Connect with us

Berita

Satu Pekan Jelang Puncak Haji, PPIH Bidang Kesehatan Dirikan Sejumlah Pos Kesehatan di Armuzna

Published

on

Petugas penyelenggara ibadah haji (PPIH) bidang kesehatan di Arab Saudi melaksanakan berbagai persiapan untuk pelayanan kesehatan di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna). (Dok.: @sehatnegeriku.kemkes.go.id)

Jakarta, goindonesia.co – Satu pekan menuju puncak haji, petugas penyelenggara ibadah haji (PPIH) bidang kesehatan di Arab Saudi melaksanakan berbagai persiapan untuk pelayanan kesehatan di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna).

“Kami mendirikan beberapa pos kesehatan di Arafah, Muzdalifah dan Mina. Harapannya dapat mendekatkan akses jemaah haji kepada pelayanan kesehatan,” tutur Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Liliek Marhaendro Susilo, A.K, M.M, Selasa (20/6).

Untuk pelayanan kesehatan di Armuzna, tim kesehatan haji menyediakan beberapa pos kesehatan yang akan melayani jemaah haji saat menjalankan puncak haji. Pertama di Arafah didirikan satu pos kesehatan (Poskes) utama dan 6 Poskes satelit. Poskes di Arafah dioperasikan oleh tim kesehatan daerah kerja bandara dan dibantu oleh Emergency Medical Team (EMT) dan Tim Promosi Kesehatan. 

Poskes utama di Arafah tersedia sekitar 30 bed perawatan dan di dalamnya juga terdapat fasilitas pemulihan jika terjadi heatstroke. Selain itu juga dibuat 5 pos satelit yang ditempatkan menyebar di dekat tenda-tenda jemaah.

“Di Arafah, kami dirikan satu pos kesehatan utama dan enam pos kesehatan satelit. Di pos kesehatan utama terdapat sekitar 30 bed perawatan dan fasilitas pemulihan jika terjadi heatstroke. Pos kesehatan satelit ini lebih ke penanganan pertama dan sifatnya sementara. Jika membutuhkan perawatan kesehatan lebih lanjut, maka dapat dikirim ke poskes utama arafah, KKHI Makkah, dan/atau Rumah Sakit Arab Saudi,” kata Kapus Liliek.

Setelah melaksanakan wukuf di Arafah, jemaah haji akan bergerak ke Muzdalifah. Di Muzdalifah, didirikan pos kesehatan sebanyak 11 unit yang dioperasikan oleh tim kesehatan dari KKHI Makkah.

Operasional Poskes ini hanya semalam dan diharapkan tim kesehatan Makkah dapat segera kembali ke KKHI Makkah.  Tim ini disiagakan untuk menangani kasus rujukan dari Poskes Mina.

Setelah bermalam di Muzdalifah, jemaah haji akan bergerak ke Mina untuk selanjutnya akan tinggal selama 3 hari untuk melakukan lempar jamrah. Di Mina, didirikan pos kesehatan utama yang dioperasionalkan oleh tenaga kesehatan KKHI Madinah.

Sedikit berbeda dengan tahun lalu, selain Poskes utama Mina akan disiagakan gabungan tim EMT, tim Pertolongan Pertama pada Jamaah Haji (P3JH), tim perlindungan jemaah (Linjam), dan petugas sektor di sepanjang jalur menuju jamarat.

Gabungan 4 unsur ini akan dibagi menjadi beberapa tim yang akan melakukan pelayanan kesehatan bergerak dari pos ke pos di jalur atas dan bawah. Tim gabungan ini akan melakukan skrining dan pengamatan kesehatan jemaah yang berlalu-lalang sehingga bisa memberikan bantuan kesehatan bagi jemaah haji yang membutuhkan.

“Titik kritis adalah saat prosesi di Mina, oleh karenanya dibuat tim gabungan dari EMT, P3JH, Linjam dan petugas sektor. Saat ini tidak ada lagi pembedaan tugas antara Kemenkes dan Kemenag. Semua melebur untuk memberikan pelayanan kepada jemaah haji,” ungkapnya.

Konsep pelayanan Armuzna sekarang adalah tidak ada lagi pembedaan tugas. Semua petugas baik dari Kemenkes dan Kemenag melebur jadi satu untuk memberikan pelayanan supaya jumlah petugas akan lebih banyak dan pertolongan bisa lebih dekat lagi dengan jemaah.

Selain sarana dan prasarana, tim kesehatan telah menyiapkan dari segi jemaah haji. Seluruh Tenaga Kesehatan Haji (TKH) telah melakukan identifikasi pada 50 jemaah risiko tinggi (Risti) di setiap kloter. Setelah tiba di Tanah Suci jemaah Risti ini terus dimonitoring kesehatan melalui visitasi rutin TKH dan medical check up (MCU) di KKHI.

Jelang Armuzna, akan dilakukan identifikasi nominasi jemaah yang disarankan untuk mengikuti safari wukuf dari hasil pemantauan rutin di kloter dan MCU. Nominasi safari wukuf dari tiap sektor akan dilakukan seleksi pemeriksaan dokter spesialis melalui poli safari wukuf di KKHI Makkah.

Hasil poli safari wukuf ini akan memilah mana yang dapat diikutkan safari wukuf, badal haji, atau wukuf bersama jemaah di kloternya.

“Kita tidak lelah untuk selalu mensosialisasikan dan mengimbau jemaah haji yang sudah tidak mampu lagi bergerak ke Arafah dan Mina untuk dibadalkan ibadahnya. Jika jemaah yang dirawat di RSAS nanti badal haji atau safari wukuf akan ditangani oleh pemerintah Arab Saudi. Sedangkan jemaah haji sakit yang dirawat di KKHI Makkah jika memungkinkan diikutkan safari wukuf, bagi yang tidak memungkinkan akan dibadalkan,” Ungkap Kapus Liliek.

Lebih lanjut Kapus Liliek menyampaikan tim promosi kesehatan juga menggencarkan edukasi kepada jemaah haji agar jemaah haji mengurangi aktifitas di luar penginapan menjelang Armuzna. Jemaah haji diimbau untuk mewaspadai cuaca panas yang ekstrim.

Dalam edukasi kepada jemaah ini, tim promosi kesehatan bekerja sama dengan tim bimbingan ibadah, ketua sektor, ketua kloter, hingga ketua regu.

“Kami mengimbau para jemaah haji untuk mewaspadai cuaca panas yang ekstrim dan mengurangi aktifitas di luar agar saat prosesi Armuzna jemaah haji dapat menjalankan rangkaian ibadah dengan stamina penuh,” tutur Kapus Liliek. (***)

*Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan RI

Continue Reading
Advertisement Berita Vaksin Penting

Berita

Tiga Kepala KUA di Takalar Sulsel Kembalikan Uang Gratifikasi

Published

on

Tiga Kepala KUA dibTakalar kembalikan gratifikasi (Foto : @kemenag.go.id)

Takalar, goindonesia.co – Kasubdit Bina Kepenghuluan Kementerian Agama, M. Afief Mundzir, mengapresiasi langkah tiga Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan (Sulsel), yang mengembalikan uang gratifikasi kepada Unit Pengendalian Gratifikasi (UPG) Kementerian Agama Takalar.

Afief mengatakan, langkah tersebut menunjukkan komitmen ASN dalam menjaga integritas dan profesionalisme. “Apa yang dilakukan para Kepala KUA di Takalar menjadi teladan yang menunjukkan komitmen ASN terhadap integritas dan profesionalisme,” ujar Afief di Jakarta, Kamis (28/11/2024).

Menurut Afief, praktik pemberian uang kepada penghulu atau kepala KUA kerap disampaikan sebagai ungkapan “terima kasih” atau “uang transport.” Namun, tindakan tersebut dapat dikategorikan sebagai gratifikasi. “Pengembalian uang tersebut adalah langkah yang sesuai dengan aturan yang berlaku. Ini juga menjadi pengingat bahwa tugas pelayanan publik tidak boleh dikompromikan dengan imbalan,” tegasnya.

Sebelumnya, tiga Kepala KUA di Takalar mengembalikan uang gratifikasi yang diterima saat menjalankan tugas. Uang tersebut diserahkan kepada UPG Kementerian Agama Takalar setelah upacara peringatan Hari Guru Nasional 2024 di halaman Kantor Kementerian Agama Takalar, Senin (25/11/2024).

Kepala KUA Polongbangkeng Utara, Murdani Sandja, dan Kepala KUA Pattallassang, Muhammad Thahir, mengembalikan uang pemberian dari keluarga pengantin usai melaksanakan akad nikah. Hal serupa dilakukan Kepala KUA Galesong Selatan, Husain Sarujin.

Murdani dan Thahir menjelaskan, awalnya mereka menolak uang tersebut. Namun, karena adanya desakan dari keluarga pengantin yang menyebutnya sebagai “uang transport,” mereka terpaksa menerimanya untuk menghindari potensi kegaduhan di lokasi.

Afief menambahkan, tindakan Kepala KUA di Takalar merupakan bukti nyata komitmen menjaga integritas dalam pelayanan. “Kami mendorong langkah seperti ini menjadi contoh bagi seluruh jajaran Kementerian Agama,” ujarnya.

Ia menegaskan, KUA harus menjadi representasi negara yang hadir di tengah masyarakat untuk memberi layanan yang bersih dan profesional. “Kepercayaan publik adalah target utama kinerja Kementerian Agama. Jika profesionalitas layanan keagamaan dilakukan secara konsisten, kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan publik di Indonesia akan meningkat,” pungkasnya. (***)

*Kementerian Agama RI, Biro HDI Kemenag

Continue Reading

Berita

Presiden Prabowo: Guru Adalah Pilar Pembangunan Bangsa

Published

on

Presiden Prabowo Subianto menghadiri Puncak Peringatan Hari Guru Nasional yang digelar di Jakarta International Velodrome, Jakarta, pada Kamis, 28 November 2024. Foto: BPMI Setpres/Kris

Jakarta, goindonesia.co – Presiden Prabowo Subianto menyampaikan penghormatan mendalam kepada para guru dalam puncak peringatan Hari Guru Nasional yang digelar di Jakarta International Velodrome, pada Kamis, 28 November 2024. Presiden menekankan bahwa guru adalah pilar utama pembangunan bangsa, dan pendidikan adalah kunci kebangkitan Indonesia.

“Bagi saya, guru adalah kunci bagi kebangkitan bangsa Indonesia. Guru bagi kita semua adalah tonggak berdirinya sebuah negara. Negara yang berhasil adalah negara yang pendidikannya berhasil,” ujar Presiden di hadapan ribuan guru yang hadir.

Presiden Prabowo turut membagikan pengalaman pribadinya sebagai seorang murid. Meskipun pernah menjadi murid yang bandel, namun ia tetap dibimbing dengan sabar oleh para gurunya.

“Walaupun mungkin saya dulu sebagai murid termasuk murid yang agak bandel begitu, tapi karena guru-guru saya tidak mau menyerah membimbing saya, akhirnya hari ini saya berdiri di hadapan rakyat Indonesia sebagai Presiden Indonesia,” ungkapnya sambil tersenyum.

Presiden Prabowo menekankan peran guru sebagai pelopor pembangunan bangsa. Ia menyebutkan bahwa sejarah perjuangan Indonesia tak lepas dari peran guru, seperti Ki Hajar Dewantara hingga Panglima TNI pertama yang juga seorang guru.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Prabowo juga menyampaikan apresiasi mendalam kepada para guru atas dedikasi dan pengabdian mereka. Presiden menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan guru, termasuk memperbaiki kualitas hidup mereka.

“Kami sadar apa yang kita berikan pengumuman hari ini belum yang saudara-saudara perlukan. Tapi ini adalah upaya kami dan ini akan kami upayakan terus,” ucap Presiden Prabowo dengan suara bergetar penuh haru.

Presiden pun optimis bahwa Indonesia akan menjadi negara yang lebih maju dengan pendidikan sebagai pondasinya. Oleh karena itu, Presiden menegaskan pentingnya pemerintahan yang bersih untuk mendukung terciptanya pendidikan berkualitas.

“Saya memberi peringatan korupsi harus berhenti di Republik Indonesia. Kabinet Merah Putih, pemerintah yang saya pimpin tidak akan ada toleransi kepada korupsi dan pencurian dan penyelewengan, berhenti, berhenti, berhenti,” tegas Presiden. (***)

*(BPMI Setpres)

Continue Reading

Berita

Kemenhub Tingkatkan Kerja Sama dengan Kejaksaan Agung Terkait Kapasitas SDM Bidang Hukum

Published

on

Menhub Dudy saat bertemu Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin beserta jajarannya di Kantor Kejaksaan Agung, Jakarta (Foto : @dephub.go.id)

Jakarta, goindonesia.co – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan perlunya peningkatan kerja sama dengan Kejaksaan Agung RI dalam kapasitas sumber daya manusia (SDM), khususnya yang berkaitan dengan bidang hukum terhadap seluruh jajaran Kemenhub. Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi mengatakan selama ini kerja sama antara Kemenhub dan Kejaksaan Agung telah terjalin dengan baik.

Menhub Dudy menegaskan kesadaran hukum dan tata kelola tidak hanya terletak pada para jajaran pemimpin di Kementerian Perhubungan, namun di semua lini yang ada. Apalagi, kata Menhub, tantangan permasalahan hukum ke depan tentunya lebih berat.

“Kami berharap bantuan dari Kejaksaan Agung RI untuk memberikan pembekalan dan pelatihan secara berkala kepada seluruh instansi Kementerian Perhubungan,” kata Menhub Dudy saat bertemu Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin beserta jajarannya di Kantor Kejaksaan Agung, Jakarta, Kamis (28/11).

Dengan demikian, jelas Menhub, langkah ini dapat menumbuhkan maupun meningkatkan kesadaran dan kepatuhan hukum seluruh insan di Kementerian Perhubungan, dalam menjalankan keseluruhan proses kerja yang dilakukan dan menjaga amanah rakyat.

“Selain itu, besar harapan kami, legal assistance yang telah diberikan oleh Kejaksaan Agung RI tidak hanya terbatas pada pendampingan di tahap pelaksanaan suatu proyek, namun pendampingan Kejaksaan Agung RI dapat dilakukan sedini mungkin, sejak proses perencanaan, pengadaan/pelelangan, kontruksi, serta selesainya suatu proyek,” kata Menhub Dudy.

Kementerian Perhubungan selalu membuka diri terhadap saran, kritik, dan masukan dari Kejaksaan Agung RI sebagai mitra strategis Kementerian Perhubungan. Menurut Menhub, pendampingan dari Kejaksaan Agung merupakan langkah preventif untuk mendorong perubahan orientasi, bahwa pencegahan lebih baik dari pada mengobati.

Turut hadir dalam pertemuan ini, para pejabat utama Kejagung serta para Pejabat Pimpinan Tinggi Madya di lingkungan Kemenhub. (***)

*Kementerian Perhubungan Republik Indonesia

Continue Reading

Trending