Muhammad Imaduddin Abdulrahim atau yang biasa dipanggil sebagai Bang Imad. (Foto: Dok ICMI)
Jakarta, goindonesia.co – Bicara tentang sejarah Indonesia memang tak pernah ada habisnya. Kali ini cerita datang tentang seorang tokoh Islam kontemporer yang menginisiasi hadirnya dakwah di kampus-kampus.
Ia adalah Muhammad Imaduddin Abdulrahim atau yang biasa dipanggil sebagai Bang Imad. Kisah Bang Imad diceritakan oleh Dr Abdurrakhmann di acara seminar sejarah nasional bertajuk Manusia Dalam Kemelut Sejarah Universitas Airlangga (Unair) Kamis, (8/6/2023) lalu.
Simak kisahnya dikutip dari laman resmi Unair.
Kisah Bang Imad
Dr Abdurrakhman menjelaskan Bang Imad adalah salah satu tokoh Islam kontemporer yang menginisiasi gerakan dakwah kampus. Diketahui dakwah kampus awalnya terbentuk di Institut Teknologi Bandung (ITB) yang dahulu masih menjadi bagian dari Fakultas Teknik Universitas Indonesia (UI tahun 1953).
Gerakan dakwah kampus awalnya dibentuk sebagai forum silaturahmi yang berfungsi sebagai sarana gerakan dakwah yang teratur dan terpadu. Hingga seiring dengan perkembangannya, gerakan ini ada di setiap kampus di seluruh Indonesia.
Diketahui tahun 1970 adalah momen penting bagi Bang Imad. Masa itu disebut sebagai langkah awal dakwahnya dimulai, selain itu ia memiliki interaksi yang kuat di ITB dalam berdakwah,
“Tahun 1970 tidak bisa dikatakan sebagai awal langkah dakwah beliau. Namun pada tahun ini ia memiliki interaksi yang kuat di kampus,” terangnya.
Perjalanan Dakwah Bang Imad
Sejak tahun 1970, Bang Imad terus memiliki keterlibatan sebagai panitia Pembina Masjid di ITB. Sejak saat itu, ia memberikan gagasannya mengenai masjid sebagai media dakwah.
Padahal pada waktu itu, belum ada masjid-masjid kampus seperti saat ini. Bentuk dan bangunannya pun belum ada, namun ia tetap memberikan gagasannya.
Hingga pada akhirnya keinginannya terkabul. Bang Imad diajak para dosen untuk menjadi panitia penyusun masjid yang berdiri pada tahun 1972 yang kini terkenal sebagai Masjid Salman ITB.
Tak sampai di situ, Bang Imad juga disebut sebagai salah satu tokoh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Pada saat aktif sebagai anggota, ia menghabiskan waktunya di bidang penerangan dan dakwah. Bang Imad juga disebut memberikan pendekatan baru dengan membawa dakwah ke media massa.
“Di sinilah beliau melakukan pendekatan-pendekatan dakwah baru, tidak hanya yang konvensional, ia mulai berani berbicara di luar,” sambung Dr Abdurrakhman.
Sayangnya, perjuangan itu tak berlangsung lama. Karena pada tahun 1978 menjadi tahun terakhir Bang Imad dalam berdakwah lantaran ditangkap.
Diketahui Bang Imad meninggal dunia pada tanggal 2 Agustus 2008, pada pukul 09.15 WIB dan dimakamkan keesokan harinya di TMP Kalibata, dipimpin oleh Mensesneg Hatta Rajasa.
Nah itulah sekilas kisah tentang Bang Imad yang memiliki pengaruh dalam pembangunan Masjid Salman ITB dan perkembangan dakwah di kampus. Semoga informasi ini bermanfaat. (***)
*@www.detik.com