‘Tiga Menit untuk Indonesia’Simpang Lima Asia Afrika Bandung (Foto : @www.bandung.go.id)
Bandung, goindonesia.co – Kota Bandung kembali menyisihkan tiga menit waktunya untuk Indonesia pada HUT ke-79 Republik Indonesia. Dua titik di Kota Bandung menggelar ‘Tiga Menit untuk Indonesia’, yaitu di Simpang Lima Jalan Asia Afrika dan Simpang Cikapayang Dago.
Untuk diketahui, tahun 2024 merupakan gelaran keempat aksi ‘Tiga Menit Untuk Indonesia’. Kali ini, aksi tersebut berlangsung cukup khidmat, namun tetap meriah.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung, Asep Koswara menyebut, ‘Tiga Menit Untuk Indonesia’ merupakan momentum penghargaan kepada para pahlawan di Hari Kemerdekaan RI. Ada pun pemilihan dua lokasi ini karena kawasan ini sangat strategis.
“Kami lihat antusiasme masyarakat cukup tinggi. Kami akan upayakan aksi ini terus ada tiap tahunnya, dan tahun depan mungkin akan berlangsung di lebih banyak titik,” ucapnya.
Sejumlah komunitas pun tampak hadir pada aksi tersebut, antara lain komunitas Supermoto dan Federal Bandung Indonesia. Ratusan pengendara roda empat dan roda dua juga tampak semringah merayakan kemerdekaan Indonesia.
Ferial (27), tampak asyik mengendarai motor klasik Honda CB-100. Warga Kecamatan Regol ini mengaku senang dapat menjadi bagian dari ‘Tiga Menit Untuk Indonesia’. Baginya, ini merupakan kali kedua ia bersama teman-temannya ikut serta.
“Sudah tahu ada aksi ini dari waktu pandemi. Waktu itu sih lihat di Instagram aja dan berita-berita. Tahun 2023 kemarin, baru saya ikutan. Tahun ini juga sengaja lewat ke sini, karena pengin tau, pengin ikut seru-seruan,” ujarnya.
Ia tak sendirian, melainkan bersama sejumlah temannya. Fachri (24), yang satu rombongan bersamanya juga mengaku semringah merayakan kemerdekaan Indonesia.
“Memang sih agak macet ya. Tapi, kayaknya enggak ada salahnya atuh ngeluangin waktu sebentar di hari yang bisa dibilang spesial mah. Merdeka!” serunya, sembari mengepalkan tangan.
Awalnya, aksi ‘Tiga Menit Untuk Indonesia’ digelar tahun 2021, salah satunya di perempatan Jalan Aceh. Kala itu, aktivitas ini digelar di tengah pandemi Covid-19. Tidak begitu banyak orang yang memadati kawasan lampu merah, karena memang suasana Kota Bandung pun sedang berjuang dengan pandemi.
Sebagian besar pengguna jalan yang melintas berasal dari pengemudi ojol yang masih harus bekerja di tengah anjuran untuk tetap di rumah. Dengan mengenakan masker, hampir seluruh peserta ‘Tiga Menit Untuk Indonesia’ mendengarkan dan mengumandangkan Indonesia Raya dengan khidmat.
Selanjutnya pada 2022, ‘Tiga Menit Untuk Indonesia’ kembali digelar. Kali ini, salah satu spot yang cukup ramai adalah di Simpang Lima Asia Afrika dan juga persimpangan Cikapayang, Dago.
Meski masih berada dalam terpaan pandemi, edisi 2022 ini bisa dibilang lebih meriah, karena aktivitas sosial di Kota Bandung telah dilonggarkan. Pada masa ini, rasanya Kota Bandung sudah berada di ujung masa pandemi.
Sedangkan pada 2023, ‘Tiga Menit Untuk Indonesia’ kembali digelar di dua spot tadi: Simpang Lima dan Persimpangan Cikapayang Dago. Baru pada edisi ini, ‘Tiga Menit Untuk Indonesia’ diikuti lebih banyak lagi peserta. Sebab status pandemi sudah dicabut oleh Presiden Jokowi.
Selain lebih semarak, pada gelaran 2023 ini, wajah semringah para peserta tak lagi tertutup masker. Semangat perayaan tidak sebatas merayakan kemerdekaan Indonesia saja, melainkan juga merayakan Indonesia yang tumbuh pasca pandemi. (***)
*Diskominfo Kota Bandung