Connect with us

Kabupaten

Kini Rumah Restorative Justice Tersedia di Desa se-Kabupaten Sragen

Published

on

Pencanangan rumah RJ (restorative justice) di desa dan kelurahan se-Kabupaten Sragen, dilaksanakan di Pendopo Rumah Dinas Bupati Sragen dan secara serentak diikuti oleh perangkat desa di masing-masing desa melalui daring via zoom meeting (Foto : @sragenkab.go.id)

Sragen, goindonesia.co – Kabupaten Sragen siap mensukseskan pencanangan rumah RJ (restorative justice) di desa dan kelurahan se-Kabupaten Sragen. Pencanangan tersebut dilaksanakan di Pendopo Rumah Dinas Bupati Sragen serta dilaksanakan secara serentak dan diikuti oleh perangkat desa di masing-masing desa melalui daring via zoom meeting, Senin (13/5/2024).

Hadir dalam kesempatan itu Bupati Sragen, Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Sragen, Kapolres Sragen, Sekda Sragen, Kepala OPD Kabupaten Sragen dan Kepala Desa se-kabupaten Sragen.

Bupati Sragen dr. Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengapresiasi dan mengucap syukur atas inisiasi Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Sragen Virginia Hariztavianne sehingga pencanangan rumah restorative justice dapat terlaksana.

Ia menuturkan kenapa tidak disebut rumah bukan tempat, kantor atau gedung dikarenakan filosofi rumah memberikan rasa aman dan nyaman. Rumah merupakan tempat semua orang kembali untuk berkumpul dan mencari solusi dari permasalahan.

“Ayo kita maksimalkan tidak hanya berhenti hingga saat ini kita deklarasikan. Namun kita harus serius memanfaatkan rumah restorative justice. Apabila ada tetangga yang mencuri ayam apakah harus diselesaikan dipengadilan dan dipenjarakan? Selesaikanlah masalah dengan musyawarah untuk mufakat.”terangnya.

Jika semua bisa diselesaikan di desa maka akan dikenakan pidana ringan. Bahkan adanya penggantian kerugian berperkara di rumah restorative keadilan, korban bisa menerima penggantian uang. Untuk itu Ia meminta Kepala Desa segera mengidentifikasi permasalahan yang ada di desa.

Ia memberi contoh rumah RJ pertama yang berada di desa Jetak Kecamatan Sidoharjo, melalui Kepala Desa Siswanto tiga kasus dapat terselesaikan di rumah RJ diantaranya kasus sengketa tanah yang sebelumnya kasus perdata, pencurian garam dan kasus KDRT bahkan sempat laporan ke Polres Sragen namun yang kesemuanya berakhir dengan damai.

Bupati menegaskan dengan adanya rumah RJ semua permasalahan pidana ringan bisa diselesaikan ditempat. Masyarakat akan memiliki manfaat serta fasilitas dan rasa keadilan. Pekerjaan para penegak hukum akan lebih ringan sehingga keamanan, ketertiban dan gangguan kamtibmas bisa terselesaikan di rumah RJ.

Kepala Kajari Sragen Virginia Hariztavianne menyatakan Bupati Sragen berhasil mencanangkan 208 Rumah RJ yang tersebar di 196 desa dan 12 kelurahan se-Kabupaten Sragen sebagai wujud nyata komitmen kejaksaan dalam membangun masyarakat yang adil dan beradab.

Dijelaskannya, pembentukan Rumah RJ melibatkan Kejaksaan Negeri dan Kepolisian serta menghidupkan kembali peran tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh adat yang telah dibentuk dalam sebuah Surat Keputusan (SK).

“Rumah RJ merupakan tempat syarat dengan makna dan nilai kemanusiaan guna memperkuat pondasi keadilan dan perdamaian. Pencanangan rumah RJ dilakukan secara serentak menyusul rumah RJ pertama yang ada di Desa Jetak Kecamatan Sidoharjo yang diresmikan pada 27 Juli 2022 lalu.”ujar Kajari.

Dia menambahkan perkara-perkara berat tidak dapat dilakukan dirumah RJ. Untuk itu ada beberapa syarat penerapan hukuman di rumah RJ diantaranya belum pernah mendapatkan hukuman sebelumnya, ancaman hukumannya adalah dibawah lima tahun, saling memaafkan, adanya pemberian nilai kerugian.

“Penggantian nilai kerugian jika dahulu dibawah Rp 5 juta sekarang sudah ada sampai ratusan juta asalkan adanya kesepakatan saling memaafkan. Kasus narkotika pun sekarang juga sudah bisa diselesaikan. Jika dahulu tidak bisa sekarang ini syaratnya tidak boleh masuk jaringan narkoba. Harus dibawah 0,000 gram.”urainya.

Dia berharap setelah melakukan uji sampel di rumah RJ desa Puro Kecamatan Karangmalang dan Desa Gawan Kecamatan Tanon, seluruh desa segera melaksanakannya, tidak ada lagi yang tidak mengerti rumah RJ. (***)

*Pemerintah Kabupaten Sragen

Continue Reading
Advertisement Berita Vaksin Penting

Kabupaten

Punya Potensi Ekonomi Kreatif yang Lengkap, Kemenparekraf Gelar Santri Digitalpreneur di Ponpes Banyuwangi

Published

on

Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno hadir langsung dalam acara program Santri Digitalpreneur Indonesia 2024, di Ponpes Mabadiul Ihsan, Kecamatan Tegalsari, Kabupaten Banyuwangi (Foto : @banyuwangikab.go.id)

Banyuwangi. goindonesia.co – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menggelar program Santri Digitalpreneur Indonesia 2024, di Ponpes Mabadiul Ihsan, Kecamatan Tegalsari, Kabupaten Banyuwangi, Jumat (20/9/2024). Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno hadir langsung dalam acara tersebut.

Banyuwangi menjadi tersebut menjadi tempat terakhir rangkaian program pelatihan dan peningkatan kapasitas santri di Indonesia itu. Sandiaga mengatakan, Banyuwangi sengaja dipilih program yang telah berjalan empat tahun tersebut karena memiliki potensi ekonomi yang lengkap.

“Kami tutup program Santri Digitalpreneur tahun ini, sengaja kami pilih di Banyuwangi karena memiliki potensi ekonomi kreatif yang lengkap,” kata Sandi. Hadir pula dalam kesempatan tersebut Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas.

Menurut Sandi, ekonomi kreatif  di kota ujung timur Pulau Jawa itu terdapat di banyak sektor mulai kuliner, fashion, pertanian, kerajinan, dan lainnya. Ini kian lengkap dengan  ditunjang oleh pariwisata Banyuwangi  yang berkembang pesat, sehingga menjadi daya tarik tersendiri.

“Banyuwangi ini lengkap. Saya tadi baru dapat berita, teman-teman lama saya di San Fransisco pada mau ke Banyuwangi karena surfing-nya. Jadi, daya tarik Banyuwangi sudah mulai didengar karena kekuatan beragam,” lanjutnya.

Sandi memaparkan, ekonomi kreatif Indonesia saat ini telah menduduki peringkat ketiga dunia. Kekuatan utamanya adalah sektor kuliner, fashion, dan kriya. Sementara sektor lain yang tengah berkembang cukup pesat adalah film dan musik.

“Jadi Tinggl ditingkatkan lagi kualitasnya. Dan garda terdepannya adalah para santri ini,” tutur Sandi.

Dalam program Santri Digitalpreneur Indonesia, Kemenparekraf memberi pelatihan dan pendampingan kepada para santri untuk berkembang dari sisi industri kreatif dan digital.

“Dengan program seperti ini, kami ingin menyentuh dengan penguatan-penguatan agar santri siap dan memiliki kemampuan digitalpreneur usai menyelesaikan  pendidikan,” kata dia.

Kemenparekraf mentargetkan, sekitar 25 persen dari 5 juta santri di Indonesia akan menerima manfaat dari program Santri Digitalpreneur Indonesia sejak pertama kali digagas. Program ini juga diharapkan mampu menciptakan 25 juta lapangan kerja dari kalangan anak muda.

Pengasuh Ponpes Mabadiul Ihsan KH Masykur Wardi berterima kasih atas diselenggarakan program Santri Digitalpreneur Indonesia di pondok pesantren Mambadiul Ihsan.

“Kami berharap dengan kegiatan yang ditempatkan di Mabadiul Ihsan, bisa memacu santri-santri kami berkiprah di masyarakat dengan membawa hal positif,” kata Masykur.

Selain itu, pihaknya juga berharap agar program Santri Digitalpreneur Indonesia bakal membuat para santri berpikir luas dan terbuka, sehingga mereka bisa menyerap berbagai ilmu yang bakal bermanfaat bagi kehidupan mereka kelak. (***)

*Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, @banyuwangikab.go.id

Continue Reading

Kabupaten

Aksi Buleleng Kali Bersih Warnai Peringatan World Cleanup Day

Published

on

Aksi  Buleleng Kali Bersih (Bukal-Sih) sebagai bagian dari peringatan World Cleanup Day (Foto : @bulelengkab.go.id)

Buleleng, goindonesia.co – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Buleleng melaksanakan aksi  Buleleng Kali Bersih (Bukal-Sih) sebagai bagian dari peringatan World Cleanup Day yang jatuh pada tanggal 20 September setiap tahunnya yang pada kesempatan mengambil lokus di Hutan Banyuasri, Jumat (20/9). Kegiatan ini bertujuan untuk membersihkan area sungai di wilayah Buleleng, terutama di beberapa titik prioritas yang memiliki tingkat penumpukan sampah cukup tinggi yang dikoordinatori oleh Kepala Bidang Tata Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Buleleng Made Adiana.

Seijin Pelaksana Tugas (PLT) Kepala DLH Buleleng, Made Adiana menyampaikan bahwa aksi ini dilakukan di empat lokasi strategis, yakni tiga titik di Tukad Banyumala, meliputi jalur selatan Tukad Banyumala, Jembatan Laksamana, dan sebelah timur jembatan selatan di bawah Raider. Lokasi lainnya berada di Tukad Buleleng, tepatnya di belakang RRI Singaraja. 

“Seluruh instansi dan masyarakat, mulai dari desa hingga kelurahan, ikut serta dalam kegiatan bersih-bersih kali ini. Harapannya, aksi ini juga dapat mengedukasi masyarakat untuk lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan, terutama dalam pengelolaan sampah rumah tangga yang banyak berakhir di sungai,” ujar Made Adiana.

DLH Buleleng sebelumnya telah melakukan penyuluhan kepada masyarakat yang tinggal di bantaran sungai terkait pentingnya pembuangan sampah yang benar. Penyuluhan ini dilakukan secara rutin di wilayah-wilayah yang berpotensi tinggi terhadap timbunan sampah.

“Kegiatan ini bukan hanya untuk hari ini saja. Kami secara rutin melaksanakan aksi serupa setiap Jumat di wilayah-wilayah sungai dengan tingkat sampah yang tinggi. Selain itu, DLH juga memiliki tenaga khusus untuk menangani kebersihan sungai,” tambah Made Adiana.

Ia juga berharap keterlibatan semua pihak dalam menjaga kebersihan lingkungan, terutama masyarakat. “Potensi sampah terbesar berasal dari rumah tangga di sekitar sungai. Oleh karena itu, penting bagi seluruh masyarakat untuk turut serta dalam menjaga lingkungan demi keberlangsungan hidup kita semua,” pungkasnya. (***)

*Pemerintah Kabupaten Buleleng

Continue Reading

Kabupaten

Kembali Ngantor di Desa, Bupati Ipuk Tinjau Infrastruktur Hingga Layanan Kesehatan Ibu Hamil

Published

on

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani meninjau layanan pemeriksaan kesehatan bagi ibu hamil di Balai Desa Sidodadi (Foto : @banyuwangikab.go.id)

Banyuwangi, goindonesia.co – Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani kembali melaksanakan program Bunga Desa (Bupati Ngantor di Desa), Kamis (19/9/2024). Kali ini Ipuk ngantor di tiga desa di Kecamatan Wongsorejo, yakni Desa Sidodadi, Bajulmati, dan Bangsring. 

Dalam kegiatan itu Ipuk melakukan berbagai agenda mulai meninjau progres infrastruktur jalan, kesehatan masyarakat,  penguatan pendidikan, pengembangan UMKM,  dan lainnya. 

Salah satunya, Ipuk meninjau jalan kampung di Dusun Galekan, Desa Bajulmati yang telah selesai dilakukan pavingisasi. Saat ini di tiga desa tersebut terdapat 53 titik pembangunan dan rehabilitasi infrastruktur jalan, baik menggunakan pavingisasi maupun hotmix.

“Alhamdulillah sebagian jalan sudah selesai. Sisanya dalam proses pengerjaan. Mohon ini dijaga supaya awet untuk memudahkan mobilitas dan memperlancar aktivitas ekonomi warga di sini,” pesan Ipuk. 

Dalam program Bunga Desa ini, Ipuk juga bertemu dengan ratusan kader kesehatan serta berdialog tentang upaya penurunan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB). Ipuk juga meninjau layanan pemeriksaan kesehatan bagi ibu hamil di Balai Desa Sidodadi. 

“Seluruh puskesmas di Banyuwangi sudah dilengkapi dengan alat USG, harapannya ini bisa dimaksimalkan. Manfaatkan layanan ini. Jika ditemukan ada kondisi yang kurang baik pada janinnya, tim medis bisa segera melakukan penanganan sejak dini. Dengan demikian AKI dan AKB bisa terus kita tekan,” ujar Ipuk.

Ipuk juga menggali berbagai potensi yang ada di desa untuk didukung dan dikembangkan lebih lanjut. Seperti saat di Desa Sidodadi, Ipuk mengunjungi usaha kacang asin oven “Sumber Baru” milik Asmawi.

Asmawi merupakan generasi kedua yang menjalankan usaha tersebut sejak tahun 2010 lalu. Sebelumnya, ayah Asmawi-lah yang merintis usaha pembuatan kacang oven ini sejak tahun 1970.

Ipuk juga mengunjungi dua rumah produksi rengginang di Desa Bajulmati. Salah satunya adalah UMKM rengginang milik Endang. Sama seperti Asmawi, Endang juga melanjutkan usaha rumahan milik ibunya yang kini sudah sepuh.

Rengginang buatan Endang memilki beberapa varian rasa, seperti rasa terasi, manis, dan rasa bawang. Rengginang buatannya telah dipasarkan ke puluhan toko di wilayah Wongsorejo. 

Ipuk meminta Dinas Koperasi dan UMKM untuk mengawal dan memberikan pendampingan agar usahanya bisa terus berkembang.

“Tadi kami bantu fasilitasi perizinan, juga pengurusan PIRT-nya, sehingga ada jaminan bahwa produk mereka halal dan aman dikonsumsi. Dinas koperasi juga akan membantu desain packagingnya agar lebih menarik agar produk mereka bisa dipasarkan lebih luas,” ujar Ipuk.

Pelayanan publik, seperti administrasi kependudukan, perizinan usaha mikro berbasis OSS, perpajakan, konseling kesehatan, pelatihan UMKM, juga digelar di setiap program Bunga Desa. (***)

*Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, @banyuwangikab.go.id

Continue Reading

Trending