FGD) terkait peran Polri dalam penegakan hukum ketenagakerjaan.

Kegiatan FGD yang berlangsung pada Selasa, 22 Oktober 2024 di Pekanbaru ini dihadiri oleh perwakilan dari berbagai instansi terkait, termasuk Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Riau. 

Kasie Korwas PPNS Ditreskrimsus Polda Riau beserta satu orang anggotanya turut hadir dalam forum diskusi yang sangat penting ini.

“Dalam FGD tersebut, para peserta membahas berbagai isu terkini seputar permasalahan ketenagakerjaan yang ada di Provinsi Riau,” ujar Direktur Reskrimsus Polda Riau Kombes Nasriadi.

Diskusi yang berlangsung secara interaktif ini bertujuan untuk mencari solusi terbaik dalam upaya penegakan hukum di bidang ketenagakerjaan serta perlindungan terhadap hak-hak pekerja.

Hadirnya perwakilan dari Polda Riau dalam FGD ini menunjukkan pentingnya sinergi antara kepolisian dengan instansi terkait lainnya dalam menjaga ketertiban dan keamanan di masyarakat. 

“Selain itu, partisipasi aktif ini juga sebagai bentuk dukungan Polda Riau terhadap upaya pemerintah dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif dan melindungi hak-hak pekerja,” katanya.

Selama kegiatan FGD, para peserta juga membahas berbagai tantangan yang dihadapi dalam penegakan hukum ketenagakerjaan. Namun, dengan semangat kebersamaan dan saling mendukung, diharapkan permasalahan tersebut dapat segera teratasi.

Hasil dari FGD ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi semua pihak dalam meningkatkan sinergi dan kerjasama dalam penegakan hukum ketenagakerjaan. 

“Selain itu, diharapkan juga dapat memberikan perlindungan yang lebih baik bagi para pekerja di Provinsi Riau,” jelas Nasrdiadi.

Polda Riau akan terus berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat dan berkomitmen untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman bagi seluruh pekerja di Provinsi Riau (***)

*(Bidang Informasi Komunikasi Publik, Mediacenter Riau)

Continue Reading

Berita Provinsi

Kadis TPHP Pimpin Rapat Panitia Jambore Tani 2024

Published

on

Kadis TPHP Memimpin Rapat Panitia Jambore Tani (Foto : @mmc.kalteng.go.id)

Palangka Raya, goindonesia.co – Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (TPHP) Provinsi Kalimantan Tengah, Hj. Sunarti memimpin rapat persiapan Jambore Tani 2024, Senin (7/10/2024) di Kantor Dinas TPHP. Rapat tersebut bertujuan untuk memperkuat koordinasi antara panitia dan pihak pengelola acara guna memastikan kegiatan berjalan lancar dan sesuai dengan harapan. Jambore Tani 2024 menjadi ajang penting dalam mendukung petani di Kalimantan Tengah untuk berkembang dan berinovasi dalam sektor pertanian.

Pada kesempatan tersebut, Sunarti menyampaikan bahwa Jambore Tani 2024 akan melibatkan para petani dari berbagai kabupaten dan kota di Kalimantan Tengah. Selain itu, kegiatan Jambore Tani juga akan berkolaborasi dengan kegiatan Rapat Kepala Desa dan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) se- Kalimantan Tengah yang akan dihadiri oleh Kepala Desa, anggota PKK dan pendamping.

“Pada kegiatan Jambore Tani akan bersamaan dengan kegiatan rapat Kepala Desa se- Kalimantan Tengah, Rapat PKK, dan Pendamping, terdapat kurang lebih 5000 peserta nantinya,” ungkap Sunarti.

Disampaikan pula, salah satu agenda utama dalam rapat tersebut adalah memastikan persiapan dekorasi tempat kegiatan dengan baik. Mulai dari panggung utama, dekorasi stand, photobooth, dan lain-lain. Selain itu, berbagai sesi pelatihan dan penyuluhan juga dipersiapkan untuk memberi wawasan baru bagi peserta dalam memanfaatkan teknologi pertanian terkini.

Selain itu, Sunarti menegaskan pentingnya manajemen konsumsi saat kegiatan. “Saya berharap pembagian konsumsi peserta dapat diatur dengan baik sehingga peserta tidak berebut dan tertib,” tegasnya.

Selanjutnya, ditekankan pentingnya keterlibatan seluruh pemangku kepentingan dalam mendukung acara ini. Ia berharap melalui Jambore Tani 2024, akan ada sinergi antara pemerintah, petani, dan seluruh masyarakat untuk bersama-sama memajukan pertanian di Kalimantan Tengah. Selain itu, diharapkan acara ini dapat menjadi motivasi bagi petani untuk lebih berinovasi dan meningkatkan produksi pertanian yang berkelanjutan. 

Turut hadir pada rapat tersebut yakni Pejabat dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Kalimantan Tengah, dan Event Organizer kegiatan Jambore Tani. (***)

*MULTIMEDIA CENTER PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

Continue Reading

Berita Provinsi

Desa Malinau Kota dan Kelurahan Pamusian Raih Juara Tingkat Nasional

Published

on

Desa Malinau Kota meraih Juara 1 Desa Teladan PKAD dan penghargaan tersebut Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Dirjen Bina Pemdes dan dihadiri oleh Mendagri, Tito Karnavian pada acara puncak “Temu Karya Nasional dan Penganugerahan Desa serta Kelurahan Berprestasi Tahun 2024” di gelar di Gedung Ksiramawa Kompleks Art Center, Denpasar Bali (Foto : @diskominfo.kaltaraprov.go.id)

Denpasar, goindonesia.co – Desa Malinau Kota berhasil mencatatkan prestasi yang gemilang meraih Juara 1 Desa Teladan PKAD. Bersamaan dengan itu, Kelurahan Pamusian Kota Tarakan juga meraih Juara 3 Kelurahan Berprestasi pada Tingkat Nasional Regional 3 Kalimantan Sulawesi.

Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Dirjen Bina Pemdes dan dihadiri oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian pada acara puncak “Temu Karya Nasional dan Penganugerahan Desa serta Kelurahan Berprestasi Tahun 2024” di gelar di Gedung Ksiramawa Kompleks Art Center, Denpasar Bali, Selasa (8/10).

Pjs. Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Togap Simangunsong memberikan apresiasi yang setingginya dan mengucapkan selamat atas torehan prestasi yang diraih tersebut.

“Puji syukur kita haturkan, Desa Malinau Kota mendapatkan juara 1 Desa Teladan dan Kelurahan Pamusian mendapatkan juara 3 lomba kelurahan,” kata Togap.

Penghargaan ini dibagi menjadi 4 regional wilayah, dilakukan secara nasional untuk mengimbangi desa di pulau Jawa yang sudah cukup maju. Pada Kelurahan Pamusian dan Desa Malinau Kota ini masuk dalam Regional 3 yang dipertandingkan se-Kalimantan dan Sulawesi.

Togap berpesan kepada desa dan kelurahan yang ada di Kaltara bisa mengikuti jejak Desa Malinau Kota dan Kelurahan Pamusian Kota Tarakan di dalam hal berinovasi, memberikan pelayanan, dan membuat terobosan di dalam pemerintahan desa dan kelurahan.

“Harapan kita pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten/kota kepada semua desa dan kelurahan di Kaltara bisa berinovasi memberikan kemudahan kepada masyarakat dan bisa meraih di tingkat nasional seperti jejak Kelurahan Pamusian dan Desa Malinau Kota,” pungkasnya. (***)

*Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara

Continue Reading

Trending