Connect with us

Berita Provinsi

Diskominfo Kaltim Hadiri FGD Sinkronisasi Dorong Pengembangan Sektor Budidaya Perikanan

Published

on

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kaltim bersama DKP Kota Samarinda, Kabupaten Kutai Kartanegara, Diskominfo Kaltim, serta Dharma Wanita Kaltim, menggelar Focus Group Discussion (FGD) bersama e-Fishery sebagai mitra (Foto : Adding, @diskominfo.kaltimprov.go.id)

Samarinda, goindonesia.co – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menunjukkan komitmen kuat dalam mengembangkan pengelolaan perikanan yang berkelanjutan. Tak hanya itu saja, pengembangan sektor budidaya perikanan pun menjadi perhatian. Pada Selasa (13/08/2024), Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kaltim bersama DKP Kota Samarinda, Kabupaten Kutai Kartanegara, Diskominfo Kaltim, serta Dharma Wanita Kaltim, menggelar Focus Group Discussion (FGD) bersama e-Fishery sebagai mitra. Adapun, Diskominfo Kaltim diwakili oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Aptika Denny Ruliansyah dan Pranata Komputer Ahli Muda Fahmy Asa.

Diskusi tersebut bertujuan untuk menyinkronkan upaya pengembangan sektor perikanan dan budidayanya dari hulu ke hilir di Benua Etam. Kepala Bidang Perikanan, Budidaya dan Penguatan Daya Saing Produk Perikanan DKP Kaltim Irma Listiyawati mengungkapkan salah satu tantangan dalam sektor Budidaya Perikanan di Provinsi dan juga Kabupaten/Kota terutama pada para pelaku usaha pembudidaya ikan yaitu terkait dengan pakan.

“Masalah pakan merupakan salah satu kendala yang dihadapi oleh para pembudidaya ikan di Kaltim. Ketersediaan pakan berkualitas yang terjangkau sangat penting untuk meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan usaha budidaya perikanan.” ujar Irma.

Dalam FGD tersebut, berbagai solusi untuk mengatasi masalah pakan dibahas, termasuk kemungkinan pengenalan teknologi baru yang dapat meningkatkan efisiensi produksi pakan lokal. Selain itu, diskusi juga menyoroti pentingnya peningkatan kapasitas pelaku usaha melalui pelatihan dan pendampingan teknis.

Partisipan FGD sepakat bahwa kerja sama antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sangat penting untuk menciptakan ekosistem yang mendukung pengembangan budidaya perikanan secara berkelanjutan. Penguatan sistem distribusi dan pemasaran hasil budidaya juga menjadi prioritas untuk menjangkau pasar yang lebih luas dan mengurangi risiko kerugian bagi para pembudidaya.

“Mungkin nanti kerjasamanya, terkait dengan pakan. Kedepannya juga, terkait teknologi yaitu bagaimana caraya mengelola teknologi yang sudah dikelola oleh e-fishery kepada pelaku usaha kita supaya produktivitas budidaya perikanan itu biasa meningkat. Kemudian juga ada produk bernilai tambahnya lah disana” imbuhnya lagi.

Senada, Diskominfo Kaltim pun mendukung upaya pemerintah dalam mengembangkan sektor budidaya perikanan dan secara sinergis akan berkolaborasi dalam menyebarluaskan jika nantinya telah diaktifkan aplikasi yang memudahkan pelaku usaha perikanan tersebut.

“Era kemajuan teknologi saat ini menciptakan banyak kemudahan, salah satunya jika nanti telah diaktifkan aplikasi atau layanan yang memudahkan para pelaku usaha di sektor ini. Tentu, pemerintah akan terus mendukung” ujar Denny.

Dalam memastikan pengembangan pengelolaan perikanan yang berkelanjutan, perlu diterapkan konsep ekonomi biru yang mengintegrasikan aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi. Oleh karena itu, setiap langkah pengembangan budidaya perikanan diharapkan tidak hanya memperhatikan keberlanjutan sumber daya alam, tetapi juga memberikan manfaat sosial yang luas dan memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat. Konsep ini akan menjadi panduan penting dalam mencapai tujuan jangka panjang untuk sektor perikanan yang lebih produktif dan ramah lingkungan. (***)

*Bidang Aptika – Dinas Komunikasi dan Informatika Prov. Kalimantan Timur

Continue Reading
Advertisement Berita Vaksin Penting

Berita Provinsi

Kepala DP3APPKB Prov. Kalteng: Lingkungan Sehat Akan Menciptakan SDM Bebas Stunting, Berdaya Saing dan Tangguh 

Published

on

Linae saat menjelaskan tanda-tanda stunting dan dampaknya bagi tumbuh kembang anak (Photo : Gina, @mmc.kalteng.go.id)

Pangkalan Bun. goindonesia.co – Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3APPKB) Provinsi Kalimantan Tengah, Linae Victoria Aden beserta Kepala OPD Pemprov Kalteng lainnya menghadiri kegiatan Dialog Bersama Camat, Lurah dan Ketua RT di Kabupaten Kotawaringin Barat menindaklanjuti Kunjungan Wapres RI, Sabtu malam (23/11/2024) di Aula Kantor Bupati Kabupaten Kotawaringin Barat.

Mewakili Gubernur Kalteng, Plt Sekretaris Daerah (Sekda) Prov Kalteng M Katma F Dirun dalam sambutan singkatnya mengatakan, bahwa kegiatan dialog ini bertujuan untuk menyampaikan rencana aksi tindak lanjut hasil kunjungan Wakil Presiden pada 4 November 2024. “Kondisi lingkungan di Provinsi Kalimantan Tengah, dan khususnya di Kabupaten Kotawaringin Barat perihal Kebersihan Lingkungan, Tingkat Kesehatan Masyarakat, Kebutuhan Ibu Hamil, serta kasus stunting dan gizi buruk”, ucap Plt. Sekda.

Diketahui, stunting dan gizi buruk memliki korelasi dengan sanitasi yang buruk, dan akan berdampak timbulnya berbagai penyakit infeksi pada balita seperti diare, dan cacingan yang akan mengganggu proses pencernaan dalam proses penyerapan nutrisi. Jika kondisi ini dibiarkan dalam waktu lama dapat memicu terjadinya stunting.

“Direncanakan empat Kabupaten di Kalimantan Tengah dijadikan percontohan, akan dilakukan revitalisasi untuk terwujudnya lingkungan sehat, dan salah satunya adalah di Kabupaten Kotawaringin Barat. Semua RT dilibatkan dalam upaya tersebut,” ucap Katma.

Senada dengan hal tersebut, Sekretaris Daerah (Sekda) Kab. Kobar Rody Iskandar dalam laporannya menuturkan, bahwa RT sebagai ujung tombak sangat berperan dalam upaya mengajak masyarakat menjaga kebersihan lingkungan, penanganan stunting serta upaya yang saat ini sedang berlangsung yaitu SSGI 2024.  

“Harapan kami, hasil SSGI Kobar akan lebih baik, walaupun masih ada beberapa kendala saat penelusuran data-data terkait”, pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas P3APPKB Prov. Kalteng sekaligus Sekretaris TPPS (Tim Percepatan Penurunan Stunting) Prov. Kalteng Linae Victoria Aden menjelaskan tentang tanda-tanda stunting dan dampaknya bagi tumbuh kembang anak.

Disampaikan pula, peran penting Ketua RT dalam upaya menurunkan Stunting. Sebagai ujung tombak di tingkat paling bawah, RT yang paling dekat dengan masyarakat memiliki peran yang sangat krusial dalam upaya menurunkan angka stunting seperti pengumpulan data, mengidentifikasi keluarga berisiko stunting (ibu hamil, ibu menyusui, balita), melakukan pendataan rutin terkait status gizi anak, sosialisasi dan edukasi, menyebarkan informasi tentang pentingnya gizi seimbang bagi ibu hamil dan anak.

Linae mengatakan, Percepatan Penurunan stunting adalah bagian Asta Cita yang menjadi misi dari Presiden dan Wakil Presiden, dimana salah satunya adalah memperkuat pembangunan sumber daya manusia.

“Lingkungan berkaitan erat dengan kesehatan ibu hamil, balita, dan anak stunting, salah satu pemicu stunting adalah lingkungan yang buruk”, tandasnya.

Lebih lanjut, ia menyampaikan apresiasi terhadap pencapaian turunnya Kasus Stunting di Kabupaten Kotawaringin Barat, dari 21,1% di 2022 menjadi 17,9% di tahun 2023.

“Kondisi ini harus dipertahankan, agar kasus stunting semakin turun dan mencegah terjadinya kasus baru stunting,” tutup Linae.

Tampak hadir mengikuti kegiatan tersebut para Kepala OPD Prov. Kalteng, para Camat. Lurah, serta Ketua RT setempat. (Gina/Photo:Gina)/Edt:WP(***)

Continue Reading

Berita Provinsi

Kontingen Pramuka Madrasah Riau Siap Berlaga di KPMN Tahun 2024

Published

on

Kontingen Pramuka Madrasah Provinsi Riau (Foto : @mediacenter.riau.go.id)

Pekanbaru, goindonesia.co – Kontingen Pramuka Madrasah Provinsi Riau siap berangkat dalam ajang Kemah Pramuka Madrasah Nasional (KPMN) yang akan digelar di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta, pada 17 hingga 22 November 2024.

Sebanyak 28 peserta dari berbagai sekolah dan pondok pesantren di Provinsi Riau telah dipilih dan direkomendasikan untuk mengikuti kegiatan bergengsi ini.

Hera Firmansyah, Pimpinan Kontingen Daerah (Pinkonda) Provinsi Riau, Kamis (21/11/24) via selulernya menjelaskan bahwa kontingen Riau terdiri dari dua regu utama.

Kemudian, Regu Penegak akan diwakili oleh 14 siswa dari MAN IC Siak, dengan komposisi 7 siswa putra dan 7 siswa putri. Sementara itu, Regu Penggalang terdiri dari 8 siswa putri Pondok Pesantren Syamsudin Indragiri Hulu dan 8 siswa putri MTsN 1 Andalan Pekanbaru.

“Kami yakin, para peserta ini akan memberikan penampilan terbaik mereka dan berprestasi di ajang ini,”ujarnya

Kemudian ia menjelaskan, KPMN bukan hanya sebagai ajang lomba, tetapi juga kesempatan untuk mengembangkan diri, mempererat tali persaudaraan antar madrasah, serta memperdalam nilai-nilai kepanduan dan kepemimpinan.

Kemah Pramuka Madrasah Nasional 2024 ini akan menjadi platform penting bagi para peserta untuk menunjukkan semangat kebersamaan dan kreativitas mereka dalam berbagai kegiatan.

“Kontingen Riau, dengan semangat juang yang tinggi, siap bersaing dan meraih kesuksesan dalam acara ini,”tutupnya. (***)

*(Mediacenter Riau)

Continue Reading

Berita Provinsi

UNRI Sambangi MAN 1 Kuansing, Bangun Sinergitas Pendidikan

Published

on

Kunjungan kerja Direktur Program Pascasarjana UNRI Erlisnawati ke Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kuantan Singingi (Foto : @mediacenter.riau.go.id)

Kuansing, goindonesia.co – Direktur Program Pascasarjana Universitas Riau (UNRI), Erlisnawati didampingi oleh Agusmandar dan Yusmarini, melakukan kunjungan kerja ke Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kuantan Singingi (Kuansing).

“Kunjungan ini bertujuan untuk memperkuat hubungan sinergis antara UNRI dan MAN 1 Kuansing, terutama dalam mendukung pengembangan pendidikan dan riset,” ungkap Direktur Program Pascasarjana UNRI Erlisnawati.

Kemudian, dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa sinergi antara perguruan tinggi dan sekolah menengah sangat penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan, baik di tingkat dasar, menengah, maupun tinggi.

“Melalui kerja sama ini, kami berharap dapat memberikan kesempatan lebih luas bagi para siswa MAN 1 Kuansing untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, khususnya di Program Pascasarjana UNRI,” tambahnya.

Pada pertemuan yang juga dihadiri oleh Kepala MAN 1 Kuansing H. Suhelmon kedua pihak membahas berbagai peluang kolaborasi, termasuk bagi guru-guru yang mau melanjutkan Pendidikan ke jenjang S2.

H. Suhelmon mengungkapkan bahwa pihaknya sangat mendukung inisiatif tersebut, karena kolaborasi ini akan memberikan dampak positif bagi peningkatan kualitas pendidikan di Kuansing.

“Kerja sama ini bukan hanya menguntungkan bagi pihak MAN 1 Kuansing, tetapi juga memberikan manfaat bagi Universitas Riau kegiatan akademik yang lebih luas,” tuturnya.

Ia berharap, Kerja sama ini dapat memperluas jangkauan pendidikan tinggi di daerah, serta memberikan kontribusi terhadap peningkatan sumber daya manusia di Provinsi Riau.

“Dengan terjalinnya sinergi ini, diharapkan bahwa hubungan antara Universitas Riau dan MAN 1 Kuansing akan semakin erat, sehingga dapat membawa dampak positif dalam dunia pendidikan di Riau, khususnya di Kabupaten Kuantan Singingi,”tutupnya. (***)

*Bidang Informasi Komunikasi Publik

Continue Reading

Trending