Connect with us

Berita

Berkunjung ke Tukad Bindu, Kepala BNPB Dukung Peran Pegiat Lingkungan Hidup

Published

on

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto (Menggunakan udeng merah muda) bersama jajaran mengunjungi kawasan Tukad Bindu, Kota Denpasar, Bali. Kunjungan tersebut dilakukan untuk menyerap inspirasi dan aspirasi dari pegiat lingkungan hidup sekaligus mendukung gerakan nyata pengelolaan bantaran sungai secara berkelanjutan. (Bidang Komunikasi Kebencanaan/Danung Arifin, @bnpb.go.id)

Denpasar, goindonesia.co – Matahari mulai condong ke arah barat ketika Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto S.Sos., M.M., menuruni anak tangga menyusuri bantaran Tukad Bindu, Kota Denpasar, Bali, Jumat (21/6). Gemercik riak aliran air yang bersatu padu dengan nyanyian tekukur, burung madu sriganti hingga cinenen jawa seolah mengiringi langkah kaki Kepala BNPB menuju pelataran eco-park yang didesain ramah lingkungan.

Rindangnya pepohonan ditambah alunan orkestra alam itu menambah eksotisme kawasan wisata bantaran sungai yang memang menjadi salah satu lokasi kunjungan kerja Kepala BNPB di Pulau Dewata. Tujuannya tentu bukan untuk rekreasi, namun melihat dan mempelajari tentang konsep yang dilestarikan komunitas masyarakat peduli sungai dalam menata, menjaga dan mengelola Daerah Aliran Sungai (DAS), yang dulunya kritis dan kini berubah menjadi area wisata baru yang bersih, nyaman dan tentunya mampu mendukung perekonomian masyarakat setempat.

Pada kunjungan itu, Kepala BNPB bertemu dan duduk bersama dengan komunitas bernama “Giat Lestarikan Alam Selamatkan Lingkungan Hidup” atau yang lebih dikenal dengan “Gila Selingkuh”. Pertemuan antara Kepala BNPB dengan komunitas yang terbentuk sejak 2013 silam itu memang sudah lama direncakan sejak tahun lalu.

Pada tahun 2023, Kepala BNPB bertemu dengan pelopor Tukad Bindu dan komunitas “Gila Selingkuh” bernama I Gusti Rai Ari Temaja atau yang akrab disapa Gung Nik pada event Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) di Lamongan Jawa Timur. Setelah mendengar cerita tentang Tukad Bindu, terbersit niat Suharyanto untuk berkunjung dan melihat langsung hasil jerih payah yang telah dilakukan oleh komunitas pecinta lingkungan tersebut.

“Saya masih ingat betul pertama kali mendengar Tukad Bindu ketika ada giat Hari Kesiapsiagaan Bencana di Lamongan tahun 2023. Dari situ saya ingin melihat langsung,” ungkap Suharyanto.

Di sisi lain, ihwal keinginan Kepala BNPB hadir di Tukad Bindu juga karena terdorong oleh arahan Presiden Joko Widodo yang selalu disampaikan pada event Rakornas PB BNPB bahwa dalam penanggulangan bencana agar selalu mengutamakan upaya pencegahan, mitigasi hingga kesiapsiagaan demi mengurangi risiko bencana. Menurut presiden, jika upaya pencegahan dapat dilakukan maka dampak bencana dapat diminimalisir sehingga dipastikan juga mampu menyelamatkan banyak orang.

Di samping itu, Kepala BNPB memahami bahwa anggaran untuk pencegahan ini tidak sebanding dengan luas wilayah Indonesia yang memiliki ragam potensi bencananya. Atas dasar itu, maka harus dipikirkan strategi terbaik tentang bagaimana agar upaya pencegahan dapat dilakukan secara efektif dan seefisien mungkin.

“Berulang kali bapak Presiden Joko Widodo setiap rakornas PB BNPB yang ditekankan itu mitigasi dan pencegahan. Tetapi kemampuan anggaran mitigasi bencana ini tidak sebanding dengan jumlah bencananya,” kata Suharyanto.

Dengan melihat, mendengar dan merasakan nuansa Tukad Bindu secara langsung dan kisah kegigihan para pegiat lingkungan, Kepala BNPB lantas tergerak untuk memaksimalkan potensi komunitas sebagai solusi jitu yang harus dilakukan di tengah benturan keterbatasan anggaran. Menurut Suharyanto, segala upaya yang dilakukan oleh komunitas “Gila Selingkuh” itu terbukti lebih nyata, efektif dan efisien.

“Kalau urusan tanggap darurat sejak BNPB ada sampai sekarang selalu dapat menuntaskannya. Tapi pencegahan ini yang perlu ditingkatkan. Setelah melihat Tukad Bindu saya langsung punya ide dan keputusan kedepan yang dihadapkan dengan anggaran yang tidak banyak nanti sebaiknya anggaran bidang pencegahan itu untuk mendukung dan membina komunitas seperti ini. Itu lebih nyata,” kata Suharyanto.

Air Sumber Kehidupan

Suharyanto sepakat bahwa air merupakan sumber daya alam yang utama untuk mendukung kehidupan dan penghidupan masyarakat. Oleh sebab itu, Suharyanto berharap agar seluruh masyarakat dapat menjaga dan mengelola air sebijak mungkin untuk kehidupan yang lebih baik.

“Memang Dunia ke depan ini sumber daya alam yang paling berharga ini adalah air. Tidak bisa tidak,” kata Suharyanto.

“Indonesia ini sumber airya melimpah. Tinggal bagaimana masyarakat ini mengelolanya,” imbuhnya.

Di sisi lain, Kepala BNPB juga mengingatkan jika manusia gagal mengelola air, maka cepat atau lambat dampaknya akan dirasakan oleh manusia itu sendiri. Bukti nyata itu pun menurut Suharyanto sudah banyak dirasakan dan dihadapinya selama menjabat sebagai Kepala BNPB.

Ketika kemarau panjang banyak wilayah yang mengalami krisis air bersih, sebaliknya saat musim penghujan tidak sedikit masyarakat yang terdampak bencana seperti banjir dan banjir bandang karena pengelolaan lingkungan tidak dilakukan dengan baik.

“Kemarin kita juga dari Sumatera Barat bersama dirjen sumber daya air beliau kebingungan dengan jatuhnya air yang luar biasa dari Gunungapi Marapi mengakibatkan banjir bandang dan 72 orang meninggal dunia serta banyak rumah yang hanyut. Ini menjadi catatan penting bagi kita semua,” ungkap Suharyanto.

Persoalan tata kelola air dan sungai menurut Suharyanto memang tidak mudah. Sebagai seorang prajurit TNI, Suharyanto merasakan sendiri bagaimana pengelolaan sungai itu adalah urusan besar dan tidak dapat dilakukan seorang diri. Suharyanto kemudian mengisahkan saat menjabat Komandan Korem  051/Wijayakarta di Cikarang.

Pada saat itu, Suharyanto ikut turun sendiri memungut sampah di Sungai Ciliwung bersama anggotanya. Namun hal itu belum selesai dan masih berjalan hingga sekarang. Oleh sebab itu, warga Denpasar dan Bali secara umumnya patut bersyukur karena hampir semua Sungai Pulau Dewata itu dapat dikelola dengan baik.

“Ketika itu program Ciliwung. Setiap hari Sabtu saya sendiri itu mengambil sampah bersama anggota lainnya dari sungai dengan tangan kosong. Setiap sabtu selama satu setengah tahun. Itupun tidak selesai dan masih berjalan sampai saat ini,” kenang Suharyanto.

“Maka bersyukur sungai di seluruh Provinsi Bali ini rata-rata sudah bersih,” imbuhnya.

Tukad Bindu Adalah Bukti Nyata

Di hadapan anggota komunitas “Gila Selingkuh”, Kepala BNPB menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya atas upaya yang kini menjadi bukti nyata bahwa pengelolaan sungai sebagai salah satu urat nadi kehidupan dapat dilakukan secara maksimal. Bagi Suharyanto, apa yang dapat dilihat di Tukad Bindu ini akan menjadi atensi BNPB sekaligus menjadi pilot project bagi lokasi lain di Tanah Air.

“Tentu saja ini akan menjadi core-bussiness kami di BNPB terkait dengan menjaga lingkungan sungai yang sangat penting. Saya mewakili BNPB menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya atas apapun yang sudah dilakukan dengan komunitas ini,” ungkap Suharyanto.

“Tentu saja pertemuan seperti ini tidak akan berhenti di sini saja. Saya minta Direktorat Kesiapsiagaan dari Kedeputian Pencegahan BNPB agar ini dijadikan sebagai pilot project di lokasi lainnya,” tambahnya.

Sekilas Tentang Tukad Bindu

Dalam bahasa Bali, kata “tukad” berarti sungai. Secara morfologi, Tukad Bindu adalah anak sungai Ayung yang menjadi sungai terpanjang di Pulau Bali dan berhulu di Danau Bratan, Kintamani.

Dahulunya, Tukad Bindu menjadi salah satu sungai irigasi yang dibangun dan dikelola oleh Belanda pada tahun 1924. Hal itu dibuktikan dengan adanya senderan sungai dan Dam Bindu yang masih beroperasi hingga sekarang.

Seiring waktu berjalan, Tukad Bindu menjadi tempat sampah raksasa masyarakat yang mulai bermukim di sepanjang bantaran. Air yang mengalir tercemar dengan berbagai ragam sampah rumah tangga, bangkai binatang hingga limbah pembuangan air dari permukiman yang kian menjamur di wilayah itu.

Tidak hanya sampah dan limbah saja, Tukad Bindu juga dipenuhi oleh semak-semak yang lebat dan jauh dari kata indah. Kondisi itu turut diperparah dengan mitos yang beredar bahwa sungai adalah tempat makhluk halus, sehingga masyarakat enggan peduli dengan sungai itu sendiri.

Pada tahun 2010, I Gusti Rai Ari Temaja atau Gung Nik, mengajak para pemuda peduli lingkungan untuk bergerak membersihkan Tukad Bindu secara swadaya. Meski pro konta sempat dihadapainya, namun hal itu tidak menciutkan niat baktinya kepada alam semesta.

Kemudian pada tahun 2013, komunitas “Gila Selingkuh” terbentuk dan menghimpun kekuatan yang lebih besar lagi dalam pengelolaan lingkungan hidup. Tidak hanya fokus pada sungai saja, komunitas yang kini telah menjadi sebuah yayasan itu juga fokus ke penanganan lingkungan yang lebih besar lagi.

Hingga saat ini, Tukad Bindu terus berbenah menjadi eco-tourism yang semakin lebih baik. Sungai sepanjang kurang lebih 1,8 kilometer yang dulunya kritis kini memiliki fasilitas umum seperti jogging track, camping ground, outbond, tempat gym dan olahraga, ruang meditasi, balai dan panggung budaya, gazebo, kuliner, spot foto, wahana air, pemancingan dan semua itu gratis bagi setiap warga yang ingin berkunjung.

Keberhasilan pengelolaan Tukad Bindu juga memantik perhatian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan organisasi besar dunia lainnya. Pada tahun 2018, Presiden World Bank menyempatkan diri mengunjungi Tukad Bindu. Pada tahun yang sama, sebanyak 68 delegasi negara IMF juga diajak untuk melihat dan merasakan nuansa Tukad Bindu.

Hubungan antara Tukad Bindu, komunitas “Gila Selingkuh” dan keluarga besar BNPB sendiri sebenarnya sudah terjalin sejak 2019. Saat itu, Kepala BNPB (2008-2015)  Prof. Syamsul Ma’arif datang ke Tukad Bindu. Kepala BNPB yang pertama itu pun menciptakan lagu berjudul “Tukad Bindu” setelah terinspirasi dan hasil dari buah kecintaannya terhadap pesona Tukad Bindu.

Kemudian setelahnya Lilik Kurniawan yang saat itu menjabat sebagai Deputi Bidang Pencegahan BNPB juga hadir disana disusul Direktur Kesiapsiagaan BNPB Pangarso Suryotomo bersama staf yang lainnya.

Melanjutkan hubungan baik itu, Letjen TNI Suharyanto yang saat ini menjabat Kepala BNPB pun telah hadir di Tukad Bindu untuk belajar dan memberikan dukungan moril maupun materil untuk keberlangsungan dan keberlanjutan Tukad Bindu sebagai contoh keseimbangan antara alam, manusia dan Sang Penciptanya. (***)

*Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB

Continue Reading
Advertisement Berita Vaksin Penting

Berita

Menhan Sjafrie Hadiri Rapat Kerja dengan Komisi I DPR

Published

on

Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin menghadiri rapat kerja Kemhan – TNI dengan Komisi I DPR RI (Foto : @www.kemhan.go.id)

Jakarta, goindonesia.co – Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin menghadiri rapat kerja Kemhan – TNI dengan Komisi I DPR RI, di Senin (25/11). Dalam kesempatan ini Menhan Sjafrie memaparkan kebijakan strategis pertahanan negara untuk tahun 2025.

“Terima kasih atas undangan rapat kerja perdana Kemhan – TNI dan sekaligus kami diberi kesempatan untuk menyampaikan pokok-pokok kebijakan strategis pertahanan negara 2025 sesuai dengan agenda rapat yaitu terkait komitmen Kemhan – TNI dalam menjaga netralitas pada pelaksanaan Pilkada Serentak, serta target 100 hari yang berfokus pada program melanjutkan dan mengembangkan pembangunan kekuatan pertahanan negara,” kata Menhan Sjafrie.

“Konsep dari strategi Kementerian Pertahanan yang ada saat ini adalah melanjutkan dan mengembangkan pembangunan kekuatan pertahanan negara yang sudah dirintis oleh Presiden Prabowo Subianto saat menjabat Menhan,” kata Menhan Sjafrie.

Dalam rapat yang dipimpin Ketua Komisi I DPR RI, Utut Adianto, Menhan menyampaikan bahwa dalam implementasinya, pembangunan kekuatan pertahanan negara tidak dapat dipisahkan dari filosofi Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata). Pembangunan kekuatan pertahanan negara merupakan manifestasi konkret dari amanat konstitusional yang tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 untuk melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.

“Oleh karena itu, keberlanjutan dalam pembangunan kekuatan pertahanan negara menjadi suatu keniscayaan agar Indonesia siap menghadapi berbagai ancaman, baik dari dalam maupun luar negeri, sehingga dapat berkontribusi secara optimal dalam mendukung pembangunan ekonomi nasional,” jelas Menhan.

Selain itu, yang menjadi fokus Kemhan pada keberlanjutan dan pengembangan pembangunan kekuatan pertahanan negara melalui beberapa program strategis yang mencakup kelanjutan penguatan kebijakan strategis pertahanan nasional melalui pembentukan Dewan Pertahanan Nasional (DPN), kebijakan Perisai Trisula Nusantara, peran UNHAN sebagai laboratorium pertahanan nasional, mengembangkan reformasi birokrasi pertahanan negara, peningkatan pemeliharaan dan perawatan personel, mengembangkan kemampuan pertahanan dalam mendukung pembangunan perekonomian nasional, review anggaran oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), dan kerja sama internasional non pakta pertahanan.

Terkait kebijakan Perisai Trisula Nusantara, salah satu implementasinya Kemhan berencana mengembangkan pembentukan 100 batalyon teritorial di tahun 2025. Pengembangan batalyon ini dirancang untuk mendukung pertahanan wilayah sekaligus memperkuat hubungan antara TNI dan masyarakat, terutama di daerah strategis yang rentan terhadap konflik atau bencana.

Di tingkat global dan regional, Menhan Sjafrie menitikberatkan bahwa Indonesia berkomitmen untuk mengedepankan pendekatan diplomatik yang mengutamakan perdamaian dan penyelesaian sengketa secara damai. Sikap ini diimplementasikan dengan tetap menghormati eksistensi kekuatan-kekuatan global dalam menjaga keseimbangan di kawasan secara inklusif dan berkelanjutan. “Selain itu, ancaman terhadap ketahanan nasional dalam bentuk gangguan terhadap upaya swasembada pangan dan energi, menjadi atensi penting untuk segera diselesaikan guna mewujudkan kemandirian dan kedaulatan negara,” tegas Menhan Sjafrie.

Turut hadir dalam rapat kerja yaitu para Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Anggota Komisi I DPR RI, Panglima TNI, Wamenhan, Kepala Staf Angkatan, Wakasad, Sekjen Kemhan, dan Irjen Kemhan. (***)

*(Biro Infohan/Humas Setjen Kemhan)

Continue Reading

Berita

Menpar Undang Investor UEA Perbanyak Investasi di Sektor Pariwisata RI

Published

on

Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana melakukan pertemuan bilateral dengan Minister of Economy UAE, Abdulla Bin Touq Al Marri dalam kunjungan kerjanya ke Uni Emirate Arab (Foto : @kemenparekraf.go.id)

Abu Dhabi, goindonesia.co – Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana melakukan kunjungan kerja luar negeri ke Uni Emirat Arab (UEA) dan mengundang investor dari negara itu untuk memperbanyak investasi di sektor pariwisata Indonesia yang semakin prospektif.

Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana melakukan pertemuan bilateral dengan Minister of Economy UAE, Abdulla Bin Touq Al Marri dalam kunjungan kerjanya ke Uni Emirate Arab, Sabtu (23/11/2024).

Dalam kunjungan kerjanya ini, Menpar Widiyanti melakukan pertemuan bilateral dengan Minister of Economy UAE, Abdulla Bin Touq Al Marri. Ia juga bertemu dengan Nirvana Travel & Tourism, Haliburg Group, dan Etihad Airways di Abu Dhabi, UEA, Sabtu (23/11/2024). 

Pada kesempatan itu, Menpar mempromosikan sejumlah destinasi wisata di Indonesia yang dapat dikunjungi oleh wisatawan UEA dan mengajak investor-investor di UEA untuk dapat menanamkan lebih banyak investasinya di sektor pariwisata Indonesia yang semakin kondusif dan prospektif.

“Dalam kunjungan kerja ke Abu Dhabi, UEA, saya menyaksikan langsung potensi besar wisatawan dari UEA ke Indonesia. Pada tahun 2023, realisasi investasi sektor pariwisata dari UEA ke Indonesia naik cukup signifikan,” kata Menpar Widiyanti. 

Dalam pertemuannya dengan Minister of Economy UAE, Abdulla Bin Touq Al Marri, Menpar Widiyanti membahas berbagai peluang dan upaya dalam memperkuat kerja sama di sektor pariwisata, termasuk promosi destinasi dan investasi yang strategis. 

“Saya optimistis dengan kolaborasi ini akan semakin memperkuat kerja sama di bidang pariwisata bagi Indonesia dan UEA di masa depan,” kata Menpar Widiyanti. 

Dalam pertemuannya dengan Nirvana Travel & Tourism, dan juga Haliburg Group, Menpar menyampaikan bahwa telah terjadi lonjakan pada angka investasi UEA tahun 2023 di Indonesia. 

Angka ini hampir 6 kali lipat dari tahun 2022 yang sebesar 3,4 juta dolar AS dengan sektor bisnis teratas adalah restoran, kegiatan biro perjalanan, dan hotel berbintang. Untuk realisasi tahun 2024, telah tercatat sebesar 1,8 juta dolar AS dengan profil dan cakupan yang sama. 

“Ini berarti bahwa dalam tiga tahun terakhir, investasi UEA mencapai 5,66 juta dolar AS. Memberikan peluang lebih lanjut bagi para investor di UEA untuk memperluas portofolio mereka,” kata Menpar Widiyanti. 

Menpar Widiyanti mengungkapkan bahwa pariwisata sebagai salah satu sektor unggulan penopang ekonomi Indonesia juga merupakan kontributor utama terhadap realisasi investasi nasional di tahun 2023. 

Oleh karena itu, Menpar mengajak para investor untuk tidak ragu menanamkan investasinya di Indonesia, khususnya di lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) dan sepuluh Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pariwisata. 

“Lima DPSP ini merupakan lokasi ikonik yang mewakili hal terbaik yang ditawarkan negara kita dan menjadi prioritas untuk pengembangan lebih lanjut. Dari pengembangan infrastruktur hingga penyelenggaraan event dan promosi yang lebih gencar, area-area ini dipersiapkan untuk pengembangan di bidang pariwisata, perhotelan, dan industri pendukung. Setiap destinasi merupakan perpaduan unik antara budaya, keindahan alam, dan potensi yang belum dimanfaatkan, yang menawarkan peluang yang tak tertandingi untuk menciptakan pengalaman kelas dunia sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi,” kata Menpar. 

Sedangkan sepuluh KEK pariwisata yakni Morotai, Kura-Kura, Sanur, Singhasari, Tanjung Lesung, Lido, Tanjung Kelayang, Nongsa, Likupang dan Mandalika.

“Semua inisiatif ini merupakan cerminan negara yang tidak hanya terbuka untuk bisnis, tetapi juga siap bermitra dengan investor untuk membangun masa depan yang sejahtera,” kata Menpar. 

Indonesia pun telah membuat langkah luar biasa dalam menciptakan iklim investasi kelas dunia. Indonesia memperoleh peringkat kredit BBB+, sehingga ini mencerminkan kepercayaan dunia terhadap kondisi makroekonomi yang stabil dan stabilitas sistem keuangan yang terjaga.

Pemerintah juga telah mendukung investasi melalui berbagai kebijakan dan peraturan, salah satunya Pendekatan Berbasis Risiko dan sistem Pengajuan Tunggal Daring (OSS). 

Lebih lanjut, dalam pertemuannya dengan Etihad Airways Menpar Widiyanti juga membahas potensi kerja sama sektor pariwisata terutama dalam kegiatan promosi seperti penyelenggaraan perjalanan bagi agen perjalanan/operator tur ke Indonesia.

Misalnya dengan mengundang Key Opinion Leaders (KOL) atau operator tur ternama ke Indonesia, di mana Etihad akan menanggung tiket internasional dan Kementerian pariwisata dapat mendukung akomodasi, transportasi, makanan saat di Indonesia. 

“Ke depan, saya juga berharap agar Etihad Airways dan Kementerian Pariwisata dapat menjalin Nota Kesepahaman Bersama (MoU) untuk memperkuat kerja sama dalam mempromosikan pariwisata Indonesia,” kata Menpar Widiyanti. 

Pada kunjungan kerja di Abu Dhabi, UEA, Menpar Widiyanti juga meninjau Rempah Indonesian Restaurant yang merupakan restoran yang menyajikan makanan khas Indonesia.

Turut mendampingi Menpar Widiyanti, Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf Rizki Handayani Mustafa.  (***)

*Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf RI

Continue Reading

Berita

Kemenag Berangkatkan 20 Santri International Fellowship ke Inggris

Published

on

Santri peserta international fellowship ke Inggris (Foto : Istimewa, @kemenag.go.id)

Jakarta, goindonesia.co – Kementerian Agama hari ini, Sabtu (23/11/2024) melepas keberangkatan 20 Awardee Non Degree Santri International Fellowship di salah satu hotel sekitar Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno Hatta Jakarta. Mereka akan memperkuat interfaith (hubungan antar umat beragama) ke Coventry University, Inggris.

Keberangkatan 20 Awardee ini dilepas Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren), Basnang Said. Hadir, Ketua PMO DAP Mahrus El Mawa, tim DAP dan 20 Santri dari berbagai penjuru nusantara yang terpilih untuk mengikuti program ini.

Sebanyak 20 santri ini berasal dari Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan. Mereka dipilih melalui proses seleksi administrasi dan wawancara, termasuk tes kemampuan membaca kitab kuning, bahasa Inggris hingga pemahaman tentang moderasi beragama.

Santri International Fellowship (SIF) ini akan dilaksanakan selama tiga pekan yang bertempat di dua kota yaitu Coventry dan London, dari 24 November hingga 15 Desember 2024. Prof. Mike Hardy (Coventry University) dan Prof. Phil Champain (Director of Faith and Belief Forum) Inggris menegaskan bahwa berbagai kegiatan ini dimulai dari kegiatan kelas, visit, presentasi hingga kajian dengan tiga pertanyaan utama yaitu what is interfaith?, who does it? dan Why is it needed?

“Program ini merupakan kolaborasi antara Kementerian Agama dengan LPDP Kementerian Keuangan RI dari Dana Abadi Pesantren, sesuai amanat UU Pesantren No. 18 tahun 2019,” terang Basnang Said di Jakarta.

Menurut Basnang Said, 20 santri ini merupakan ‘ambassador’ setiap masing-masing pesantren dan Indonesia. Sehingga, mereka harus mengingat tujuan awal belajar, memperkuat pemahaman dan mampu menebarkan secara kolektif ilmu yang didapatkan di Inggris.

“Kami harap mereka dapat menginspirasi semua santri di masing-masing pesantren untuk terus kompetitif dan memiliki daya juang yang tinggi,” pesannya.

Basnang mengimbau emua santri untuk senantiasa menjaga diri, mengharumkan almamater dan menjaga nama baik bangsa mengingat di Inggris sana menjadi perwakilan resmi santri Indonesia. “Jadilah santri yang mampu mengembangkan softskill guna berkontribusi dalam kemajuan peradaban bangsa,” harapnya.

Koordinator PMO, Mahrus, menambahkan bahwa Santri International Fellowship ini merupakan program bergengsi. Santri tidak hanya mahir dalam pembelajaran agama tetapi juga mampu bersaing secara global dengan menimba ilmu di luar negeri untuk sharing terkait nilai-nilai kebangsaan dan civic value pesantren.

Ketua Awardee SIF 2024 yang berasal dari Pesantren Al-Ittihad Poncokusumo Malang, Ida Fitri Anggarini menyampaikan bahwa kegiatan ini sebagai ajang aktualisasi santri utamanya menjadi duta moderasi. Sehingga, mereka dapat menebarkan nilai-nilai pancasila dan moderasi beragama seperti yang sering digaungkan ‘unity in diversity’. (***)

*Kementerian Agama RI, Biro HDI Kemenag

Continue Reading

Trending