Connect with us

Berita

Kunjungi Rumah Singgah YKAKI, Menkes Ingatkan Pentingnya Deteksi Dini

Published

on

Kunjungan Menkes Budi Gunadi Sadikin ke Rumah Singgah “Rumah Kita”, milik Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI), di Percetakan Negara, Jakarta (Foto : @sehatnegeriku.kemkes.go.id)

Jakarta, goindonesia.co – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin melakukan kunjungan ke Rumah Singgah “Rumah Kita”, milik Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI), di Percetakan Negara, Jakarta, pada Rabu (28/2). Dalam kunjungan tersebut, Menkes ingin mengetahui jenis penyakit yang paling umum diidap oleh penderita kanker dan kondisi mereka saat ini.

Kehadiran Menkes juga untuk memastikan fasilitas yang tersedia di rumah singgah berada dalam kondisi baik. “Paling banyak limfoma dan leukemia, dan banyak yang terlambat diidentifikasi,” ujar Menkes Budi.

Pada kesempatan itu, Menkes Budi menyatakan, pemerintah akan memperkuat kegiatan deteksi dini di puskesmas. “Mulai tahun ini, seluruh puskesmas akan kita kasih alat-alat untuk periksa darah untuk memastikan leukemia dan limfoma bisa dideteksi sejak dini dan bisa langsung kita rujuk ke rumah sakit,” kata Menkes.

Adapun, alat-alat kesehatan, yakni hemato analyzer dan blood chemical analyzer untuk deteksi leukemia dan limfoma, serta oftalmoskop untuk deteksi kanker mata (retinoblastoma), akan dikirim ke 10.000 puskesmas di Indonesia.

“Jadi kalau ada gejala, bisa kita deteksi lebih dini, apakah kanker atau bukan. Bila terdeteksi kanker, nanti langsung dikirim ke rumah sakit di 514 kabupaten/kota yang akan kita bangun layanan kemoterapi, sehingga kalau bisa mencegah supaya jangan keburu lanjut, karena kalau (stadium) lanjut akan susah ditangani, kasihan mereka,” kata Menkes Budi. “Kami juga ingin mendidik dokter-dokter dan perawatnya untuk bisa deteksi dini kanker,” imbuh Menkes.

Menkes menegaskan pemerintah berkomitmen penuh dalam penanganan kanker, termasuk kanker pada anak, melalui berbagai upaya untuk memastikan penderita mendapatkan pengobatan sebaik-baiknya dan secepatnya.

Pertama, pemerintah secara bertahap menyediakan fasilitas kemoterapi di 514 kabupaten/provinsi dan fasilitas kemoterapi di seluruh provinsi di Indonesia. Dengan demikian, penderita kanker yang berada di wilayah terpencil atau jauh dari pusat kota tetap mendapat layanan kanker yang dibutuhkan dengan cepat.

“Kami berharap pasien yang berada di luar Jawa tidak perlu jauh-jauh datang (ke Jawa) karena nanti akan ada fasilitas kemoterapi di seluruh kabupaten/kota dan fasilitas kemoterapi di seluruh provinsi,” kata Menkes.

Kedua, pemerintah memperbanyak opsi terapi kanker pada anak. Menkes menyebut, RS Kanker Dharmais mulai tahun ini akan melakukan transplantasi sumsum tulang belakang pada anak. Jika metode ini berhasil, lanjut Menkes, metode tersebut akan diterapkan di rumah sakit lain.

Selain itu, RSK Dharmais mulai tahun ini juga akan melakukan terapi sel CAR T atau CAR T-cell (Chimeric Antigen Receptor T-cell) therapy untuk menangani penyakit kanker darah pada anak. Terapi ini merupakan bentuk terapi imunologi yang melibatkan modifikasi genetik pada sel T untuk meningkatkan kemampuannya mengenali dan melawan sel kanker.
“Untuk jenis-jenis penyakit yang tarafnya masih bisa di-treatment dengan CAR T-cell, kita akan treatment juga dengan CAR T-cell supaya derajat kesembuhannya lebih tinggi,” tutur Menkes.

Menkes Budi menegaskan, berbagai upaya yang dilakukan pemerintah tersebut membutuhkan dukungan serta bantuan dari berbagai pihak, termasuk dari YKAKI. Untuk itu, Menkes menyampaikan ucapan terima kasih atas dedikasi YKAKI dalam membantu pemerintah menyediakan fasilitas hunian sementara bagi pasien dan pendamping yang sedang menjalani pengobatan serta perawatan kanker di rumah sakit.

Ke depan, pemerintah akan memfasilitasi rumah singgah untuk mendapatkan donatur sehingga dapat meringankan beban operasional.
Rumah Singgah “Rumah Kita” adalah rumah sementara milik Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) yang diperuntukkan bagi pasien dan pendamping selama pengobatan maupun perawatan kanker. Sejak berdiri pada 2006, “Rumah Kita” kini telah memiliki cabang di berbagai daerah di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Jogjakarta, Semarang, Surabaya, Riau, Makassar, dan Manado.

Ketua YKAKI Ira Soelistyo mengatakan selama 17 tahun berdiri, “Rumah Kita” telah menampung 3.700 anak penderita kanker yang didampingi oleh 4.600 pendamping. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.600 anak atau 50 persen di antaranya dinyatakan meninggal.
Penyebab utama kematian mereka adalah keterlambatan penanganan sehingga pasien sudah berada dalam stadium lanjut saat menjalani pengobatan. “Pasien paling banyak adalah leukemia itu sekitar 40 persen, yang kedua adalah limfoma, dan yang ketiga retinoblastoma,” katanya.

Selain memberikan fasilitas berupa tempat tinggal sementara, lanjut Ira, “Rumah Kita” juga memberikan bantuan pendidikan melalui program Sekolahku, yang diberikan secara gratis kepada anak-anak penderita kanker.Bantuan pendidikan ini bertujuan memenuhi hak dasar anak-anak penderita kanker untuk mendapatkan pendidikan. Sistem pembelajarannya disesuaikan dengan kurikulum sekolah formal dan pasien mendapatkan pelajaran sesuai jenjang pendidikan sebelumnya.

Sekolahku tidak hanya hadir di Rumah Singgah, melainkan juga tersedia di beberapa rumah sakit. Di wilayah Jakarta, Sekolahku bekerja sama dengan RSCM, RSK Dharmais, RSAB Harapan Kita, RS Fatmawati, dan RSPAD Gatot Subroto. “Sekolahku sudah membantu sejumlah 7.200 anak. Mereka semua ada di rumah sakit-rumah sakit yang bekerja sama dengan Sekolahku,” kata Ira. Terakhir, Ira menekankan bahwa kanker pada anak sangat mungkin untuk dicegah dan diupayakan untuk sembuh. Hal terpenting adalah orang tua dapat mengenal faktor risiko serta tanda dan gejala kanker pada anak sejak dini. (***)

*Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan RI. 

Continue Reading
Advertisement Berita Vaksin Penting

Berita

Tiga Kepala KUA di Takalar Sulsel Kembalikan Uang Gratifikasi

Published

on

Tiga Kepala KUA dibTakalar kembalikan gratifikasi (Foto : @kemenag.go.id)

Takalar, goindonesia.co – Kasubdit Bina Kepenghuluan Kementerian Agama, M. Afief Mundzir, mengapresiasi langkah tiga Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan (Sulsel), yang mengembalikan uang gratifikasi kepada Unit Pengendalian Gratifikasi (UPG) Kementerian Agama Takalar.

Afief mengatakan, langkah tersebut menunjukkan komitmen ASN dalam menjaga integritas dan profesionalisme. “Apa yang dilakukan para Kepala KUA di Takalar menjadi teladan yang menunjukkan komitmen ASN terhadap integritas dan profesionalisme,” ujar Afief di Jakarta, Kamis (28/11/2024).

Menurut Afief, praktik pemberian uang kepada penghulu atau kepala KUA kerap disampaikan sebagai ungkapan “terima kasih” atau “uang transport.” Namun, tindakan tersebut dapat dikategorikan sebagai gratifikasi. “Pengembalian uang tersebut adalah langkah yang sesuai dengan aturan yang berlaku. Ini juga menjadi pengingat bahwa tugas pelayanan publik tidak boleh dikompromikan dengan imbalan,” tegasnya.

Sebelumnya, tiga Kepala KUA di Takalar mengembalikan uang gratifikasi yang diterima saat menjalankan tugas. Uang tersebut diserahkan kepada UPG Kementerian Agama Takalar setelah upacara peringatan Hari Guru Nasional 2024 di halaman Kantor Kementerian Agama Takalar, Senin (25/11/2024).

Kepala KUA Polongbangkeng Utara, Murdani Sandja, dan Kepala KUA Pattallassang, Muhammad Thahir, mengembalikan uang pemberian dari keluarga pengantin usai melaksanakan akad nikah. Hal serupa dilakukan Kepala KUA Galesong Selatan, Husain Sarujin.

Murdani dan Thahir menjelaskan, awalnya mereka menolak uang tersebut. Namun, karena adanya desakan dari keluarga pengantin yang menyebutnya sebagai “uang transport,” mereka terpaksa menerimanya untuk menghindari potensi kegaduhan di lokasi.

Afief menambahkan, tindakan Kepala KUA di Takalar merupakan bukti nyata komitmen menjaga integritas dalam pelayanan. “Kami mendorong langkah seperti ini menjadi contoh bagi seluruh jajaran Kementerian Agama,” ujarnya.

Ia menegaskan, KUA harus menjadi representasi negara yang hadir di tengah masyarakat untuk memberi layanan yang bersih dan profesional. “Kepercayaan publik adalah target utama kinerja Kementerian Agama. Jika profesionalitas layanan keagamaan dilakukan secara konsisten, kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan publik di Indonesia akan meningkat,” pungkasnya. (***)

*Kementerian Agama RI, Biro HDI Kemenag

Continue Reading

Berita

Presiden Prabowo: Guru Adalah Pilar Pembangunan Bangsa

Published

on

Presiden Prabowo Subianto menghadiri Puncak Peringatan Hari Guru Nasional yang digelar di Jakarta International Velodrome, Jakarta, pada Kamis, 28 November 2024. Foto: BPMI Setpres/Kris

Jakarta, goindonesia.co – Presiden Prabowo Subianto menyampaikan penghormatan mendalam kepada para guru dalam puncak peringatan Hari Guru Nasional yang digelar di Jakarta International Velodrome, pada Kamis, 28 November 2024. Presiden menekankan bahwa guru adalah pilar utama pembangunan bangsa, dan pendidikan adalah kunci kebangkitan Indonesia.

“Bagi saya, guru adalah kunci bagi kebangkitan bangsa Indonesia. Guru bagi kita semua adalah tonggak berdirinya sebuah negara. Negara yang berhasil adalah negara yang pendidikannya berhasil,” ujar Presiden di hadapan ribuan guru yang hadir.

Presiden Prabowo turut membagikan pengalaman pribadinya sebagai seorang murid. Meskipun pernah menjadi murid yang bandel, namun ia tetap dibimbing dengan sabar oleh para gurunya.

“Walaupun mungkin saya dulu sebagai murid termasuk murid yang agak bandel begitu, tapi karena guru-guru saya tidak mau menyerah membimbing saya, akhirnya hari ini saya berdiri di hadapan rakyat Indonesia sebagai Presiden Indonesia,” ungkapnya sambil tersenyum.

Presiden Prabowo menekankan peran guru sebagai pelopor pembangunan bangsa. Ia menyebutkan bahwa sejarah perjuangan Indonesia tak lepas dari peran guru, seperti Ki Hajar Dewantara hingga Panglima TNI pertama yang juga seorang guru.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Prabowo juga menyampaikan apresiasi mendalam kepada para guru atas dedikasi dan pengabdian mereka. Presiden menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan guru, termasuk memperbaiki kualitas hidup mereka.

“Kami sadar apa yang kita berikan pengumuman hari ini belum yang saudara-saudara perlukan. Tapi ini adalah upaya kami dan ini akan kami upayakan terus,” ucap Presiden Prabowo dengan suara bergetar penuh haru.

Presiden pun optimis bahwa Indonesia akan menjadi negara yang lebih maju dengan pendidikan sebagai pondasinya. Oleh karena itu, Presiden menegaskan pentingnya pemerintahan yang bersih untuk mendukung terciptanya pendidikan berkualitas.

“Saya memberi peringatan korupsi harus berhenti di Republik Indonesia. Kabinet Merah Putih, pemerintah yang saya pimpin tidak akan ada toleransi kepada korupsi dan pencurian dan penyelewengan, berhenti, berhenti, berhenti,” tegas Presiden. (***)

*(BPMI Setpres)

Continue Reading

Berita

Kemenhub Tingkatkan Kerja Sama dengan Kejaksaan Agung Terkait Kapasitas SDM Bidang Hukum

Published

on

Menhub Dudy saat bertemu Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin beserta jajarannya di Kantor Kejaksaan Agung, Jakarta (Foto : @dephub.go.id)

Jakarta, goindonesia.co – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan perlunya peningkatan kerja sama dengan Kejaksaan Agung RI dalam kapasitas sumber daya manusia (SDM), khususnya yang berkaitan dengan bidang hukum terhadap seluruh jajaran Kemenhub. Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi mengatakan selama ini kerja sama antara Kemenhub dan Kejaksaan Agung telah terjalin dengan baik.

Menhub Dudy menegaskan kesadaran hukum dan tata kelola tidak hanya terletak pada para jajaran pemimpin di Kementerian Perhubungan, namun di semua lini yang ada. Apalagi, kata Menhub, tantangan permasalahan hukum ke depan tentunya lebih berat.

“Kami berharap bantuan dari Kejaksaan Agung RI untuk memberikan pembekalan dan pelatihan secara berkala kepada seluruh instansi Kementerian Perhubungan,” kata Menhub Dudy saat bertemu Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin beserta jajarannya di Kantor Kejaksaan Agung, Jakarta, Kamis (28/11).

Dengan demikian, jelas Menhub, langkah ini dapat menumbuhkan maupun meningkatkan kesadaran dan kepatuhan hukum seluruh insan di Kementerian Perhubungan, dalam menjalankan keseluruhan proses kerja yang dilakukan dan menjaga amanah rakyat.

“Selain itu, besar harapan kami, legal assistance yang telah diberikan oleh Kejaksaan Agung RI tidak hanya terbatas pada pendampingan di tahap pelaksanaan suatu proyek, namun pendampingan Kejaksaan Agung RI dapat dilakukan sedini mungkin, sejak proses perencanaan, pengadaan/pelelangan, kontruksi, serta selesainya suatu proyek,” kata Menhub Dudy.

Kementerian Perhubungan selalu membuka diri terhadap saran, kritik, dan masukan dari Kejaksaan Agung RI sebagai mitra strategis Kementerian Perhubungan. Menurut Menhub, pendampingan dari Kejaksaan Agung merupakan langkah preventif untuk mendorong perubahan orientasi, bahwa pencegahan lebih baik dari pada mengobati.

Turut hadir dalam pertemuan ini, para pejabat utama Kejagung serta para Pejabat Pimpinan Tinggi Madya di lingkungan Kemenhub. (***)

*Kementerian Perhubungan Republik Indonesia

Continue Reading

Trending