Connect with us

Berita Provinsi

Pelamparan PI 10 Persen Riau Petrolium WK Bentu dan Malacca Strait Disepakati

Published

on

Penjabat (Pj) Gubernur Riau (Gubri) Rahman Hadi usai acara ekspose studi pelamparan dari LAPI UIR terkait PI 10 persen WK Bentu dan WK Malacca Strait. Bertempat di Gedung Daerah Balai Serindit, Kota Pekanbaru (Foto : @mediacenter.riau.go.id)

Pekabnaru, goindonesia.co – Proses pengelolaan Participating Interest (PI) 10 persen di dua anak perusahaan Riau Petroleum, yakni PT Riau Petrolium Bentu dan PT Riau Petrolium Malacca Strait, kini memasuki tahap penting. Saat ini, tim dari LAPI FT Universitas Islam Riau (UIR) telah melakukan pelamparan atau pengkajian dan pemaparan di kedua wilayah kerja (WK) tersebut.

WK Bentu terdiri 2 kabupaten, yakni Kampar dan Pelalawan. Sedangkan WK Malacca Strait terdiri dari kabupaten Siak dan Kepulauan Meranti. Tiap kabupaten telah menyepakati hasil pelamparan dari LAPI FT UIR terkait persentase dari PI 10 Persen yang akan diterima.

“Pelaparan dari LAPI FT UIR sudah disepakati, bagaimana Pelalawan dan Kampar sudah ada pembicaraan pendahuluan dan dinyatakan pada malam ini prinsip dengan pembagian persentasi sudah tidak ada masalah. Begitu juga dengan Siak dengan Meranti, sama seperti itu,” kata Penjabat (Pj) Gubernur Riau (Gubri) Rahman Hadi.

Hal ini disampaikan Pj Gubri Rahman Hadi usai ekspose studi pelamparan dari LAPI UIR terkait PI 10 persen WK Bentu dan WK Malacca Strait. Bertempat di Gedung Daerah Balai Serindit, Kota Pekanbaru, Kamis (19/9/2024) malam.

Proses ini, lanjut Pj Gubri, merupakan tahap ke 8 dari 12 tahapan yang musti dilalui. Langkah selanjutnya, yaitu persetujuan dari Menteri ESDM terkait pengalihan kepemilikan saham 10 persen tersebut.

“Ini adalah langkah kedelapan, langkah berikutnya adalah bagaimana kesepahaman pada malam hari ini ditandatangani sebagai syarat administrasi untuk masuk ke tahap berikutnya, yang kemudian kita akan menyampaikan kepada Kementerian ESDM untuk mendapatkan surat keputusan,” jelas PJ Gubri.

Lebih lanjut Pj Gubri menuturkan, langkah ini merupakan bagian dari upaya strategis untuk memastikan pelaksanaan PI 10 persen berjalan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Sehingga dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah serta kesejahteraan masyarakat Riau.

“Harapan kita dari PI ini akan memberikan kontribusi kepada Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan lebih dari itu adalah pemberdayaan kepada BUMD kita untuk ikut kepada tata kelola minyak dan gas bumi yang berada di wilayah kerja di Provinsi Riau,” tandasnya. (***)

*(BIDANG INFORMASI KOMUNIKASI PUBLIK, Mediacenter Riau)

Continue Reading
Advertisement Berita Vaksin Penting

Berita Provinsi

Pj Gubernur Safrizal: PON Jadi Sarana Pemerataan Kesempatan Kegiatan Olahraga di Luar Pulau Jawa

Published

on

Pj. Gubernur Aceh, Dr. H. Safrizal ZA, M.Si, bersama Pj.Gubernur Sumatera Utara, Agus Fatoni, memberi keterangan pers usai menjadi pembicara dalam talkshow di Media Center PON XXI Wilayah Sumut (Foto : @humas.acehprov.go.id)

Medan, goindonesia.co – Penjabat Gubernur Aceh, Dr. H. Safrizal ZA, M.Si, menekankan pentingnya penyelenggaraan tuan rumah bersama Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut, sebagai sarana pemerataan kesempatan olahraga bagi provinsi-provinsi di luar Pulau Jawa. Menurutnya, tuan rumah PON bersama adalah strategi yang harus terus diulang di masa depan untuk mendukung perkembangan olahraga di seluruh Indonesia, serta memastikan semua daerah memiliki peluang yang sama untuk menunjukkan potensi atlet-atlet mereka.

“Saya pikir strategi ini sangat baik dan perlu diulang. Banyak bibit baru, atlet daerah yang muncul dari yang sebelumnya tidak diperkirakan dan mereka menjadi juara,” kata Safrizal usai menjadi pembicara dalam talkshow di Media Center PON XXI Wilayah Sumut, Jumat 20/09.

Selain pemerataan kesempatan penyelenggaraan olahraga, Safrizal juga memuji kualitas venue yang dibangun. Misal saja venue pacuan kuda dan menembak. Venue menembak di Aceh kini terintegrasi dalam satu lokasi yang dinilai sebagai sebuah anugerah, sementara pacuan kuda berhasil menarik hampir 100 ribu penonton, jauh melebihi jumlah penonton biasanya yang hanya sekitar lima ribu pada even-even pacuan kuda tingkat nasional.

Kesuksesan PON Aceh-Sumut ini, menurut Safrizal, tidak lepas dari kolaborasi semua pihak. Pertandingan yang berlangsung selama sekitar 10 hari berjalan lancar meskipun ada tantangan cuaca, dan masyarakat Aceh, kata Safrizal, merasa bangga melayani bangsa sebagai tuan rumah penyelenggaraan PON. “Keberhasilan PON ini tercermin dalam empat aspek: penyelenggaraan, prestasi, administrasi, dan pengembangan ekonomi masyarakat,” kata Safrizal.

Lebih lanjut Safrizal menggarisbawahi filosofi tema PON “bersatu kita juara,” yang menekankan pentingnya kolaborasi dalam mencapai prestasi. Ia menegaskan bahwa keberhasilan tidak bisa diraih secara individu, melainkan melalui kerja sama dan semangat kompetitif yang mendorong persatuan bangsa.

Sementara itu, Penjabat Gubernur Sumatera Utara, Agus Fathoni, juga menyoroti nilai strategis PON dalam menampilkan bakat-bakat muda dari seluruh Indonesia. Menurutnya, ajang ini memberikan kesempatan yang sama bagi setiap daerah untuk menunjukkan potensi mereka. Selain itu, PON kali ini membawa dampak positif pada pembangunan infrastruktur di provinsi tuan rumah dan mendongkrak perekonomian daerah. (***)

*BIRO ADMINISTRASI PIMPINAN SETDA ACEH

Continue Reading

Berita Provinsi

Dorong Kesejahteraan Petani Dengan Konsep Korporasi yang Inovatif

Published

on

FGD Korporasi Petani yang digelar di Hotel Gran Senyiur Balikpapan (Foto : @www.kaltimprov.go.id)

Balikpapan, goindonesia.co – Keberadaan korporasi petani diharapkan mampu membawa manfaat besar bagi para petani, membuka peluang hilirisasi produk pertanian, dan meningkatkan produktivitas yang selama ini belum optimal.

Melalui konsep ini, petani memiliki kesempatan untuk menerima keuntungan yang lebih besar dibandingkan sebelumnya. Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Perkebunan Kalimantan Timur, Ence Achmad Rafiddin Rizal, saat memberikan arahan dalam Focus Group Discussion (FGD) Korporasi Petani yang digelar di Hotel Gran Senyiur Balikpapan, Kamis (19/9/2024).

Rizal menekankan bahwa korporasi petani memungkinkan petani menjadi pemilik perusahaan atau korporasi, sehingga mereka dapat menerima manfaat langsung dari kegiatan usaha, termasuk dividen atau sisa hasil usaha.

“Melalui korporasi petani, diharapkan dapat menyelesaikan tantangan produktivitas sekaligus membuka peluang hilirisasi produk perkebunan, khususnya dalam distribusi hasil produk,” ujar Rizal.

Meskipun konsep korporasi petani masih tergolong baru, Rizal menjelaskan bahwa gagasan ini telah lama menjadi bahan diskusi dan pemahaman yang bervariasi. Dengan kajian yang matang, model bisnis serta pengembangan korporasi ini diharapkan mampu mendorong kesejahteraan petani secara signifikan.

Sebagai langkah awal, kajian mengenai pengembangan kawasan komoditas perkebunan berbasis korporasi petani akan disusun dalam bentuk dokumen. Dokumen ini nantinya menjadi acuan bagi berbagai pihak dalam pembentukan serta pengembangan korporasi petani di daerah.

Rizal menambahkan, kajian tersebut bertujuan membangun sinergi dan menjaga koordinasi antar pemangku kepentingan, seperti petani, kelompok tani, pemerintah, investor swasta, dan lembaga non-pemerintah.

Hasil kajian pengembangan perkebunan kelapa sawit berkelanjutan di Kabupaten Paser merekomendasikan Koperasi Induk Paser Bumi Jaya Bersama (PBJB) sebagai Lembaga Korporasi Petani. Koperasi ini membawahi sekitar 20 Koperasi Unit Desa (KUD) dan salah satu kegiatan usahanya adalah pembangunan pabrik mini CPO serta pabrik mini minyak goreng sawit (PAMIGO).

“Kami berharap melalui FGD ini, terwujud kesepahaman antara pemangku kepentingan terkait korporasi petani, serta peran multistakeholder dalam hilirisasi produk kelapa sawit di Kecamatan Long Ikis,” pungkas Rizal. (***)

*Diskominfo Kaltim

Continue Reading

Berita Provinsi

Trio Srikandi Sumbang 1 Emas, Kaltara Kumpulkan 8 Medali

Published

on

Trio srikandi Kaltara, Ashila Mutia Pratiwi, Dzakiya Amalia Putri, dan Dzakira Aulia Putri, berhasil menambah koleksi medali untuk Kaltara setelah meraih emas di nomor beregu putri divisi nasional (Foto : @diskominfo.kaltaraprov.go.id)

Medan, goindonesia.co – Pundi medali Kaltara terus bertambah di ajang PON XXI Aceh-Sumut 2024. Kali ini, medali emas datang dari cabang olahraga (cabor) panahan. Trio srikandi Kaltara, Ashila Mutia Pratiwi, Dzakiya Amalia Putri, dan Dzakira Aulia Putri, berhasil menambah koleksi medali untuk Kaltara setelah meraih emas di nomor beregu putri divisi nasional, Kamis (19/9).

Dengan tambahan emas ini, Kaltara sementara mengumpulkan total 8 medali, terdiri dari 3 emas, 1 perak, dan 4 perunggu. Kemenangan di lapangan panahan Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, itu didapat setelah mengalahkan Sumatera Utara (Sumut) di final dengan skor 6-2.

Di babak sebelumnya, trio srikandi Kaltara tampil gemilang. Pada perempat final, mereka menang telak atas Yogyakarta dengan skor 6-2, kemudian di semifinal mengatasi perlawanan sengit dari Jawa Tengah dengan skor tipis 5-4. Di final, mereka menunjukkan performa maksimal dan sukses mengalahkan Sumut.

“Alhamdulillah, syukur sekali bisa mendapatkan medali emas,” ucap Dzakira Aulia Putri, salah satu atlet dari trio srikandi. Baginya, kunci kemenangan adalah menikmati permainan tanpa tekanan.

Hal yang sama juga dirasakan saudara kembarnya, Dzakiya Amalia Putri, yang berterima kasih atas dukungan semua pihak, terutama Ketua Perpani Kaltara, Steve, yang telah mendukung mereka sejak pelatihan di Jogja.

Manajer tim panahan Kaltara, Muhammad Taufiq Khusyairi, juga bersyukur atas pencapaian ini.

“Kami sangat puas dengan hasil ini. Tim beregu putri telah menunjukkan performa terbaik di momen penting ini,” ujarnya singkat.

Di sisi lain, dari cabang atletik, Kaltara masih belum bisa menambah medali. Indah Yuniarti yang turun di nomor marathon 42 kilometer putri, hanya mampu finis di urutan kelima. Meski belum membawa medali, ia dinilai cukup baik karena masuk 5 besar dari 30 pelari.

“Alhamdulillah, melihat performa Indah, kami cukup puas, meski belum dapat medali,” ungkap Andi Basri, Sekretaris Umum PASI Kaltara.

Andi juga mengungkapkan tantangan yang dihadapi atletnya, salah satunya minimnya fasilitas latihan, khususnya trek tartan untuk marathon di Kaltara.

“Kami berharap ke depan pemerintah bisa menyediakan fasilitas latihan yang lebih memadai, agar atlet bisa tampil maksimal,” harapnya. (***)

*PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN UTARA

Continue Reading

Trending