Almarhumah Ibu Hj. Roesna Syatria binti Marah Syarifuddin atau yang lebih dikenal dengan sebutan UMI CIA (Foto : Istimewa)
Bandung, goindonesia.co – Ratusan kader dan Alumni Himpunan Mahasiswa Islam dari berbagai daerah hadir memadati Graha HMI Bandung mengikuti dengan tekun acara mengenang Almarhumah Umi Cia pada hari Sabtu malam (9/9).
Acara bertajuk In Memoriam The Biological Mother of HMI; Almarhumah Ibu Hj. Roesna Syatria binti Marah Syarifuddin ini diselenggarakan oleh HMI Cabang Bandung. Kegiatan dimulai dengan sholat maghrib berjamaah, dilanjutkan pembacaan surah Yasin dan rangkaian doa terbaik untuk Almarhumah. Setelah itu masuk ke acara inti berupa testimoni berbagai tokoh aktivis dan alumni HMI.
“Perhatian dan kasih sayang Umi Cia tidak hanya dirasakan oleh aktivis HMI Bandung, tapi juga oleh seluruh aktivis HMI dari Sabang sampai Merauke,” kata Ketua Umum YAHMI Dr. H. Berliana Kartakusumah dalam kata sambutannya.
“Yang paling merasakan ketulusan perhatiannya tentu kita semua keluarga besar HMI Bandung. Gedung megah yang kita tempati ini semua berawal dari konsistensi Almarhumah mendorong dan meyakinkan serta memotivasi alumni-alumni HMI Bandung untuk bergerak, mulai dari penelusuran dan penerbitan dokumen legal sampai pada pembangunan Graha HMI ini,” lanjut Kang Berliana sambil tak henti-henti berdoa untuk Almarhumah.
Mantan Menpora Adhyaksa Dault dalam testimoninya mengatakan kontribusi Almarhumah Umi Cia yang fenomenal pada umat adalah saat diperbolehkannya penggunaan jilbab di kalangan pelajar di Indonesia.
“Almarhumah berperan penting saat proses pengambilan keputusan oleh pemerintah yang membolehkan penggunaan jilbab di sekolah-sekolah pada pertengahan tahun 90-an,” tegas Adhyaksa.
Pada bagian lain, Ketua Umum HMI Cabang Bandung Yusuf Sugiyarto, dalam sambutannya mengatakan tidak akan habis 10 buku untuk menuliskan amalan-amalan Umi Cia.
“Dari cerita para senior, apa yang dilakukan oleh Umi Cia sungguh sangat menjadi inspirasi buat kami, teladan bagi kami, dan menjadi sumber motivasi kami dalam beraktivitas. Rasanya ditulis dalam 10 buku pun tidak akan cukup untuk merekam amalan-amalan Umi Cia,” ucap Yusuf, Ketum HMI Cabang Bandung periode 2022-2023.
Kehidupan pribadi Umi Cia juga tak kalah menarik, penuh inspirasi dan pantas dijadikan suri tauladan oleh emak-emak yang pernah menjadi aktivis HMI.
“Perjuangan Almarhumah dalam mendidik dan membesarkan ke-empat anaknya perlu dijadikan contoh, dan saya menjadi saksi hidup, di tengah kesibukannya yang luar biasa namun Almarhumah tak pernah terputus berdoa untuk putera-puterinya,” ucap Dr. H. Suherman Saleh dalam testimoninya.
Di tengah acara, seluruh tamu undangan dibuat terkesima, bahkan tidak sedikit yang meneteskan air mata, manakala panitia menayangkan video kelembutan jemari Umi Cia dalam memainkan piano menyanyikan lagu favoritnya, hymne HMI.
Hal menarik lainnya terkait perhatian Umi Cia pada aktivis HMI disampaikan oleh Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan Bappenas Dr. Amich Alhumami dan tokoh HMI lintas profesi Kang Sujana Sulaeman.
“Saat saya menjabat Ketua Umum HMI Cabang Bandung di tahun 1989, pernah satu ketika kami berkunjung ke rumah Umi Cia di kawasan Cileduk Jakarta. Belum selesai saya menceritakan kondisi di sekretariat HMI, spontanitas Umi Cia memerintahkan saya untuk membawa ke Bandung karpet berukuran besar dengan ketebalan sekitar 10 cm, saking tebalnya kaki saya sampai terbenam di ke-empukan karpet permadani tersebut,” kata Cak Amich.
“Bahkan kehidupan pribadi saya pun tak lepas dari perhatian Umi Cia,” kenang Cak Amich bagaimana dia dipertemukan oleh Umi Cia dengan seorang wanita yang kelak menjadi isterinya.
Kang Sujana menuturkan kisah menarik lainnya, “kalau Umi Cia datang berkunjung ke sekretariat PB HMI, seluruh pengurus pasti happy, karena Umi pasti bawa telur, buah, makanan dan kue-kue enak untuk kami,” aku Kang Jana, pengurus PB HMI periode 1988-1990.
“Pernah satu ketika, saya curhat ke Umi, kalau kami selalu ketinggalan informasi karena tidak adanya televisi di sekretariat PB HMI. Padahal di zaman itu televisi menjadi salah satu media tercepat dalam penyampaian berita ke masyarakat. Tidak menunggu lama, tiba-tiba datang ke sekretariat PB HMI kiriman 1 unit televisi dengan ukuran terbesar saat itu 29 inchi, dan itu ternyata televisi kiriman dari Umi Cia,” lanjut Kang Sujana.
Sebelum acara berlangsung, Ketum dan Sekum YAHMI, menanda-tangani Surat Keputusan Pengurus YAHMI tentang penyematan nama Umi Cia pada ruang training/ruang serbaguna di lantai 2 Graha HMI. Penanda-tanganan disaksikan sejumlah pengurus YAHMI dan undangan yang hadir.
“Ini sebagai bentuk apresiasi dan penghormatan keluarga besar HMI Bandung atas jasa-jasa sholehah Almarhumah kepada kita semua,” kata Sekretaris Umum YAHMI, Ervik Ari Susanto.
Acara In Memoriam Umi Cia ini juga dihadiri oleh putera-puteri dan menantu Umi Cia. Tampak hadir puteri sulung Uni Dina dan suami Uda Didi, putera Almarhumah Uda Rendi dan isteri Uni Nita, lalu Uni Linda dan suami Uda Medrial. (***)
Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menghadiri Rakor Tingkat Menteri di Jakarta (Foto : @tni.mil.id)
Jakarta, goindonesia.co – Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menghadiri Rapat Kordinasi (Rakor) Tingkat Menteri yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Menko PMK RI) Pratikno, bertempat di ruang Rapat Kemenko PMK RI, Jl. Medan Merdeka Barat No. 3 Jakarta Pusat, Jumat (22/11/2024).
Pada rapat tersebut membahas tentang kesiapan menghadapi libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru 2024-2025) serta puncak arus mudik yang diperkirakan terjadi pada tanggal 24 Desember 2024 dan puncak arus balik 2 Januari 2025. Selain itu dalam rapat juga dibahas bagaimana mengelola dan mengantisipasi terkait adanya beberapa hari yang kejepit pada libur Nataru.
Turut hadir pada rapat tersebut diantaranya Menko PMK Pratikno, Mendagri Tito Karnavian, Menteri Perhubungan Dudy Pirwagandhi, Menteri Agama Nasaruddin Umar, dan Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo serta perwakilan Menteri dan Lembaga lainnya.(***)
Ketua Umum MUI KH Anwar Iskandar (Foto : @mui.or.id)
Jakarta, goindonesia.co – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) akan digelar di 37 provinsi, 415 kabupaten, dan 93 kota di Indonesia pada 27 November 2024. Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengingatkan umat Islam bahwa memilih pemimpin hukumnya wajib.
“Memilih pemimpin (nashu al-imam) dalam Islam adalah kewajiban untuk menegakkan kepemimpinan (imamah) dan pemerintahan (imarah) dalam rangka menjaga keberlangsungan agama dan kehidupan bersama,” kata MUI dalam Tausiyah Kebangsaan yang ditandatangani oleh Ketua Umum MUI KH Anwar Iskandar dan Sekjen MUI Buya Amirsyah Tambunan pada Kamis, 21/11/2024).
Oleh karena itu, MUI menekankan, keterlibatan umat Islam dalam pemilihan kepala daerah hukumnya wajib. Selain itu, MUI juga memberikan himbauan kepada umat Islam dalam keterlibatan tersebut untuk senantiasa berpegang teguh terhadap ketentuan, sebagaimana berikut.
Pertama, pilihan didasarkan atas keimanan, ketaqwaan kepada Allah Subhanu wa Ta’ala, kejujuran, amanah, kompetensi, dan integritas.
Kedua, bebas dari suap (risywah), politik uang (money politik), kecurangan (khida’), korupsi (ghulul), oligarki, dinasti politik, dan hal-hal yang terlarang secara syar’i.
Dalam menggunakan hak pilihnya, MUI menyampaikan, umat Islam wajib menentukan calon pemimpin yang mampu mengemban tugas amar ma’ruf nahi mungkar.
Dengan memilih calon pemimpin yang beriman, bertakwa, jujur, terpercaya, aktif, dan aspiratif, mempunyai kemampuan dan memperjuangkan kepentingan umat Islam, serta kemaslahatan bangsa.
“Memilih pemimpin yang tidak memenuhi syarat-syarat di atas, atau sengaja tidak memilih padahal ada calon yang memenuhi syarat atau ada yang mendekati syarat ideal, adalah haram,” tegasnya. (***)
Jakarta, goindonesia.co – Kementerian Perindustrian berkomitmen mengakselerasi penerapan industri hijau untuk mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Oleh karena itu, industri perlu memanfaatkan inovasi teknologi dan sumber daya nasional secara optimal, sehingga dapat berkontribusi terhadap tanggung jawab sosial dan keberlanjutan lingkungan.
“Dengan fokus pada sasaran tersebut, diharapkan terciptanya pengembangan ekosistem yang mampu menopang pertumbuhan ekonomi nasional secara inklusif dan ramah lingkungan. Hal ini sejalan dengan visi Bapak Presiden, yakni pentingnya mewujudkan swasembada energi sebagai langkah strategis untuk memastikan kedaulatan bangsa dan keberlanjutan pembangunan ekonomi,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (22/11).
Sejalan upaya itu, Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin menandatangani nota kesepahaman dengan Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Tujuan MoU ini guna menjaga sinergi dan objektivitas pemantauan dan pengendalian dampak lingkungan di sektor industri sehingga mendorong daya saing industri nasional.
“Unit pelayanan teknis (UPT) di lingkungan BSKJI harus senantiasa memberikan kontribusi nyata dalam menguatkan industri hijau dan mengoptimalkan jasa layanan industri serta sumber daya yang telah dimiliki,” ungkap Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Andi Rizaldi pada kegiatan Knowledge Hub Electricity Connect 2024 di Jakarta.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Pusat Industri Hijau BSKJI Kemenperin, Apit Pria Nugraha menyampaikan, pentingnya sektor manufaktur memegang prinsip industri hijau yang berfokus pada efisiensi dan efektivitas sumber daya, fungsi lingkungan, dan bermanfaat bagi masyarakat. “Implementasi prinsip industri hijau oleh industri mengacu pada Standar Industri Hijau (SIH) yang berlaku dengan perolehan sertifikasi dapat diproses di UPT BSKJI,” tutur Apit.
Menanggapi peluang tersebut, Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Pencegahan Pencemaran Industri (BBSPJPPI) Semarang sebagai salah satu UPT BSKJI berkomitmen memperluas akses pasar jasa layanan yang dimiliki sehingga semakin dikenal dan berkontribusi dalam memajukan industri berkelanjutan.
“BBSPJPPI terus mengembangkan inovasi layanan, menjalin kemitraan strategis dengan berbagai pihak, memastikan standar kualitas layanan tetap terjaga, dan memasuki potensi pasar luas dengan mengikuti beragam aktivitas promosi efektif,” papar Kepala BBSPJPPI, Sidik Herman.
Dalam rangkaian ajang Electricity Connect 2024 yang diselenggarakan oleh Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI) pada tanggal 20-22 November 2024, BBSPJPPI turut serta sebagai exhibitor pada booth B-34. BBSPJPPI berkesempatan membuka diri kepada pengunjung dan exhibitor lainnya dengan konsep booth yang berfokus pada layanan utama dan menjadi kebutuhan sektor industri yang bergerak di bidang energi.
Adapun beragam layanan jasa yang ditawarkan BBSPJPPI, antara lain adalah audit Continuous Emission Monitoring System (CEMS), Verifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), Sertifikasi Industri Hijau, Pengujian, Kalibrasi, Bimbingan dan Pendampingan Teknis Industri, Konsultansi, serta penjualan produk Adaptive Monitoring Systems (AiMS).
“Menjadi exhibitor pada berbagai ajang pameran bergengsi seperti Electricity Connect 2024 ini adalah langkah strategis dalam membuka akses potensi pasar jasa layanan yang lebih besar dan diharapkan dapat menjadi platform yang efektif untuk menampilkan keunggulan dan melejitkan kontribusi BBSPJPPI kepada industri,” pungkas Sidik. (***)