Connect with us

Dunia Pendidikan

Anak Pembuat Batu Bata yang Berlayar Mengelilingi Dunia dengan Kursus

Published

on

Kurnia Asyhary (Foto : @vokasi.kemdikbud.go.id)

Magelang, Ditjen Vokasi – Lahir dari keluarga sederhana di sebuah dusun kecil di Magelang, Kurnia Asyhary telah membuktikan bahwa latar belakang bukanlah penghalang untuk meraih kesuksesan di dunia kapal pesiar internasional. Anak dari seorang pembuat batu bata, Tarso, dan ibu rumah tangga, Umi Salamah, tersebut kini bekerja di kapal pesiar mewah Resort World One Cruise.

Cerita menarik Kurnia dimulai saat ia ketika ia kembali terjun ke pendidikan vokasi melalui kursus dan pelatihan. Dengan mengikuti program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK), kini ia bisa mengelilingi dunia sambil menjalani profesi yang tidak pernah terbayangkannya.

Gadis kelahiran 1997 tersebut tumbuh di Dusun Sabrang, Desa Kalisat Paripurno, Salaman, Magelang, Jawa Tengah. Sejak kecil, ia melihat kerasnya perjuangan ayahnya sebagai pembuat batu bata untuk menghidupi keluarganya. Motivasi untuk memperbaiki ekonomi keluarga mendorong Kurnia untuk terus mencari peluang kerja yang lebih baik, meskipun tantangan di depannya tampak besar.

Perjalanan Pendidikan: Dari SMK ke Dunia Pekerjaan

Kurnia menempuh pendidikan di SMK Muhammadiyah Salaman dengan Program Keahlian Akuntansi, sebuah bidang yang pada awalnya jauh dari industri perhotelan atau kapal pesiar. Setelah lulus, Kurnia menjalani beberapa pekerjaan untuk mencari nafkah. Ia bekerja di Pabrik Alat Medis Muka Kuning di Batam dan sebagai Admin Sawit di Kalimantan Timur. Namun, setelah kontraknya berakhir, Kurnia kebingungan untuk melanjutkan kariernya.

“Setelah kontrak saya habis di Kalimantan, saya bingung mau kerja apa. Di sekitar rumah saya di Magelang, tidak banyak pilihan kerja selain pabrik kayu lapis,” kata Kurnia.

Titik Balik: LKP Duta Persada dan Program PKK

Kesempatan besar datang ketika seorang teman memberitahukan Kurnia tentang Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Duta Persada Yogyakarta yang membuka pendaftaran untuk program PKK. Program PKK merupakan salah satu program prioritas dari Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Kursus dan Pelatihan. Program ini bertujuan untuk mendidik dan melatih peserta didik dengan keterampilan vokasi yang selaras dengan kebutuhan dunia kerja.

Program PKK yang terselenggara di LKP Duta Persada menawarkan pelatihan kerja di bidang housekeeping, suatu keterampilan yang sangat dibutuhkan di industri perhotelan dan kapal pesiar. Tanpa ragu, Kurnia memutuskan untuk mencoba peluang ini.

“Awalnya saya tidak tahu tentang Duta Persada. Tapi setelah teman saya memberi tahu, saya langsung tertarik. Saya berpikir, di Yogyakarta banyak hotel, jadi kenapa tidak mencoba mengembangkan skill di bidang housekeeping?” kata Kurnia.

Setelah mengikuti pelatihan di Duta Persada pada tahun 2022, Kurnia menjalani On the Job Training (OJT) di Plataran Borobudur Resort & Spa. Selama enam bulan di sana, ia mendapatkan pengalaman langsung bekerja di lingkungan hotel mewah, mempelajari standar kebersihan, etika pelayanan, dan bagaimana menangani tamu dengan profesionalisme yang tinggi.

Mendapatkan Peluang Kerja di Kapal Pesiar

Sebagai satuan pendidikan vokasi, LKP Duta Persada tidak hanya memberikan pelatihan, tetapi juga secara aktif membantu alumninya mendapatkan pekerjaan. Selama menjalani OJT, Kurnia terus mendapatkan informasi tentang lowongan kerja, baik di hotel darat, luar negeri, maupun kapal pesiar.

Kesempatan emas datang ketika Resort World One Cruise membuka rekrutmen untuk posisi embarkation crew, yang bertugas menangani proses check-in dan embarkasi para tamu di kapal pesiar. Kurnia mendaftar dan berhasil lolos seleksi. Pada 30 Agustus 2024, ia berangkat menuju Taiwan untuk bekerja di dunia baru sebagai embarkation crew.

“Tantangan terbesar bagi saya adalah beradaptasi dengan posisi baru ini. Meskipun latar belakang saya di housekeeping, saya harus belajar dari nol tentang tugas embarkasi, seperti pemeriksaan paspor dan visa tamu,” ungkap Kurnia. 

Pengalaman Berharga di Kapal Pesiar

Bekerja di kapal pesiar memberi Kurnia banyak pengalaman berharga, baik secara profesional maupun pribadi. Ia berkesempatan bekerja dengan kru internasional, belajar bahasa asing, dan berinteraksi dengan tamu dari berbagai negara. 

“Sangat menyenangkan bisa bekerja di luar negeri, apalagi di kapal pesiar. Saya bisa kerja sambil keliling dunia,” kata Kurnia dengan antusias.

Bekerja di Resort World One Cruise, yang sering berlayar ke wilayah Asia Timur seperti Taiwan dan Jepang, juga memperkaya wawasan Kurnia tentang budaya dan bahasa. 

“Kebanyakan tamu berasal dari Cina, dan bahasa mereka sangat asing bagi saya. Tapi lama-lama, saya mulai memahami beberapa kata dasar dan belajar bahasa baru,” tuturnya.

Selain mengembangkan keterampilan teknis di bidang perhotelan, Kurnia juga mengasah kemampuan bahasa Inggrisnya. Kemampuan ini sangat penting karena bahasa Inggris adalah bahasa internasional yang digunakan di kapal pesiar. 

“Saya banyak belajar bahasa Inggris dan memahami lebih dalam tentang dunia perhotelan internasional. Ini sangat berguna untuk karier saya ke depan,” kata Kurnia.

Selain itu, bekerja di kapal pesiar juga memberi Kurnia pemahaman lebih dalam tentang manajemen perhotelan skala besar, yang tidak hanya melibatkan tamu-tamu dari berbagai negara, tetapi juga proses logistik yang kompleks, seperti pengurusan visa dan paspor tamu.

Harapan untuk Masa Depan dan Keluarga

Motivasi terbesar Kurnia dalam mengejar karier di kapal pesiar adalah untuk membantu perekonomian keluarganya. Dengan gaji yang lebih tinggi dibandingkan pekerjaan sebelumnya, Kurnia berharap dapat memberikan kehidupan yang lebih baik untuk orang tuanya. Ia mendapatkan gaji sekitar 1.000 dollar atau setara dengan Rp15 juta rupiah. 

“Saya sangat bersyukur bisa mendapatkan kesempatan ini. Saya berharap dengan bekerja di kapal pesiar, saya bisa membantu orang tua saya dan meningkatkan kesejahteraan keluarga kami,” ujarnya.

Kurnia juga menginspirasi banyak generasi muda di desanya untuk bermimpi lebih besar dan memanfaatkan peluang yang ada. Ia pun selalu memotivasi teman-temannya untuk jangan takut mencoba hal baru. Menurutnya, jika ada kesempatan, ambillah dan kembangkan keterampilan. (***)

*(LKP Duta Persada-Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek 2022)

Continue Reading
Advertisement Berita Vaksin Penting

Dunia Pendidikan

Kembangkan Produk FnB, Produk Kopi dan Gula SMK Ma’arif Kota Mungkid Siap Dipasarkan

Published

on

Industri food and beverage (FnB) SMK Ma’arif Kota Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah (Foto : @vokasi.kemdikbud.go.id)

Magelang, goindonesia.co – Seiring perkembangan teknologi semakin banyak industri yang bermunculan, salah satunya ialah industri food and beverage (FnB). 

Industri FnB menjadi industri yang banyak diminati oleh pelaku usaha. Selain banyak objek yang bisa dikreasikan dan keuntungan yang menjanjikan, produk FnB pun banyak diburu oleh konsumen. 

Melihat peluang ini, SMK Ma’arif Kota Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah melalui Konsentrasi Keahlian Kimia Industri pun menangkap peluang tersebut dengan mengembangkan produk FnB, seperti kopi lokal dari daerah Magelang, Temanggung, dan sekitarnya, serta produk gula jeruk dan gula jahe.

Produk gula jeruk dan gula jahe mungkin terdengar unik di telinga masyarakat umum. Biasanya produk gula yang dipakai adalah gula berbahan dasar tebu atau air nira. Produk inovasi ini menjadi langkah nyata sekolah dalam mengembangkan potensi lokal dan siswa di bidang kewirausahaan sekaligus mendukung kegiatan teaching factory (Tefa) yang bertujuan untuk memperkuat kualitas kompetensi siswa. 

Kepala SMK Ma’arif Kota Mungkid, Ngungun Bayu Santoso, menyampaikan bahwa produk kopi dan gula tersebut merupakan hasil Tefa dari Konsentrasi Keahlian Kimia Industri. Produk tersebut adalah salah satu rangkaian produk yang melengkapi produk research and development (RnD) SMK Ma’arif Kota Mungkid di bidang FnB.

Dalam prosesnya, para siswa tidak hanya diajarkan tentang teknik produksi, tetapi juga manajemen bisnis, branding, hingga pemasaran. Hal ini dilakukan agar mereka memiliki kompetensi yang lengkap ketika nantinya terjun ke dunia kerja atau memulai usaha sendiri.

Produk FnB dari SMK Ma’arif Kota Mungkid ini telah memiliki sertifikasi halal dan memiliki nomor PIRT sehingga aman untuk dikonsumsi. 

“Produk kopi kami memiliki merek ‘Moengkopi’ dan produk gula jeruk serta gula jahe memiliki merek ‘Gendhis’. Untuk merek kopi sendiri telah kami HAKI,” ucap Bayu. 

Sarah Ayu Aryani, guru Konsentrasi Keahlian Kimia Industri, menyampaikan bahwa produk Moengkopi ini merupakan kopi yang dihasilkan dari biji kopi lokal pilihan. Proses pengolahan mulai dari pemilihan biji, roasting, hingga pengemasan dilakukan oleh siswa. 

“Biji kopi lokal yang telah terpilih ini kemudian kami roasting dengan mesin roasting berstandar industri yang dibuat oleh siswa Konsentrasi Keahlian Teknik Mesin,” ucap Sarah.

Sementara itu, produk Gendhis yang diproduksi oleh SMK Ma’arif Kota Mungkid ini merupakan perpaduan dari gula tebu dan perasan jeruk ataupun sari jahe yang dimasak bersamaan hingga membentuk kristal gula. Gula jeruk dan gula jahe yang dihasilkan oleh SMK Ma’arif Kota Mungkid ini menawarkan rasa yang unik dan cocok untuk dipadukan dengan berbagai jenis makanan dan minuman. Kemudian, residu dari proses pemasakan gula jeruk dan gula jahe ini dimanfaatkan menjadi bahan dasar sabun. 

“Jadi tidak ada sampah yang kita hasilkan karena semuanya pasti berguna dan menghasilkan produk baru. Untuk produk gula ini, sudah PIRT dan bersertifikasi halal,” ucap Sarah.

Produk kopi dan gula dari SMK Ma’arif Kota Mungkid ini telah melewati uji coba pasar dan mendapatkan respons yang positif dari konsumen. Untuk tahap awal, produk ini telah dipasarkan di sekitar melalui kafe SMK Ma’arif Kota Mungkid dan media sosial sekolah, tetapi tidak menutup kemungkinan untuk memperluas jangkauan pemasaran ke berbagai daerah di Indonesia.

Bayu menambahkan bahwa kerja sama dengan beberapa mitra lokal juga tengah dijajaki untuk memperkuat jaringan distribusi. Harapannya, produk ini tidak hanya menjadi kebanggaan sekolah, tetapi juga menjadi salah satu produk unggulan lokal yang mampu bersaing di pasar yang lebih luas.

“Kami sangat berharap adanya kolaborasi yang kuat antarpihak, baik itu SMK, pemerintah daerah, ataupun pelaku usaha. Atmosfer kolaborasi harus dibangun agar produk-produk yang dihasilkan anak bangsa bisa tersalurkan dengan maksimal,” ucap Bayu. (***)

*Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek 2022

Continue Reading

Dunia Pendidikan

Edukasi Literasi Bahari Sejak Dini, BPPMPV KPTK Kenalkan Sumber Daya Laut

Published

on

Sekolah Dasar (SD) Integral Al Bayan Makassar berkunjung ke Literasi Bahari di BPPMPV KPTK (Foto : @vokasi.kemdikbud.go.id)

Gowa, goindonesia.co – Potensi kemaritiman Indonesia yang besar, membuat Balai Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Kelautan, Perikanan, Teknologi Informasi, dan Komunikasi (BPPMPV KPTK) miliki Literasi Bahari. Pameran Literasi Bahari ini bertujuan untuk mengenalkan pemahaman tentang sumber daya laut sejak dini dan terbuka untuk umum. 

Dengan adanya kesempatan besar tersebut, Sekolah Dasar (SD) Integral Al Bayan Makassar berkunjung ke Literasi Bahari di BPPMPV KPTK pada pertengahan September lalu. 

Wisata Literasi Bahari yang terletak di Gedung Kapal BPPMPV KPTK ini merupakan sarana pembelajaran yang ditampilkan dalam berbagai media interaktif, seperti interactive floor, ruang immersive, dan ruang metaverse. Ruang ini berisikan berbagai konten kebaharian, seperti keanekaragaman hayati laut, terumbu karang, dan berbagai profesi dalam dunia kemaritiman. 

Kepala SD Integral Al Bayan Makassar, Ruslan, menyampaikan ucapan terima kasih kepada BPPMPV KPTK yang telah menerima kunjungan ratusan siswanya. Terhitung ada 307 siswa beserta guru pendamping yang mengikuti kunjungi ke Literasi Bahari.

“Kunjungan ini merupakan salah satu program SD Integral Al Bayan Makassar yang bekerja sama dengan BPPMPV KPTK dengan tujuan untuk siswa-siswi kami mengenal literasi bahari sejak dini,” ungkap Ruslan.

Kepala BPPMPV KPTK, Lismanto, menyebutkan bahwa Literasi Bahari memang terbuka untuk umum. Ia berharap, langkah strategis ini dapat menumbuhkan kesadaran generasi muda akan pentingnya menjaga ekosistem laut dan mengelola sumber daya kelautan secara berkelanjutan.

“Wisata Bahari ini sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan pendidikan vokasi sedini mungkin dan peningkatan kesadaran lingkungan di kalangan generasi muda Indonesia,” ujar Lismanto.

Kenalkan Pendidikan Vokasi Bidang Kelautan dan Teknologi Informasi

Pembelajaran tentang literasi bahari sejak dini sangat penting karena Indonesia merupakan negara maritim dengan wilayah laut yang begitu luas. Dengan adanya literasi bahari, kesadaran pengunjung dalam hal ini siswa dalam menjaga kebersihan dan kelestarian laut meningkat.

Kepala SD Integral Al Bayan Makassar, Ruslan, menekankan terkait tujuan kunjungan tersebut bukan untuk wisata atau bermain melainkan untuk belajar. Menurutnya, kunjungan ini pun dapat menjadi ajang untuk menggali potensi siswa terkait pendidikan vokasi, khususnya di bidang kelautan dan teknologi informasi. Anak-anak penerus bangsa diharapkan akan melanjutkan dan mempertahankan potensi bahari. Ruslan pun menyampaikan antusiasme siswa-siswinya saat berkunjung ke wisata bahari ini.

“Anak-anak kami cukup luar biasa dikenalkan potensi wisata bahari. Mereka benar-benar merasa berada dalam perjalanan di laut,” ungkap Ruslan

Ruslan juga menyampaikan harapan ke depan dengan adanya wisata bahari ini bisa menjadi tempat pembelajaran sejak dini dan bisa bermanfaat. 

“Yang kami dapatkan dari sini sangat luar biasa. Dari segi pelayanan, peralatan-peralatan Wisata Bahari yang lengkap. Semoga tempat ini bisa memberikan nuansa ilmu yang lebih banyak lagi,” tambahnya.

Penanggung Jawab Wisata Bahari BPPMPV KPTK, Siera, menjelaskan terkait kekayaan sumber daya laut Indonesia yang ada dalam wisata bahari. Menurutnya, program ini diharapkan dapat dijadikan tempat belajar untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga kekayaan laut dan mendorong minat generasi muda dalam bidang kelautan.

“Di sini siswa mempelajari jenis alat tangkap ikan, penyelamatan dasar di laut, klasifikasi ikan, jenis kapal dan alat-alat di kapal, simulator di dalam kapal, serta pentingnya menjaga ekosistem di laut,” ujar Siera. (***)

*Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek 2022

Continue Reading

Dunia Pendidikan

Beri Dampak ke Masyarakat, Polban Berikan Pelatihan Bahasa Inggris untuk Pemandu Wisata di Desa Wisata

Published

on

Politeknik Negeri Bandung (Polban) dengan memberikan pelatihan bahasa Inggris kepada pemandu wisata di Desa  Kertawangi, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat (Foto : @vokasi.kemdikbud.go.id)

Bandung Barat, goindonesia.co – Kehadiran pendidikan vokasi harus membawa dampak pada masyarakat. Salah satunya adalah seperti yang dilakukan oleh Politeknik Negeri Bandung (Polban) dengan memberikan pelatihan bahasa Inggris kepada pemandu wisata di Desa  Kertawangi, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.

Pelatihan bahasa Inggris bagi warga desa ini menjadi bagian dari praktik baik Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dalam skema Peningkatan Kualitas dan Pelatihan Mitra (PKPM) yang dilakukan oleh  Jurusan Bahasa Inggris, Polban.

Desa Kertawangi sendiri merupakan salah satu desa yang secara administratif terletak di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat. Desa ini memiliki luas 1.800 Ha. Secara topografi, Desa Kertawangi yang tepat berada di kaki Gunung Burangrang ini  memiliki permukaan dataran yang berbukit-bukit dan subur sehingga sangat potensial untuk dimanfaatkan sebagai lahan pertanian dan peternakan. 

Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan membantu Desa Kertawangi agar dikenal lebih luas, Kepala Desa Kertawangi, Yanto Bin Surya, berinisiatif mengembangkan desa ini menjadi sebuah desa wisata. Dibantu Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), kepala desa menggagas sebuah konsep yang disebut dengan BIG FARMER, dengan memanfaatkan potensi desa sebagai wilayah pertanian dan peternakan.

Sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan tujuan tersebut, Desa Kertawangi menggandeng akademisi dari Jurusan Bahasa Inggris, Politeknik Negeri Bandung. 

Tim Pengabdian kepada Masyarakat tersebut terdiri atas Ketua Jurusan Bahasa Inggris sekaligus Ketua tim PkM, Lina Meilinda, didampingi para dosen yaitu, Danny G. Nugraha, Krisna Yudha Bakhti, Zewitra, dan Yessy Purnamasari.

Selama pelatihan para peserta dibekali dengan pengetahuan dan penerapan bahasa Inggris praktis pada aktivitas memandu wisatawan, seperti menyambut wisatawan, memperkenalkan diri, menjelaskan petunjuk keselamatan dan etika selama tur, menjelaskan tempat menarik di wilayah Desa Kertawangi, dan menutup tur.

Selain itu, para peserta pelatihan juga dibekali dasar-dasar konsep bahasa Inggris yang baik dan benar sehingga pada akhir kegiatan para peserta pelatihan dapat menjadi pemandu wisata yang cakap berbahasa Inggris, dapat diandalkan, dan berdaya saing global.

Ketua PKM, Lina Meilinda, menegaskan bahwa luaran yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah kompetensi/keterampilan para peserta pelatihan yang meningkat dan buku saku English for Tour Guide. Peningkatan kompetensi ini dapat diukur dengan melihat penilaian peserta sebelum dan sesudah pelatihan. 

“Buku saku English for Tour Guide diharapkan dapat terus digunakan sebagai bahan pembelajaran/berlatih bahasa Inggris meskipun kegiatan PkM ini telah berakhir,” kata Lina. (***)

*Polban-Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek 2022

Continue Reading

Trending