Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI), Buya Amirsyah Tambunan (Foto : @mui.or.id)
Jakarta, goindonesia.co – Majelis Ulama Indonesia (MUI) kembali menyiapkan ajang penting bagi konsolidasi dan evaluasi organisasi melalui Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) yang akan digelar pada 22-24 November 2024 mendatang.
Di tengah persiapan menuju transisi kepemimpinan nasional, Mukernas ini menjadi sorotan karena tak hanya mengevaluasi program satu tahun terakhir, tetapi juga memetakan strategi untuk memperkuat peran MUI dalam bidang ekonomi syariah, industri halal, serta perlindungan umat.
Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI), Buya Amirsyah Tambunan mengungkapkan bahwa Mukernas kali ini bertujuan untuk mengevaluasi capaian program yang telah dihasilkan dalam Mukernas 2023, serta mempersiapkan program aksi untuk keumatan yang akan berlangsung pada 2024-2025.
“Mukernas ini diarahkan pada konsolidasi organisasi guna meningkatkan kinerja Majelis Ulama Indonesia ke depannya,” ujar Buya Amirsyah kepada awak media pada Selasa (17/9/2024).
Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) akan melibatkan perwakilan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dari berbagai provinsi serta utusan dari organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam, seperti Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, dan ormas-ormas lain di MUI.
Menurut Buya Amirsyah, fokus konsolidasi ini adalah memperkuat organisasi secara internal serta mempersiapkan program-program yang relevan dengan kondisi nasional.
“Dalam Mukernas ini, MUI akan membahas berbagai program strategis, termasuk yang berkaitan dengan fatwa, penguatan ekonomi dan keuangan syariah, serta peningkatan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM),” jelas Buya Amirsyah.
Selain itu, MUI juga akan menyampaikan rekomendasi terkait situasi nasional, termasuk dalam menyikapi transisi kepemimpinan nasional dari Presiden Joko Widodo-Ma’ruf Amin ke Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
“Kami berharap kepemimpinan baru ini dapat bersama-sama dengan MUI melaksanakan program-program yang berkaitan dengan pembelaan dan perlindungan terhadap umat, terutama dalam bidang ekonomi syariah dan industri halal,” tambah Buya Amirsyah.
Salah satu pencapaian penting yang akan dibahas dalam Mukernas adalah penerapan sistem manajemen MUI yang telah mengikuti standar International Standard Organization (ISO) 9001:2015.
“MUI telah melakukan monitoring dan evaluasi terhadap MUI Provinsi di seluruh Indonesia, dan kami bersyukur MUI kembali akan mendapatkan penghargaan ISO atas tata kelola organisasi yang baik,” kata Buya Amirsyah.
Penilaian terhadap kinerja MUI provinsi ini menjadi bagian penting dari Mukernas. Evaluasi akan memberikan gambaran tentang kemajuan yang telah dicapai serta tantangan yang masih harus dihadapi. Dengan standar ISO yang terus diterapkan, MUI diharapkan mampu menjaga profesionalitas dan akuntabilitas dalam melayani umat.
Mukernas tahun ini diharapkan berjalan dengan sukses, tidak hanya sebagai ajang konsolidasi organisasi, tetapi juga sebagai momentum untuk memperkuat posisi MUI dalam memajukan ekonomi syariah dan industri halal, baik di Indonesia maupun di kancah internasional.
“InsyaAllah kita akan berjalan dengan sukses, dan MUI siap menjadi aktor utama industri halal serta penggerak ekonomi syariah di dunia,” pungkas Buya Amirsyah. (***)
*MUI – Majelis Ulama Indonesia