Connect with us

Dunia Pendidikan

Tingkatkan Kompetensi Guru, UPA Bahasa Polije Gelar Workshop dan Sertifikasi TOEIC bagi Guru SMK di Jember

Published

on

Politeknik Negeri Jember (Polije) melalui Unit Pengembangan Akademik (UPA) Bahasa menggelar kegiatan TOEIC Workshop and Certification for Vocational School English Teacher (Foto : @www.vokasi.kemdikbud.go.id)

Jember, goindonesia.co – Dalam rangka meningkatkan kompetensi guru SMK, khususnya dalam hal bahasa Inggris,  Politeknik Negeri Jember (Polije) melalui Unit Pengembangan Akademik (UPA) Bahasa menggelar kegiatan TOEIC Workshop and Certification for Vocational School English Teacher.  Sertifikasi ini menjadi salah satu langkah penting untuk meningkatkan kompetensi guru guna mempersiapkan peserta didik dalam menghadapi tantangan global.

Melalui kegiatan TOEIC Workshop and Certification for Vocational School English Teacher yang dilangsungkan di Auditorium Vokasi Polije ini, UPA Bahasa Polije memberikan pelatihan sekaligus sertifikasi TOEIC bagi para guru bahasa Inggris SMK yang ada di Kabupaten Jember.

Acara tersebut dibuka secara resmi oleh Wakil Direktur Bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan Sistem Informasi Polije, Agung Wahyono. Dalam sambutannya, Agung Wahyono menyampaikan bahwa workshop ini merupakan yang pertama kali diadakan oleh Polije untuk mendukung peningkatan kompetensi guru SMK, khususnya dalam bahasa Inggris, melalui sertifikasi TOEIC. 

“Kami sangat bangga bahwa Polije saat ini telah menjadi mitra International Test Center yang memenuhi standar internasional dan sebagai provider resmi. Polije kini bisa melayani pelaksanaan tes dan sertifikasi TOEIC yang diakui secara internasional, tidak hanya untuk kalangan guru SMK, tetapi juga bagi masyarakat umum yang membutuhkan,” ungkap Agung Wahyono.

Lebih lanjut, Agung Wahyono menjelaskan bahwa Polije menjadi satu-satunya pusat ujian TOEIC di Jember, serta merupakan testing center ketiga yang ada di Jawa Timur, setelah sebelumnya didirikan di Malang dan Surabaya. Dengan keberadaan Polije sebagai pusat uji, diharapkan semakin banyak peserta dari berbagai kalangan, termasuk dosen dan mahasiswa, yang dapat mengakses sertifikasi TOEIC tanpa harus pergi ke luar daerah.

“Harapan kami, kerja sama antara International Test Center dengan UPA Bahasa Polije ini dapat memberikan layanan yang lebih luas kepada berbagai pihak. Tidak hanya bagi dosen Polije yang membutuhkan sertifikasi TOEIC untuk keperluan akademik atau profesional, tetapi juga bagi mahasiswa Polije yang ingin melanjutkan studi ke luar negeri atau terlibat dalam program internasional seperti IISMA (Indonesian International Student Mobility Awards),” tambahnya.

Menurutnya, program ini sangat penting terutama bagi mereka yang berencana untuk melanjutkan studi ke luar negeri, di mana TOEIC sering kali menjadi salah satu syarat administrasi. Program seperti IISMA yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, menjadi salah satu contoh di mana sertifikasi TOEIC sangat dibutuhkan sebagai syarat penerimaan peserta.

Selama acara, peserta mendapatkan materi intensif mengenai persiapan menghadapi TOEIC yang diberikan oleh tim pengajar dari UPA Bahasa Polije. Workshop ini mencakup berbagai tip dan strategi untuk mengerjakan tes TOEIC dengan efektif, seperti cara memahami soal mendengarkan (listening comprehension), membaca (reading comprehension), serta pengenalan terhadap jenis-jenis soal yang sering muncul dalam tes TOEIC. Tidak hanya itu, peserta juga diajak untuk mempraktikkan langsung strategi-strategi tersebut melalui simulasi tes.

Acara workshop ini tidak hanya bermanfaat bagi guru SMK, tetapi juga membuka kesempatan lebih luas bagi masyarakat umum yang tertarik untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris mereka melalui sertifikasi TOEIC. Sertifikasi ini sangat penting di era globalisasi saat ini, di mana kemampuan berbahasa Inggris menjadi salah satu kualifikasi utama dalam dunia kerja maupun pendidikan.

Sebagai penutup, Polije memberikan kesempatan khusus bagi para peserta untuk mengikuti tes TOEIC secara gratis yang difasilitasi oleh UPA Bahasa Polije. Fasilitas ini disambut baik oleh para peserta yang merasa sangat terbantu dalam mendapatkan sertifikasi TOEIC tanpa perlu mengeluarkan biaya tambahan.

Dengan diadakannya kegiatan ini, diharapkan semakin banyak tenaga pendidik dan masyarakat umum yang bisa meningkatkan kemampuan bahasa Inggris mereka serta memperoleh sertifikasi internasional yang diakui secara luas. Polije terus berkomitmen untuk menjadi pusat pengembangan akademik yang berstandar internasional, khususnya di bidang bahasa, demi mempersiapkan sumber daya manusia yang kompetitif di tingkat global. (***)

*Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek 2022

Continue Reading
Advertisement Berita Vaksin Penting

Dunia Pendidikan

Sukses di Teknologi Kereta Api, Duo Alumni Vokasi Raih Medali Emas Ekshibisi di WSC 2024

Published

on

Pasangan Cahyo Dwi Prayogo dan Mohamad As’ari yang beradu kompetensi di bidang Rail Vehicle Technology (Foto : @www.vokasi.kemdikbud.go.id)

Jakarta, goindonesia.co – Alumni vokasi kembali mengharumkan nama bangsa, dua pemuda yang berhasil mengantongi medali emas pada ekshibisi WorldSkills Competition (WSC) 2024 di Lyon, Prancis yang berlangsung pada 5 s.d. 14 September 2024 lalu. Alumni berbakat tersebut adalah pasangan Cahyo Dwi Prayogo dan Mohamad As’ari yang beradu kompetensi di bidang Rail Vehicle Technology. 

Cahyo merupakan alumnus SMKN 8 Jember, Jawa Timur, yang saat ini sudah bekerja di PT Kereta Api Indonesia (KAI), sedangkan As’ari merupakan alumnus SMKN 2 Sragen, Jawa Tengah, yang juga sudah bekerja di PT Kereta Commuter Indonesia (KCI).

Berjaya di bidang teknologi perkeretaapian tentu tak mudah. Kedua alumni vokasi tersebut mendapatkan bekal yang cukup selama SMK. Tak hanya itu, mereka juga melakukan persiapan perlombaan yang menghabiskan waktu sekitar 4 bulan.

“Kami punya dasar-dasar selama di SMK, lalu untuk persiapan lomba kami juga terbantu dari KAI Group,” ungkap Cahyo.

Kompetisi di bidang Rail Vehicle Technology menuntut para peserta untuk memiliki pengetahuan yang luas dan keterampilan teknis tinggi dalam merancang, merawat, dan memperbaiki sistem kereta api. Melalui rangkaian ujian dan tantangan teknis yang ketat, Cahyo dan As’ari mampu menunjukkan kemahiran mereka, mengungguli peserta lain dari berbagai negara.

“Pada kompetisi tersebut, lebih ke arah praktik dalam penggunaan alat dan menguasai perintah sesuai alur instruksi (SOP) task project yang diberikan,” ungkap As’ari menjelaskan detail lomba. 

Bekal di SMK Raih Prestasi di Ajang Internasional

Duo alumni vokasi yang kini berkarier di KAI Group menjadi bukti bahwa pendidikan vokasi menjembatani alumninya untuk berprestasi. Cahyo yang merupakan alumni SMK di Program Keahlian Teknik Otomotif berkolaborasi dengan As’ari yang merupakan alumni SMK bidang Teknik Instalasi Listrik saling melengkapi di ajang WSC 2024. 

As’ari bercerita, “Di SMK saya dilatih untuk cara problem solving, baik itu tentang mekanik maupun listrik. Saya juga dibimbing untuk mempelajari pembacaan wiring dan menemukan akar permasalahan di Instalasi tersebut.”

Menurut As’ari, SMK telah membekali basic skill dalam penggunaan alat kerja maupun pengetahuan tentang komponen yang familiar digunakan dalam equipment di railway. Hal itulah yang sangat berperan dalam kariernya di KAI Group.  Dari basic skill tersebut, ia perdalam dengan training ataupun pengalaman yang diberikan teman-teman senior.

Keseruan menjadi anak SMK pun sangat terasa oleh Cahyo. Sebagai siswa yang menekuni teknik otomotif, ia merasa bakatnya sangat tersalurkan dengan berbagai pembelajaran berbasis projek atau project based learning (PBL). 

“Yang benar-benar menjadi bekal dan selalu terpakai saat bekerja adalah dasar-dasar kelistrikan, pneumatic, dan juga permesinan,” tambah Cahyo.

Bekerja di KAI Group

Perjalanan Cahyo dan As’ari meraih medali emas di ajang WSC pun tak terlepas dari perjuangannya masuk ke KAI Group. Sebagai industri perkeretaapian terbesar di Indonesia, KAI Group pun melihat talenta-talenta muda vokasi, lulusan SMK. 

Berdasarkan cerita As’ari, seleksi untuk bekerja di KAI Group pun tak mudah, terdapat beberapa tahapan seleksi, mulai dari administrasi sampai dengan wawancara. Hingga di tahun 2019, ia berhasil menjadi bagian dari KAI Group sebagai Asisten Teknisi dan di 2024 ia turut serta dalam ajang bergengsi WSC.

“Tentu saja ini titik yang sangat berharga bagi saya. Bahkan, di awal 2024 saya sudah mendapat posisi baru sebagai Final Test Junior Specialist,” ungkap As’ari.

Cerita yang hampir mirip pun dirasakan oleh Cahyo. Memiliki latar belakang di bidang otomotif membuatnya dapat bergabung di KAI Group pada tahun 2017. Ia pun berkesempatan untuk bergabung dalam kompetisi WSC 2024 dan berpasangan dengan As’sari.

“Senang dan bangga karena di satu sisi beliau orangnya sangat pintar dan juga friendly. Jadi, saya merasa terbantu dan termotivasi untuk menjadi satu tim dengan Kak As’ari,” tutur Cahyo.

Selain medali emas ekshibisi, mereka juga berkesempatan menjalin hubungan dengan para profesional global dan membuka peluang untuk karier yang lebih gemilang di masa depan. Dengan pencapaian ini, Indonesia semakin diperhitungkan sebagai negara yang mampu melahirkan ahli-ahli muda di bidang teknologi kereta api. (***)

*Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek 2022

Continue Reading

Dunia Pendidikan

Inovasi Sabun 3 in 1 Mahasiswa Politeknik Negeri Subang Ini juga Ramah Lingkungan

Published

on

Tim Ecohafabo 3 in 1 Politeknik Negeri Subang (Foto : @vokasi.kemdikbud.go.id)

Subang, goindonesia.co – Masih ribet dengan beragam jenis sabun yang harus digunakan saat membersihkan diri? Mahasiswa Politeknik Negeri Subang (Polsub) berhasil menciptakan inovasi Ecohafabo 3 in 1, yakni  sabun cair 3 in 1 yang bisa digunakan sebagai sabun mandi, sampo, dan sabun cuci wajah sekaligus. 

Keunggulan lain dari sabun racikan mahasiswa Program Studi D-3 Agroindustri, Jurusan Pertanian, Polsub ini lebih ramah lingkungan dan mampu melembutkan kulit. Produk bernama Sabun Ecohafabo 3 in 1 ini terbuat dari berbagai bahan herbal dengan bahan utama kulit nanas dan lerak. Selain itu, ada juga tambahan lidah buaya, kulit lemon, dan sunflower oil.

“Ini ini adalah salah satu solusi yang bisa gunakan supaya tidak ribet lagi saat mandi karena satu produk sabun bisa digunakan dalam banyak kegunaan sekaligus,” kata Yosep Suprianto selaku ketua tim Ecohafabo 3 in 1.

Yosep mengungkapkan bahwa pengguna sabun Ecohafabo 3 in 1 tidak perlu khawatir akan efek samping dari produknya tersebut. Pasalnya, seluruh proses pembuatan sabun tersebut dilakukan dengan hati-hati untuk memperoleh hasil yang maksimal.

“Tim kami membuat sabun ini dengan berbagai pengujian yang dilakukan seperti, karakteristik fisik dan kimia yang meliputi viskositas, bobot jenis, pH, stabilitas busa, cemaran mikroba, analisis daya terima, uji alkali bebas dan juga bahan aktif,” jelasnya.

Oleh karena itu, lanjut Yosep, produk sabun 3 in 1 yang beranggotakan Siti Nurhayati, Hanifah Sakha, Natasha Viandra Ayu, dan Juan Abu Dhom Dhom tersebut bisa diklaim sebagai sabun 3 in 1 yang mampu melembutkan kulit penggunanya.

Yosep mengatakan bahwa kulit nanas dan lerak jika diolah dengan benar dapat menghasilkan produk hygiene. Setelah menggunakan sabun tersebut, pengguna sabun tidak perlu khawatir tangan mereka akan keset, kering, ataupun iritasi.

“Produk kami hadir karena beberapa sabun pada umumnya memiliki kandungan senyawa SLS (Sodium Lauryl Sulfate). Sehingga itu bisa memicu iritasi pada kulit maupun menyebabkan timbulnya ketombe di kepala,” tegas Yosep.

Para mahasiswa yang tergabung dalam Program Kreativitas Mahasiswa Riset Eksakta (PKM-RE) pendanaan dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) tersebut menambahkan bahwa pembuatan sabun alami bebas SLS tersebut didorong oleh kesadaran masyarakat yang semakin tinggi akan produk perawatan kulit yang lembut dan ramah terhadap kulit.

Anggota tim lainnya, Hanifah Sakha mengatakan bahwa kulit lerak mengandung saponin sebesar 28 persen yang dapat menghasilkan busa saat digunakan. Selain itu, kulit lerak juga mengandung alkaloid, steroid, antikuinon, flavonoid, polifenol, dan tanin.

“Untuk kulit nanas sendiri kami gunakan karena memiliki kandungan bromelin yang dapat digunakan sebagai antimikroba dan sudah diaplikasikan untuk menekan pertumbuhan ketombe,” paparnya.

Sementara itu, Fenny Aprilliani selaku dosen pendamping mengatakan, inisiatif pengembangan produk sabun 3 in 1 ini dilatarbelakangi oleh banyak produk hygiene yang masih menggunakan bahan Kimia dan  bahan lain yang membuat iritasi pada kulit.

“Produk tim kami berbahan alami dan bisa menjadi solusi alternatif untuk mengurangi penggunaan produk higiene yang mengandung SLS,” jelasnya. (***)

*Polsub-Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek 2022

Continue Reading

Dunia Pendidikan

Dari PNJ untuk Indonesia: Merayakan Inovasi dan Keberlanjutan di Dies Natalis ke-42

Published

on

Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) menggelar kegiatan Innovation in Vocations (Innovocation) (Foto : @vokasi.kemdikbud.go.id)

Depok, goindonesia.co – Sebagai upaya untuk menumbuhkan inovasi berkelanjutan, Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) menggelar kegiatan Innovation in Vocations (Innovocation) pada 19 s.d. 20 September 2024. 

Kegiatan yang mengangkat tema Inovasi Berkelanjutan untuk Dunia Pendidikan Vokasi dan Indonesia ini merupakan rangkaian dari perayaan hari ulang tahun (HUT) ke-42 PNJ. Acara yang dibuka pada hari Kamis (19-09-2024) ini menjadi momentum bagi mahasiswa PNJ untuk memamerkan inovasi berkelanjutan yang telah dihasilkan kepada khalayak umum.

Dalam sambutannya, Direktur PNJ, Zainal Nur Arifin, menekankan pentingnya inovasi berkelanjutan dalam era modern yang penuh tantangan lingkungan dan sosial. Zainal menyampaikan bahwa inovasi bukan hanya soal teknologi yang canggih, tetapi juga bagaimana teknologi tersebut dapat berkontribusi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menjaga kelestarian lingkungan.

“Sesuai dengan tema kegiatan ini, kami ingin menunjukkan bahwa PNJ tidak hanya menyiapkan lulusan yang kompeten, tetapi juga siap berkontribusi untuk dunia melalui inovasi yang berkelanjutan,” ucap Zainal.

Sementara itu, Galih Permadi, Founder LapisAI, menyampaikan bahwa untuk memaksimalkan potensi pendidikan vokasi di era perkembangan teknologi yang serba cepat ini, diperlukan kerja sama yang maksimal lintas sektor. Satuan pendidikan perlu berbicara dengan industri untuk mengetahui perkembangan teknologi yang serba cepat. 

“Dengan mengetahui perkembangan apa yang sedang terjadi, ini bisa menjadi kunci untuk memaksimalkan kualitas pembelajaran. Pendidikan vokasi ini memiliki peluang yang luar biasa untuk menyambut masa depan,” ucap Galih.

Dalam acara ini, berbagai karya mahasiswa dipamerkan, mulai dari teknologi ramah lingkungan, teknologi tepat guna, hingga inovasi di sektor energi terbarukan. Salah satu inovasi yang menarik perhatian pengunjung adalah projek pengolahan limbah kerang hijau menjadi paving block yang dikerjakan oleh mahasiswa lintas jurusan PNJ. 

Hasil pengolahan limbah tersebut menarik perhatian pengunjung, salah satunya ialah Fionna Amelia, siswa dari SMK Citranagara, Jakarta. Ia menyampaikan bahwa melalui kegiatan innovocation, ia mendapatkan banyak ilmu terutama yang berkaitan dengan teknologi artificial intelligence (AI) yang efektif. Di kegiatan ini, ia juga mendapatkan penjelasan terkait pendidikan vokasi yang lebih dalam.

“Seru sekali karena saya bisa mendapatkan banyak pengetahuan terkait teknologi khususnya yang berkaitan dengan AI. Tentunya hal ini semakin memperdalam kompetensi yang sedang saya dalami,” ucap Fionna. 

Acara yang digelar selama dua hari ini terdiri atas beberapa rangkaian, antara lain lomba konten kreator, bridge challenge, egg challenge, pameran inovasi vokasi, dan talkshow inspiratif. (***)

*Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek 2022

Continue Reading

Trending