Foto: Kolase Instagram.
Jakarta, goindonesia.co: Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menggambarkan tahun 2022 sebagai tahun perjalanan mengawal pemulihan ekonomi dan sekaligus menyehatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang diperkirakan masih akan panjang dan berliku.
“Medan laga kita masih terjal, berbatu dan licin penuh badai. Namun, kita tetap bersama dan bersatu dalam semangat mengabdi dan memberikan yang terbaik bagi Indonesia,” ungkap Sri Mulyani dalam ‘Catatan Akhir Tahun 2021’ di akun pribadi Instagramnya, @smindrawati, Jumat (31/12/2012).
Menurut Sri Mulyani, ada optimisme dan harapan dalam menghadapi tantangan tahun 2022. Hal ini karena di penghujung tahun 2021, cahaya pemulihan ekonomi terlihat mulai makin terang.
“Covid terkendali meski muncul gelombang Omicron. Rakyat banyak telah mendapat vaksin, ekonomi mulai bergerak, kegiatan mulai pulih. Ada semangat yang terus tumbuh dan harapan yang tidak pernah pupus,” kata Sri Mulyani.
Sri Mulyani pun mengajak semua pihak untuk membuka kembali lembaran memori tahun 2021, tahun yang memberikan begitu banyak pelajaran melalui lika-likunya. Di tahun 2021, ucap Sri Mulyani, tantangan datang silih berganti, memberikan beragam kebijaksanaan baru.
Tahun 2021, kata Sri Mulyani, juga mengajarkan makna sesungguhnya kata ‘bersyukur’. Karena, ternyata begitu banyak hal-hal baik yang terjadi di tahun kedua manakala umat manusia hidup dengan pandemi. “Saya dan Kementerian Keuangan pun tidak luput dari pembelajaran hidup tersebut,” ujarnya.
APBN Terguncang
Menurut Sri Mulyani, sewaktu memasuki tahun 2021, ada rasa optimisme dan harapan, karena kita telah meninggalkan tahun 2020 yang sungguh kelam akibat pandemi Covid-19. Namun, harapan tersebut diguncang dan dihempas oleh Varian Delta.
“Rumah sakit penuh, pasien membludak hingga lorong dan tempat parkir. Tabung oksigen habis, maut menjemput korban yang bertumbangan.
Setiap hari ada kabar duka. Kehidupan kembali terhenti, dan ekonomi lampus. APBN kembali terguncang, pendapatan negara tergerus.
Belanja negara melambung untuk membangun rumah sakit darurat, membayar perawatan ribuan pasien Covid, dan memberi insentif Tenaga Kesehatan.
Kehadiran APBN, kata Sri Mulyani, mampu meringankan beban rakyat lewat program bansos untuk rakyat dan pedagang kecil/ kakilima, serta buruh dengan upah paling kecil. APBN pun tergerus untuk membayar akses internet bagi pelajar dan guru, di samping untuk memberi diskon listrik.
Optimisme kita nyaris pupus, sewaktu 16.000 jajaran Kemenkeu tertular Covid dan 130 kawan kita tumbang, meninggal akibat Covid. Duka kita pendam dalam, lelah kita singkirkan, tak ada keluh kesah. Kita terus fokus bekerja, berikhtiar, sambil berdoa untuk menjaga Indonesia,” tulis Sri Mulyani lewat akun @smindrawati.
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) pun tetap tekun menjalankan reformasi. Sebanyak lima (5) undang-undang (UU) diselesaikan, yakni UU HPP (Harmonisasi Peraturan Perpajakan), UU HKPD (Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah, UU Otonomi Khusus (Otsus) Papua, UU APBN 2022, UU P2 (Pertanggungjawaban atas Pelaksanaan APBN).
“Terima kasihku untuk kamu semua yang sungguh luar biasa, termasuk Satgas Covid-19 yang penuh dedikasi hebat.
Tidak ada ikhtiar yang sia-sia, tak ada doa tak terjawab. Terus berikhtiar dan berdoa, dalam sabar dan syukur.
Semoga Tuhan YME, Allah SWT selalu melindungi kita semua dan menjaga kita di jalan yang lurus dan benar.
Selamat Tahun Baru 2022 Para Punggawa Nagara Dana Rakca.
Aku dan Indonesia bangga padamu semua,” ungkap Sri Mulyani. (***)