Connect with us

Berita

Bidang Kesehatan Daker Makkah Gelar Penguatan Kegawatdaruratan Kesehatan Haji

Published

on

Tenaga kesehatan haji kloter dan EMT (Foto : @sehatnegeriku.kemkes.go.id)

Jakarta, goindonesia.co – Hingga hari ke-13 masa operasional Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah telah menerima kunjungan jemaah haji kurang lebih 800 kunjungan. Evaluasi tingginya kunjungan di KKHI Makkah, mendorong Bidang Kesehatan Daerah Kerja (Daker) Makkah perlu melakukan penguatan pada jenjang pelayanan kesehatan yang ada di kloter.

Bidang Kesehatan Daker Makkah melaksanakan pertemuan evaluasi dan penguatan kegawatdaruratan kesehatan haji di daker Makkah. Kegiatan ini dilaksanakan sejak 12 Juni hingga 14 Juni 2023 di seluruh sektor yang ada di daker Makkah. Seluruh tenaga kesehatan haji kloter dan EMT wajib ikut serta dalam acara ini.

“hari ini kita berkumpul bersama untuk menyamakan persepsi terkait pelayanan kesehatan bagi jemaah haji kita. Mari kita optimalkan pelayanan kesehatan berjenjang yang kita miliki untuk memberikan pelayanan terbaik bagi jemaah kita”, tutur Kasie Kesehatan Daker Makkah dr. Andi Ardjuna Sakti, SH, MPH (13/6).

Pada kesempatan yang sama, koordinator Emergency Medical Team (EMT) dr. Agus Sultoni menyampaikan mengenai pelayanan kesehatan haji berjenjang. Pelayanan berjenjang diberikan berdasarkan pemilahan kasus yang terjadi. Terdapat tiga tingkat dalam triase yakni hijau untuk kasus kegawatdaruratannya ringan, kuning untuk kasus yang sifat kegawatdaruratannya menengah dan merah untuk kasus yang kegawatdaruratannya sangat tinggi.

Pelayanan tingkat pertama untuk jemaah haji dilaksanakan oleh tenaga kesehatan haji (TKH) yang ada di kloter. TKH ini diharapkan dapat memberikan penanganan untuk kasus dengan triase hijau.

Selanjutnya untuk penanganan kasus dengan triase kuning dapat dilakukan di pos Kesehatan sektor yang operasionalnya dilakukan oleh Emergency Medical Team (EMT). Untuk kasus dengan triase kuning TKH perlu merujuk jemaah haji sakit ke pos kesehatan sektor untuk diobservasi dan diputuskan apakah membutuhkan perawatan lebih lanjut sesuai kegawatdarutannya.

Jika terdapat keterbatasan dalam penanganan di Poskes sektor, maka kasus dengan triase kuning bisa dirujuk ke KKHI. Dalam hal ini, TKH juga dapat langsung merujuk jemaah haji sakit langsung ke KKHI.

Untuk kasus dengan triase merah, TKH harus segera merujuk jemaah haji sakit ke Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) untuk mendapatkan penanganan segera dan cepat.

“Jika hijau cukup dengan dokter kloter. Jika hasil triase kuning maka rujuk ke pos kesehatan sektor dahulu. Kemudian akan diputuskan oleh dokter sektor /EMT apakah memang kuning atau mengarah merah. Kasus triase kuning bisa dirujuk ke KKHI. Jika merah maka harus segera ke RSAS tidak bisa ke KKHI.”jelas dr. Agus

dr. Ardjuna sampaikan bahwa peran TKH sebagai layanan kesehatan pertama bagi jemaah haji sangat penting. TKH dituntut untuk melakukan visitasi setiap hari jemaah haji risti, melakukan edukasi kepada seluruh jemaah, melakukan triase kasus dengan seksama, dan memaksimalkan pelayanan dengan sumber daya yang ada.

“Dalam kondisi apapun pasti ada keterbatasan, maka maksimalkan apa yang ada di sekitar kita jangan mencari apa yang tidak ada. Lakukan edukasi terus menerus kepada jemaah haji. aktifkan lagi visitasi terutama ke jemaah risti, sehingga TKH bisa melakukan deteksi dini kebutuhan pelayanan kesehatan bagi jemaah.” tegas dr. Ardjuna.

Dalam pertemuan ini, TKH diberikan penguatan mengenai penanganan kegawatdaruratan yang mengenai tiga penyakit terbanyak yaitu penyakit paru-paru, penyakit dalam yang kaitannya dengan diabetes melitus dan penyakit jantung. Narasumber pada pertemuan sektor 1 dan 2 adalah tim dokter spesialis KKHI Makkah yakni dr. Sitti Munawwarah Mustari, Sp. P., dr Muhaimin Munizu, SpJP, dan dr. Edi Saputra, SpPD.

dr. Ardjuna mengingatkan juga pentingnya kolaborasi antar level pelayanan kesehatan. Selain itu juga penting sekali bersinergi dengan rekan PPIH dari Kementerian Agama supaya pelayanan kesehatan kepada jemaah haji dapat terlaksana dengan baik. Harapannya dengan maksimalnya pelayanan kesehatan di tingkat pertama maka angka kesakitan dan kematian jemaah haji di Arab Saudi dapat turun.

“Rekan TKH harus memberikan pelayanan yang sigap dan tanggap untuk pelayanan kesehatan jemaah. Tentunya tim EMT juga harus siap untuk bekerjasama, berkolaborasi untuk memberikan pelayanan kesehatan. Tak lupa kita juga harus bersinergi dengan rekan dari Kementerian Agama agar pelayanan kesehatan bisa terlaksana dengan baik.” Ingat dr. Ardjuna.

Mengingat tingginya keterjadian penyakit ispa pada jemaah haji, maka dr. Arjuna berpesan agar TKH terus memberikan edukasi kepada jemaah haji untuk sering minum dan jangan menunda haus.

“ Jangan lelah mengedukasi jemaah haji terutama mengenai anjuran untuk sering minum dan jangan menunggu haus. Pencegahan ispa di cuaca yang panas dan kering ini adalah dengan sering minum walaupun belum merasa haus.” Pungkas dr. Ardjuna (***)

*Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan RI

Continue Reading
Advertisement Berita Vaksin Penting

Berita

Tiga Kepala KUA di Takalar Sulsel Kembalikan Uang Gratifikasi

Published

on

Tiga Kepala KUA dibTakalar kembalikan gratifikasi (Foto : @kemenag.go.id)

Takalar, goindonesia.co – Kasubdit Bina Kepenghuluan Kementerian Agama, M. Afief Mundzir, mengapresiasi langkah tiga Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan (Sulsel), yang mengembalikan uang gratifikasi kepada Unit Pengendalian Gratifikasi (UPG) Kementerian Agama Takalar.

Afief mengatakan, langkah tersebut menunjukkan komitmen ASN dalam menjaga integritas dan profesionalisme. “Apa yang dilakukan para Kepala KUA di Takalar menjadi teladan yang menunjukkan komitmen ASN terhadap integritas dan profesionalisme,” ujar Afief di Jakarta, Kamis (28/11/2024).

Menurut Afief, praktik pemberian uang kepada penghulu atau kepala KUA kerap disampaikan sebagai ungkapan “terima kasih” atau “uang transport.” Namun, tindakan tersebut dapat dikategorikan sebagai gratifikasi. “Pengembalian uang tersebut adalah langkah yang sesuai dengan aturan yang berlaku. Ini juga menjadi pengingat bahwa tugas pelayanan publik tidak boleh dikompromikan dengan imbalan,” tegasnya.

Sebelumnya, tiga Kepala KUA di Takalar mengembalikan uang gratifikasi yang diterima saat menjalankan tugas. Uang tersebut diserahkan kepada UPG Kementerian Agama Takalar setelah upacara peringatan Hari Guru Nasional 2024 di halaman Kantor Kementerian Agama Takalar, Senin (25/11/2024).

Kepala KUA Polongbangkeng Utara, Murdani Sandja, dan Kepala KUA Pattallassang, Muhammad Thahir, mengembalikan uang pemberian dari keluarga pengantin usai melaksanakan akad nikah. Hal serupa dilakukan Kepala KUA Galesong Selatan, Husain Sarujin.

Murdani dan Thahir menjelaskan, awalnya mereka menolak uang tersebut. Namun, karena adanya desakan dari keluarga pengantin yang menyebutnya sebagai “uang transport,” mereka terpaksa menerimanya untuk menghindari potensi kegaduhan di lokasi.

Afief menambahkan, tindakan Kepala KUA di Takalar merupakan bukti nyata komitmen menjaga integritas dalam pelayanan. “Kami mendorong langkah seperti ini menjadi contoh bagi seluruh jajaran Kementerian Agama,” ujarnya.

Ia menegaskan, KUA harus menjadi representasi negara yang hadir di tengah masyarakat untuk memberi layanan yang bersih dan profesional. “Kepercayaan publik adalah target utama kinerja Kementerian Agama. Jika profesionalitas layanan keagamaan dilakukan secara konsisten, kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan publik di Indonesia akan meningkat,” pungkasnya. (***)

*Kementerian Agama RI, Biro HDI Kemenag

Continue Reading

Berita

Presiden Prabowo: Guru Adalah Pilar Pembangunan Bangsa

Published

on

Presiden Prabowo Subianto menghadiri Puncak Peringatan Hari Guru Nasional yang digelar di Jakarta International Velodrome, Jakarta, pada Kamis, 28 November 2024. Foto: BPMI Setpres/Kris

Jakarta, goindonesia.co – Presiden Prabowo Subianto menyampaikan penghormatan mendalam kepada para guru dalam puncak peringatan Hari Guru Nasional yang digelar di Jakarta International Velodrome, pada Kamis, 28 November 2024. Presiden menekankan bahwa guru adalah pilar utama pembangunan bangsa, dan pendidikan adalah kunci kebangkitan Indonesia.

“Bagi saya, guru adalah kunci bagi kebangkitan bangsa Indonesia. Guru bagi kita semua adalah tonggak berdirinya sebuah negara. Negara yang berhasil adalah negara yang pendidikannya berhasil,” ujar Presiden di hadapan ribuan guru yang hadir.

Presiden Prabowo turut membagikan pengalaman pribadinya sebagai seorang murid. Meskipun pernah menjadi murid yang bandel, namun ia tetap dibimbing dengan sabar oleh para gurunya.

“Walaupun mungkin saya dulu sebagai murid termasuk murid yang agak bandel begitu, tapi karena guru-guru saya tidak mau menyerah membimbing saya, akhirnya hari ini saya berdiri di hadapan rakyat Indonesia sebagai Presiden Indonesia,” ungkapnya sambil tersenyum.

Presiden Prabowo menekankan peran guru sebagai pelopor pembangunan bangsa. Ia menyebutkan bahwa sejarah perjuangan Indonesia tak lepas dari peran guru, seperti Ki Hajar Dewantara hingga Panglima TNI pertama yang juga seorang guru.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Prabowo juga menyampaikan apresiasi mendalam kepada para guru atas dedikasi dan pengabdian mereka. Presiden menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan guru, termasuk memperbaiki kualitas hidup mereka.

“Kami sadar apa yang kita berikan pengumuman hari ini belum yang saudara-saudara perlukan. Tapi ini adalah upaya kami dan ini akan kami upayakan terus,” ucap Presiden Prabowo dengan suara bergetar penuh haru.

Presiden pun optimis bahwa Indonesia akan menjadi negara yang lebih maju dengan pendidikan sebagai pondasinya. Oleh karena itu, Presiden menegaskan pentingnya pemerintahan yang bersih untuk mendukung terciptanya pendidikan berkualitas.

“Saya memberi peringatan korupsi harus berhenti di Republik Indonesia. Kabinet Merah Putih, pemerintah yang saya pimpin tidak akan ada toleransi kepada korupsi dan pencurian dan penyelewengan, berhenti, berhenti, berhenti,” tegas Presiden. (***)

*(BPMI Setpres)

Continue Reading

Berita

Kemenhub Tingkatkan Kerja Sama dengan Kejaksaan Agung Terkait Kapasitas SDM Bidang Hukum

Published

on

Menhub Dudy saat bertemu Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin beserta jajarannya di Kantor Kejaksaan Agung, Jakarta (Foto : @dephub.go.id)

Jakarta, goindonesia.co – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan perlunya peningkatan kerja sama dengan Kejaksaan Agung RI dalam kapasitas sumber daya manusia (SDM), khususnya yang berkaitan dengan bidang hukum terhadap seluruh jajaran Kemenhub. Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi mengatakan selama ini kerja sama antara Kemenhub dan Kejaksaan Agung telah terjalin dengan baik.

Menhub Dudy menegaskan kesadaran hukum dan tata kelola tidak hanya terletak pada para jajaran pemimpin di Kementerian Perhubungan, namun di semua lini yang ada. Apalagi, kata Menhub, tantangan permasalahan hukum ke depan tentunya lebih berat.

“Kami berharap bantuan dari Kejaksaan Agung RI untuk memberikan pembekalan dan pelatihan secara berkala kepada seluruh instansi Kementerian Perhubungan,” kata Menhub Dudy saat bertemu Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin beserta jajarannya di Kantor Kejaksaan Agung, Jakarta, Kamis (28/11).

Dengan demikian, jelas Menhub, langkah ini dapat menumbuhkan maupun meningkatkan kesadaran dan kepatuhan hukum seluruh insan di Kementerian Perhubungan, dalam menjalankan keseluruhan proses kerja yang dilakukan dan menjaga amanah rakyat.

“Selain itu, besar harapan kami, legal assistance yang telah diberikan oleh Kejaksaan Agung RI tidak hanya terbatas pada pendampingan di tahap pelaksanaan suatu proyek, namun pendampingan Kejaksaan Agung RI dapat dilakukan sedini mungkin, sejak proses perencanaan, pengadaan/pelelangan, kontruksi, serta selesainya suatu proyek,” kata Menhub Dudy.

Kementerian Perhubungan selalu membuka diri terhadap saran, kritik, dan masukan dari Kejaksaan Agung RI sebagai mitra strategis Kementerian Perhubungan. Menurut Menhub, pendampingan dari Kejaksaan Agung merupakan langkah preventif untuk mendorong perubahan orientasi, bahwa pencegahan lebih baik dari pada mengobati.

Turut hadir dalam pertemuan ini, para pejabat utama Kejagung serta para Pejabat Pimpinan Tinggi Madya di lingkungan Kemenhub. (***)

*Kementerian Perhubungan Republik Indonesia

Continue Reading

Trending