Connect with us

Berita Kota

Walikota Aaf Bersama BPJamsostek Serahkan Langsung Santunan JKM ke Kediaman Pekerja Rentan

Published

on

Penyerahan santunan JKM dilakukan secara langsung oleh Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan (Foto : @pekalongankota.go.id)

Kota Pekalongan, goindonesia.co – Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan melalui Dinas Perindustrian, dan Tenaga Kerja (Dinperinaker) setempat bekerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan (BPJamsostek) Cabang Pekalongan menyerahkan santunan jaminan kematian (JKM) pada 1 orang peserta Program Bersama Cegah dan Atasi Kemiskinan melalui Pemberdayaan dan Perlindungan Pekerja Rentan (Batik Berlian) yang berprofesi sebagai tukang bengkel motor kecil-kecilan senilai Rp42 juta. 

Penyerahan santunan dilakukan secara langsung oleh Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid, didampingi Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Pekalongan, Joko Purnomo, Kepala Dinperinaker, Betty Dahfiani Dahlan, Kepala Bidang Hubungan Industrian dan Jaminan Sosial pada Dinperinaker, Ilena Palupi, Kepala BPJamsostek Cabang Pekalongan, Dedi Dermawan, Camat Pekalongan Timur, Darminto, dan Lurah Klego, Nur Ghoni, bertempat di kediaman almarhum di Klego Gang 4, Kelurahan Klego, Kecamatan Pekalongan Timur, Kota Pekalongan, Selasa (11/6/2024). Satu pekerja rentan berprofesi tukang bengkel yang mendapat santunan kematian yaitu (Alm) Fatchurohman (53). Almarhum meninggal dunia  pada 22 Maret 2024 karena sakit  dan sudah terdaftar dalam program Batik Berlian sejak Tahun 2021. Santunan JKM diterima istri Fatchurohman, Sri Wahyuji (46) dan anak pertamanya.

Usai menyerahkan langsung santunan ke kediaman (Alm) Fatchurohman, Walikota Aaf menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya almarhum Fatchurohman yang masuk dalam pekerja rentan dan sudah didaftarkan program Batik Berlian oleh Pemkot Pekalongan sejak Tahun 2021. Program Batik Berlian  merupakan kolaborasi antara Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dinperinaker) Kota Pekalongan dengan BPJS Ketengakerjaan Cabang Pekalongan yang bertujuan untuk mencegah dan mengatasi kemiskinan melalui pemberdayaan dan perlindungan pekerja rentan. Program ini melindungi 21 jenis pekerjaan informal atau pekerja rentan. Salah satunya montir.

“Siang ini, ami menyerahkan santunan kematian peserta Program Batik Berlian langsung ke kediaman warga kami atas nama (Alm) Fatchurohman dan Alhamdulillah bisa diterima langsung oleh ahli waris yaitu istri dan anak pertamanya. Perlunya pemerintah hadir disini melakukan program yang bermanfaat, selain dari bantuan santuan kematian yang sudah rutin digulirkan sebesar Rp1 juta, kami bekerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan setempat, bantuan manfaat kepesertaan program Batik Berlian senilai Rp42 juta,”terang Mas Aaf, sapaan akrabnya.

Mas Aaf berpesan kepada ahli waris agar bisa memanfaatkan santunan JKM yang diterimanya dengan sebaik-baiknya.

 “Gunakan seperlunya, jangan sepinginnya. Gunakan untuk kebutuhan yang betul-betul urgent, misalnya untuk selametan 40 hari. Sehingga, program pemerintah ini semakin terasa manfaatnya,” pesannya.

Sementara itu, Kepala BPJamsostek Cabang Pekalongan, Dedi Dermawan menjelaskan, kali ini BPJamsostek bersama Pemkot Pekalongan menyerahkan santunan JKM kepada salah satu pekerja rentan yang sudah didaftarkan oleh Pemkot melalui program Batik Berlian sesuai Perwal dan Perda Kota Pekalongan. Untuk program ini menyasar 21 jenis pekerja rentan yang ada di Kota Pekalongan minimal berusia 18 tahun dan maksimal 65 tahun serta bekerja.

“Untuk iurannya sendiri sudah dianggarkan lewat APBD. Adapun program Batik Berlian mengikutsertakan peserta ke dalam 2 program yaitu Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM). Kali ini klaim yang diberikan berupa klaim santunan kematian yang diterimakan kepada ahli waris senilai Rp42 juta,”papar  Dedi

Dedi berharap, program perlindungan terhadap pekerja rentan tidak hanya menjadi tangung jawab pemerintah. Ia mendorong perusahaan-perusahaan juga turut melindungi pekerja rentan melalui program CSR-nya.

 “Kami mengajak perusahaan-perusahaan untuk mendaftarkan pekerja rentan yang ada di lingkungannya,” harapnya.

Sri Wahyuni selaku istri almarhum Fatchurohman mengatakan bahwa, santunan JKM yang diterimanya akan digunakan sebagai cadangan biaya pendidikan anak ketiganya. Sehari-hari, Wahyuni menopang ekonomi keluarganya dengan berjualan nasi setiap pagi di dekat Kantor Kelurahan Klego.

“Anak saya yang nomor tiga masih kelas 1 SMP. Alhamdulillah ada santunan kematian ini. Nanti akan saya gunakan sebagai cadangan biaya pendidikannya,” pungkasnya. (***)

*Pemerintah Kota Pekalongan

Continue Reading
Advertisement Berita Vaksin Penting

Kabupaten

Kunjungi Menaker, Bupati Bertekad Kurangi Angka Pengangguran di Blora

Published

on

Bupati Blora, Dr. H. Arief Rohman, melakukan kunjungan ke Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Foto : @www.blorakab.go.id)

Blora, goindonesia.co – Dalam upaya penyediaan lapangan pekerjaan agar angka pengangguran di Blora semakin berkurang, Bupati Blora, Dr. H. Arief Rohman, melakukan kunjungan ke Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia, Rabu (18/9/2024).

Saat di Kemenaker dan diterima langsung oleh Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia, Ida Fauziyah di ruang pertemuannya.

Mas Arief menceritakan potensi anak-anak muda Blora yang kreatif sehingga mampu menciptakan lapangan pekerjaan di Blora.

“Anak anak muda Blora ini luar biasa Bu Menteri. Ada mbak Cristina owner Batik Snap dan jaket ini buatan lokal Blora. Ada juga mas Adi petani muda milenial Blora yang pulang kampung,” ucapnya.

Seperti batik snap ini lanjut Bupati, sempat booming/viral ketika produk jaketnya digunakan pak Presiden saat melakukan kunjungan kerja ke Blora.

“Sekarang pesanannya sampai luar negeri, dan mencetak tenaga kerja lumayan banyak,” tambah Bupati.

Oleh sebab itu, lanjut Arief mohon arahan dan bimbingannya untuk anak-anak muda Blora bisa menjadi enterpreneur-enterpreneur muda dan mencetak lapangan pekerjaan di Blora.

Dengan demikian akan ikut mendukung mengurangi angka pengangguran yang ada di Blora.

Menanggapi hal itu, Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Ida Fauziyah sangat mendukung penuh langkah langkah yang dilakukan Bupati Arief Rohman.

“Saya senang sekali hari ini dibawakan jaket dimana jaket ini merupakan produk lokal UMKM Blora. Dan saya juga mendengar bahwa UMKM ini melibatkan banyak tenaga kerja di Blora,” ucapnya.

Ida Fauziyah menuturkan, dengan menciptakan enterpreneur-enterpreneur muda, pekerjaan Bupati akan semakin ringan dan pasti akan menyerap tenaga kerja.

“Tentunya di luar itu saya kira pasar tenaga kerja kita juga sangat terbuka baik dalam maupun luar negeri. Untuk daerah bisa menyiapkan skill dan kompetensi anak-anak muda yang ada di Kabupaten. Saya percaya Pak Bupati sangat memberikan kesempatan kepada yang muda. Yakni memberikan kesempatan untuk masuk di pasar kerja atau memberikan kesempatan mereka menjadi pelaku usaha,” terang Menaker.

Dengan demikian, lanjutnya, tingkat pengangguran terbuka bisa ditekan. Pihaknya juga bercerita bahwa berdasarkan survei BPS 2020 angka pengangguran terbuka sekarang di angka 4,8% jadi itu terendah sejak reformasi.

“Saya berharap dengan ini tingkat pengangguran terbuka ini juga turun tercermin juga di kabupaten Blora. Sukses untuk Bupati Blora sukses untuk anak muda Blora untuk terus berkreasi dan berinovasi,” kata Menaker Ida Fauziyah. (***)

*Pemerintah Kabupaten Blora.

Continue Reading

Berita Kota

TPS Pasar Kemiri Kini Zero Waste

Published

on

TPS Pasar Kemiri (Foto : @berita.depok.go.id)

Depok, goindonesia.co – Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok memastikan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Pasar Kemiri sudah zero waste atau bebas dari sampah yang menumpuk.

Semua ini berkat upaya intensif DLHK melakukan pengangkutan sampah dari lokasi tersebut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung selama dua pekan.

Kepala Bidang Kebersihan DLHK Kota Depok Ardan Kurniawan mengatakan, masalah pengangkutan sampah di Pasar Kemiri sebelumnya sempat menjadi perhatian pimpinan dan masyarakat. 

Untuk itu, dilakukan upaya intensif selama dua pekan terakhir hingga kini sudah berjalan normal.

“Alhamdulillah, sekarang masalah sampah di TPS Pasar Kemiri sudah selesai, selama dua minggu terakhir, kami mengirimkan armada secara maksimal sehingga kondisi saat ini sudah zero waste,” katanya kepada berita.depok.go.id, Rabu (18/09/24).

Dikatakannya, DLHK Depok mengerahkan tiga truk tronton dan 12 dump truck untuk mengangkut sekitar 120 ton sampah.

Berdasarkan data yang dihimpun, sambung Ardan, per dua hari rata-rata sampah yang masuk ke TPS Pasar Kemiri sebanyak 48 ton. 

Merespons hal tersebut, pihaknya akan menerjunkan empat tronton untuk mengangkut sampah di TPS tersebut per dua hari.

“Kendala di TPA sempat ada, namun kami berkoordinasi dengan beberapa wilayah untuk membantu pengangkutan di hari-hari tertentu,” tambah Ardan.

Selain pengangkutan rutin, ujar dia, DLHK juga menerapkan berbagai strategi untuk mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA Cipayung. 

“Kami mengikuti instruksi Wali Kota Depok untuk mendorong pengelolaan sampah dari sumbernya,” katanya.

“Warga bisa memanfaatkan lubang biopori dan maggot untuk mengolah sampah organik, sehingga yang dibuang ke TPA hanya residu,” jelas Ardan.

Bagi warga yang memiliki lahan terbatas, DLHK menyediakan opsi pengolahan sampah menggunakan ember di Unit Pengolahan Sampah (UPS). 

“Harapan kami, sampah bisa dikelola dari rumah dengan cara yang sederhana namun efektif,” pungkasnya. (***)

*Website Berita Resmi Pemerintah Kota Depok

Continue Reading

Berita Kota

Walikota Makassar Resmikan Operasional Simpang 3 Middle Ring Road Walikota Makassar

Published

on

Peresmian Operasional Simpang 3 Middle Ring Road Perintis Kemerdekaan-dr Leimena (Foto : @makassarkota.go.id)

Kota Makassar, goindonesia.co – Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto bersama Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Sulawesi Selatan Bahar Latief meresmikan Operasional Simpang 3 Middle Ring Road Perintis Kemerdekaan-dr Leimena, Rabu (18/9).

Pembukaan median jalan di Simpang 3 Middle Ring Road itu, menurut Danny Pomanto merupakan salah satu upaya penyempurnaan traffict management untuk mengurai kemacetan di Kota Makassar.

“Inilah sebuah rekayasa lalu lintas atau dinamakan bahwa kita menyempurnakan traffict management pada simpul-simpul terpadat di Kota Makassar,” kata Danny Pomanto usai peresmian Operasional Simpang 3 Middle Ring Road.

Ia menerangkan Middle Ring Road dibuat sebagai jalan pintas dari arah Perintis Kemerdekaan menuju Antang tanpa membebani simpang jalan menuju Antang-Urip Sumohardjo dekat PLTU Tallo.

“Infrastruktur saja tidak cukup, maka management traffict menjadi solusi kedua untuk menyempurnakan itu, hari ini sehingga hari ini kita lihat separatornya di buka dan orang dari Antara tidak harus bertumpuk memutar di Unhas,” jelasnya.

Begitu pun bagi pengendara dari arah dr Leimena tidak perlu memutar U-Turn depan Carefour, tapi bisa langsung lurus memotong jika ingin ke Jalan Perintis Kemerdekaan.

Jalan ini juga sudah dilengkapi Area Traffic Control System (ATCS) yaitu sistem pengendali lalu lintas berbasis teknologi yang secara simbolis diserahkan oleh BPTD Kelas II Sulawesi Selatan kepada Dinas Perhubungan Kota Makassar.

Sebelum Simpang 3 Middle Ring Road, BPTD Kelas II Sulsel juga sudah memasang traffict light di Simpang 3 Alauddin-AP Pettarani dan mengurai kemacetan.

Meski begitu, lanjut Danny Pomanto masih banyak simpul-simpul kemacetan yang mesti diurai. Seperti di area pantai, Landak, dan Rappocini.

Sementara itu, Kepala BPTD Kelas II Sulsel Bahar Latief mengatakan peresmian ini adalah salah satu upaya mengurai kemacetan. Apalagi titik ini rawan macet khususnya di pagi dan sore hari.

“Dengan dibukanya ini (separator), maka kemacetan ini bisa diminimalisir dan kendaraan roda dua yang melawan arus bisa berkurang,” tutur Kepala BPTD Kelas II Sulsel, Bahar Latief.

Selain itu juga untuk memberikan keselamatan bagi pengguna transportasi yang ada di Kota Makassar.

“Ini sudah bisa digunakan dan sudah siap semua,” ucapnya.

Ke depan, lanjut Bahar Latief, masih ada beberapa titik lagi yang akan diputuskan untuk mengurai kemacetan di Kota Makassar sehingga dibutuhkan sinergitas semua pihak. (***)

*Sumber : Humas Kominfo Makassar

Continue Reading

Trending