Connect with us

Berita Provinsi

Aksi Nyata PLTB Buahkan Hasil Yang Memuaskan, Gubernur Al Haris: Pertanda Baik Bagi Warga

Published

on

Panen Perdana Kelapa Sawit pada Pembukaan Lahan Tanpa Membakar di Desa Baru, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muaro Jambi (Foto : @jambiprov.go.id)

Jambi, goindonesia.co : Gubernur Jambi Dr H Al Haris, S.Sos., MH mengemukakan bahwa program Pembukaan Lahan Tanpa Bakar (PLTB) mendapatkan hasil yang memuaskan. 

Hal ini dikemukakan Gubernur saat Panen Perdana Kelapa Sawit pada Pembukaan Lahan Tanpa Membakar di Desa Baru, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muaro Jambi, Kamis (25/07/2024).

“Pada hari ini kita panen perdana kelapa sawit dari program PLTB yang kami tanam dari 30 bulan yang lalu, dan Alhamdulillah hari ini sudah bisa dipanen dan buahnya bagus sekali. Ini pertanda baik bagi warga Desa Baru ini, oleh karena itu kita perlu mengelola perkebunan ini dengan baik supaya hasilnya bagus dan unggul,” ujar Gubernur Al Haris.

Al Haris mengatakan, Pembukaan lahan perkebunan tanpa membakar merupakan salah satu aksi nyata kita untuk meminimalisir kemungkinan kebakaran hutan dan lahan. 

Dan kegiatan yang kita lakukan ini adalah wujud aksi bersama atau kolaboratif pemerintah, dalam hal ini Pemerintah Provinsi Jambi melalui Dinas Perkebunan bersama masyarakat petani/kelompok tani, serta semua pihak yang berkontribusi.

Al Haris mengungkapkan, dalam upaya mengurangi atau meminimalisir kebakaran hutan dan lahan, Pemerintah dan DPRD Provinsi Jambi telah menerbitkan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2016 tentang Pencegahan dan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan. 

pemerintah Provinsi Jambi juga mendesain perencanaan dan pemanfaatan sumber daya alam, perlindungan kualitas dan/atau fungsi lingkungan hidup, pengendalian dan pelestarian sumber daya alam, adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim yang saling terintegrasi dengan berbagai rencana pembangunan daerah, yang terangkum dalam Peraturan Daerah Provinsi Jambi Nomor 4 Tahun 2023 tentang Rencana Pertumbuhan Ekonomi Hijau (Green Growth Plan).

“Terima kasih dan apresiasi kepada Dinas Perkebunan Provinsi Jambi dan semua pihak terkait yang berpartisipasi dalam pelaksanaan acara ini. Terima kasih juga saya sampaikan kepada para petani/kelompok petani, atas respon yang sangat positif untuk melaksanakan pembukaan lahan perkebunan tanaman kelapa sawit tanpa membakar,” katanya.

“Besar harapan saya agar panen sawit dari lahan yang dibuka tanpa bakar ini menjadi salah satu kisah sukses membuka lahan tanpa membakar, yang menginspirasi ke tempat atau daerah lain, sebagai upaya dan aksi untuk menyejahterakan petani/masyarakat dengan menjaga lingkungan,” pungkas gubernur.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jambi Ir. Agusrizal, MM dalam laporannya menyampaikan bahwa panen perdana ini adalah hasil kegiatan dari teman-teman 2 kelompok tani yang ada di Desa Baru yang ditanam 30 bulan yang lalu.

“Hari ini kita mulai mendapatkan hasil tentu dengan harapan dengan adanya kegiatan pembukaan lahan tanpa bakar ini menjadi moment kita semua bahwa negara telah mengatur untuk membuka lahan jangan dilakukan dengan cara membakar. Tapi yang kita lakukan dengan mempergunakan alat berat,” kata Agusrizal.

Agusrizal juga melaporkan, pembukaan lahan di Provinsi Jambi yaitu sebanyak 493 hektar dengan rincian Kabupaten Muaro Jambi sebanyak 80 hektar dengan jumlah benih kelapa sawit 11.700 batang, Kabupaten Batang Hari sebanyak 224 hektar dengan jumlah benih kelapa sawit 31.330 batang, Kabupaten Merangin sebanyak 27 hektar dengan jumlah batang sawit sebanyak 9900 batang dan 2.340 benih kayu manis.

Selanjutnya, Kabupaten Bungo sebanyak 55 hektar dengan benih kelapa sawit 7.154 batang, Kabupaten Sarolangun sebanyak 63 hektar dengan benih sawit sebanyak 5.984 batang dan benih kayu manis 8.500 batang, Kabupaten Tebo sebanyak 27 hektar dengan jumlah benih sawit 3.510 batang dan Kabupaten Tanjung Jabung Barat 17 hektar dengn jumlah batang kelapa sawit sebanyak 2.210 batang.  (***)

*Pemerintah Provinsi Jambi

Continue Reading
Advertisement Berita Vaksin Penting

Berita Provinsi

Kaltim Raih Juara Umum MTQ Nasional 2024 

Published

on

Provinsi Kalimantan Timur dalam ajang festival keagamaan terbesar di Indonesia, Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Nasional ke-30 Tahun 2024 (Foto : @www.kaltimprov.go.id)

Samarinda, goindonesia.co – Prestasi membanggakan diraih Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dalam ajang festival keagamaan terbesar di Indonesia, Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Nasional ke-30 Tahun 2024. 

Selain sebagai tuan rumah penyelenggaraan event akbar ini, Kaltim juga berhasil meraih posisi tertinggi sebagai Peringkat Pertama sekaligus Juara Umum MTQ Nasional 2024. Posisi ini diraih dari akumulasi poin seluruh cabang lomba yang dimenangkan oleh setiap peserta kafilah. 

Kafilah asal Kaltim berhasil mendominasi kemenangan di seluruh cabang lomba. Mulai di posisi Terbaik hingga Harapan. 

Pengumuman Juara Umum diumumkan oleh Dewan Hakim di Malam Penutupan MTQ Nasional 2024 yang digelar di Stadion Madya Gelora Kadrie Oening Sempaja Samarinda pada Minggu (15/9/2024). 

Pembacaan Peringkat Juara Umum Hasil Keputusan Dewan Hakim MTQ Nasional ke-30 Tahun 2024 dibacakan oleh Wakil Sekretaris Dewan Hakim, Muhammad Ramli Masenge didampingi oleh Wakil Ketua Dewan Hakim, Muhammad Jailani Mawardi Al-Hafiz. 

“Keputusan Dewan Hakim tidak dapat diganggu gugat dan berlaku sejak tanggal ditetapakan pada Minggu 15 September 2024 di Samarinda Kalimantan Timur,” kata Muhammad Ramli Masenge usai membacakan Keputusan Dewan Hakim di Malam Penutupan MTQ Nasional ke-30. 

Kaltim menjadi Juara Umum MTQ Nasional 2024 dengan perolehan poin sebesar 579. Disusul Jakarta sebagai Juara Kedua dengan perolehan poin 478. Kemudian Jawa Timur sebagai Juara Ketiga dengan poin 275. 

Selanjutnya, kafilah yang masuk dalam 10 besar Juara MTQ Nasional di antaranya adalah Jawa Barat poin 146, Sumatera Selatan (Sumsel) poin 125, Riau poin 98, Kalimantan Selatan (Kalsel) poin 94, Sumatera Utara poin 84, Banten poin 72 dan Kepulauan Riau poin 67. (***)

*Diskominfo Kaltim

Continue Reading

Berita Provinsi

Tim Kesenian Kalteng Ikuti Folklore Kota Lama

Published

on

Tim Kesenian Kalteng tampil pada Folklore Kota Lama Tahun 2024 di Semarang (Foto : @mmc.kalteng.go.id)

Semarang, goindonesia.co – Tim Kesenian Kalimantan Tengah berpartisipasi dalam acara  Folklore Kota Lama Tahun 2024 yang merupakan rangkaian kegiatan Festival Kota Lama Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (14/9/2024).

Folklore Kota Lama Tahun 2024 mengusung tema “Nusantara In Harmony“, yang bermakna bahwa kekayaan adat istiadat tradisional yang ada di Indonesia dapat dipersatukan menjadi harmonis dan indah dalam bingkai Folklore Kota Lama di Semarang tahun 2024.

Delegasi Tim Kesenian Kalimantan Tengah dengan jumlah anggota tim 27 orang, terdiri dari penari, pemusik dan crew dari Kabupaten Murung Raya yang merupakan juara 1 Lomba Tari Pedalaman pada Festival Budaya Isen Mulang Tahun 2024, tampil bersama beberapa daerah lainnya yaitu Provinsi Kalimantan Timur, Yogyakarta, Nias dan daerah lainnya di Jawa Tengah.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Prov. Kalteng Adiah Chandra Sari melalui Kepala Bidang Kesenian Tradisi dan Warisan Budaya Sussy Asty menyampaikan bahwa partisipasi dalam kegiatan ini merupakan sarana memperkenalkan seni budaya Kalimantan Tengah.

“Semoga ke depannya Tim Kesenian Kalimantan Tengah dapat lebih sering mengikuti event di luar daerah untuk melestarikan dan memperkenalkan budaya Kalimantan Tengah kepada masyarakat luas, dan memperkuat rasa persatuan dan kesatuan bangsa di tengah keberagaman budaya”, ungkap Sussy menyampaikan harapan Kepala Dinas.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Murung Raya Rudie Roy yang turut hadir pada acara Folklore Kota Lama, menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas undangan kegiatan ini. “Kami jauh-jauh dari Kab. Murung Raya mengucapkan apresiasi dan terima kasih kepada pihak penyelenggara atas undangan dan kesempatan yang diberikan kepada kami untuk tampil memperkenalkan seni dan budaya asli Murung Raya”, tukasnya.

Pada kesempatan tersebut, Tim Kesenian Kalimantan Tengah menampilkan tari Hinting Kandan yang merupakan bahasa Sangiang yang berarti ritual/prosesi belajar Kandan. Dimana ritual ini meliputi alam manusia dan alam khayangan (alam atas dan bawah). Menurut kepercayaan Kaharingan (agama leluhur), prosesi ini wajib dilalui untuk seseorang yang melantunkan syair/tutur Kandan. Sehingga seseorang yang bisa Kandan dapat dianggap sebagai pemangku adat yang bisa menghaturkan doa-doa dan permintaan kepada Mohotara Lobatan Dilang Songumang atau Tuhan Yang Maha Esa. (***)

*MULTIMEDIA CENTER PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

Continue Reading

Berita Provinsi

Temui Petani Sampaga, Pj Bahtiar Dorong Sulbar Miliki Brand Sendiri atas Produk Perkebunan

Published

on

Pj Bahtiar Baharuddin saat melakukan kunjungan ke Desa Salubarana, Kecamatan Sampaga Kabupaten Mamuju (Foto : @berita.sulbarprov.go.id)

Mamuju, goindonesia.co – Usai bersilaturtahmi bersama kelompok tani di rumah jabatan Gubernur Sulbar, Pj Bahtiar Baharuddin merealisasikan kunjungan ke Desa Salubarana, Kecamatan Sampaga Kabupaten Mamuju, Sabtu, 14 September 2024. Kunjungan ini sebagai jawaban atas permintaan kelompok tani agar Pj Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin menemui petani di Desa Salubarana. 

Ketua Kelompok Tani Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) Petani Peternak Muda Keren (PPMK) Kabupaten Mamuju, Muhammad Padil mengatakan, kunjungan Pj Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin menunjukkan komitmen dan keseriusan pemerintah ingin membantu masyarakat mengembangkan pertanian-peternakan di Provinsi Sulawesi Barat. 

“Kunjungan pak PJ gubernur ini tindak lanjut dari pertemuan petani nelayan dari enam kabupaten saat di Rujab, dan pak PJ ingin mengecek langsung dan hari betul-betul direalisasikan. Ini juga keinginan masyarakat petani disini berharap pak gubernur bisa berkunjung langsung untuk melihat kondisi pengembangan hortikultura dan peternakan disini,” kata Padil. 

Dia berharap dengan kunjungan PJ Gubernur, Bahtiar Baharuddin Sulbar tahu bahwa ada pusat pelatihan pertanian di Mamuju. Lahan yang dikelola seluas dua hektar dan banyak petani binaan di Desa Salubarana. 

PJ Bahtiar salut dengan pengelolaan yang dilakukan di P4S PPMK. Dia juga melakukan diskusi langsung dengan sejumlah petani binaan P4S PPMK Desa Salubarana. Bahtiar juga memberi masukan dan saran dalam membangun ekosistem hortikultura. 

“Kita mau kembangkan kita punya sendiri, kita harus punya merek sendiri. Makanya ketika ada potensi komoditi kita harus mendapat sertifikasi agar nilai jualnya bertambah. 

Misalnya Durian yang khas di Sulbar, masyarakat menyebutnya Durian “Tallo-Tallo” atau Durian “Mamoang”, jika masyarakat tertarik mengembangkan, pihaknya melalui APBD 2025 akan membantu masyarakat melakukan sertifikasi dan memproduksi bibit untuk pengembangan durian tersebut. 

Tak hanya komoditi durian. Hal serupa juga berlaku untuk komoditi lain seperti cabai, pepaya, semangka dan jenis hortikultura lain. Juga tanaman kakao dan kopi. (***)

*Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat

Continue Reading

Trending