Connect with us

Pariwisata

Mengenal Budaya & Keunikan Rasa Saat Wisata Kuliner di Uzbekistan. 

Published

on

Wisata kuliner khas Uzbekistan (Foto : @bisniswisata.co.id)

Tashkent, goindonesia.co : Rombongan Halal Beyond Borders 2023 selalu menyempatkan makan bersama di berbagai restoran di kota Tashkent dan Samarkand. Wisata kuliner ini selalu diikuti dengan antusias untuk mengenal makanan khas Uzbekistan.

Ibarat pepatah, lain ladang, lain belalangnya, lain lubuk lain ikannya yang mengingatkan kita  bahwa setiap daerah/ negara memiliki adat istiadat yang berbeda dan satu aturan di suatu daerahbisa berbeda dengan aturan di daerah lain.

Plov

Tak heran makan siang pertama di Taskent, ibukota Uzbekistan adalah mencicipi Plov yang terkadang juga disebut “osh” dan  secara luas dianggap hidangan nasional Uzbekistan. Penampilannya  mirip nasi briyani di outlet cepat saji Emados Shawarma di Indonesia yang banyak dijual berupa nasi  yang lezat. Disini potongan kecil dagingnya adalah daging kambing.

Plov, Osh atau disebut juga pilaf pada dasarnya porsi nasi dimasak bersama dengan domba atau daging sapi, bawang merah, bawang putih, kismis, wortel, dan aprikot dan plov adalah hidangan paling terkenal di Uzbekistan. 

Di Restoran yang mampu menampung ratusan orang,  dapur umum nasi khas ini bisa ditonton langsung oleh pengunjung lalu disajikan di piring-piring lebar yang satu porsinya  buat orang Indonesia bisa jatah makan untuk dua orang. 

Pengajian makanan lainnya umumnya  dengan acar dan bumbu pendamping campur sari seperti  yoghurt, keju, dil, basil, coriander, rosemary dan bumbu masakan Eropa lainnya.

Sashlik/Kebab

Shashlik hanya ditusuk daging dimasak di atas panggangan. kata “shashlik” itu sebenarnya adil dan kata Rusianya adalah“shish kabob”, maklum Uzbekistan dulunya salah satu negara jajahan Rusia maka gaya memasak ini menyebar luas di Central Asia mencapai wilayah-wilayah kekaisaran Rusia.

Beberapa opsi untuk shashlik, termasuk kubus daging sapi atau domba, kaki ayam, “daging gulung” yang mana adalah kincir ramping dan berlemak daging sapi, dan daging giling (atau domba).

 Lagman ( sup)

Lagman sangat berbeda dengan sup di tanah air. Salah satu makanan populer di Uzbekistan ini cara paling umum disajikan sepuasnya berisi antara lain mie rebus yang termasuk domba, bawang, wortel, bel paprika, tomat, kentang,dan bawang putih. Dibumbui dengan jintan biji, peterseli, dan kemangi.

Mie Lagman biasanya olahannya ditarik tangan yang memberi tekstur kenyal yang nikmat dan kalau di Italia atau Korea, hidangan mirip lagman ini cukup mahal. Ada juga yang diproses jadi lagman goreng yang dimasak dengan paprika, bawang, pasta tomat, dan apapun sayuran lain di dapur yang ada di tangan kadang ikut mewarnai hidangan ini tergantung selera.

Lagman goreng Ini pada dasarnya rasanya seperti mie goreng di tanah air yang dipengaruhi chinese food. Penampilannya nirip spageti juga dan disini kadang disajikan dengan telur ceplok di atasnya.

Shurpa

Shurpa adalah sup domba Uzbekistan yang bisa ditemukan di hampir setiap tempat makan di negara ini.  Di dalamnya selain potongan daging domba, juga ada irisan tebal sayuran seperti wortel, kentang, bawang.  Rempah-rempah seperti adas segar dan peterseli juga digunakan untuk menambah ras sup.

Dilmama

Nah buat yang suka rebusan, cicipi saja Dimlama yang dimasak dalam rebusan panci besar karena berhubungan dengan merayakan hasil panen di Uzbekistan. Isinya penuh daging (domba atau sapi), kentang, bawang bombay, wortel, kubis, paprika, dan bawang putih.  Untuk menyiapkan dimlama, semua bahan bergantian masuk, berlapis dalam panci yang dalam, ditutup, dan direbus selama beberapa jam.

 Manti

Makanan di Uzbekistan lainnya yang populer adalah manti atau disebut juga ‘mantu’ mirip pangsit ukuran besar, pangsit kukus diisi dengan domba giling atau daging sapi. Lemak ekstra sering ditambahkan kepangsit untuk meningkatkan rasa. Kadang Anda akan menemukan manti diisi dengan kentang, lobak, atau labu.

Chuchvara

Chuchvara sederhana sebenarnya versi Manti yang lebih kecil dan lebih lezat ini dapat disajikan dikukus (seperti manti) atau digoreng bahkan masuk dalam sup.  Ini terutama disajikan sebagai makanan pembuka di  Uzbekistan!.

Samsa

 Samsa juga terkadang dieja “samosa” adalahgaya populer lainnya pangsit di Uzbekistan. Isi daging domba atau sapi

tambah ekstra menggunakan lemak domba untuk penguat rasa. Samsa umumnya kemudian dipanggang dalam oven, mengakibatkan kue itu kering dan jadi makanan sarapan pokok di Uzbekistan.

Uzbread

Salah satu makanan pokiknya yang disajikan dengan bentuk dan motif yang cantik adalah roti Uzbek ( Uzbread). Makanan pokok irang Uzbekistan sehari-hari adalah roti besar berbentuj bulat bermotif bunga atau polos.

Mudah ditemukan dimana-mana, tempat jual roti rumahan ini ada setiap pasar dan banyak di sudut- sudut jalan.  Di Uzbek roti hampir selalu dibuat dengan lobang seperti sebuah cincin ditengah seperti donat. 

Kegiatan makan siang dan malam bagi rombongan kami tetap menarik untuk diikuti meskipun pelayanannya tidak secepat di tanah air. Bahkan karena aktivitas yang padat, sebagian peserta bisa tidur sejenak karena rankaian makanan yang tidak keluar-keluar.

Pengalaman keluar-masuk restoran besar di Tashkent yang jelas membuat saya bangga dengan Restoran Padang di tanah air yang bisa menyajikan sekaligus puluhan hidangan di atas piring kecil bersamaan yang sangat mendukung acara Meeting, Insentive, Confrence & Exhibition ( MICE) seperti yang kami lakukan di dua kota yaitu Tashkent dan Samarkand selama seminggu ini. (***)

*@bisniswisata.co.id

Continue Reading
Advertisement Berita Vaksin Penting

Pariwisata

Punya Beragam Daya Tarik, Desa Wisata Sanankerto Jatim Perkuat Tata Kelola Kelembagaan

Published

on

Desa Wisata Sanankerto merupakan salah satu desa wisata terbaik di Jawa Timur tepatnya di Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, dengan ragam daya tarik salah satunya hutan bambu di tengah kota (Foto : @kemenparekraf.go.id)

Jakarta, goindonesia.co – Desa Wisata Sanankerto merupakan salah satu desa wisata terbaik di Jawa Timur tepatnya di Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, dengan ragam daya tarik salah satunya hutan bambu di tengah kota.

Lebih dari 115 jenis bambu terpelihara dengan baik, menjadikannya sebagai salah satu destinasi ekowisata yang selalu menarik minat kunjungan wisatawan. 

Local Champion yang juga Sekretaris Desa Sanankerto, Khafid Muzadi, mengatakan Desa Wisata Sanankerto juga terkenal dengan sumber mata air di kawasan ekowisata Boon Pring. Tak hanya sebagai penjaga kelestarian sumber mata air, keberadaannya turut mengaliri persawahan milik warga.

“Jika berkunjung pada musim-musim ramai, wisatawan juga dapat menikmati atraksi khas Tari Topeng Malangan atau Tradisi Selamatan di Bulan Suro dengan arak-arakan tumpeng dari Balai Desa menuju Boon Pring,” ujar Khafid dalam keterangannya, Selasa (24/9/2024). 

Berbagai interaksi budaya dan beragam permainan tradisional saat ini juga terus dikembangkan sebagai atraksi di Desa Wisata Sanankerto. Tepatnya di Kampung Dolanan. 

“Sejumlah produk khas seperti carang mas, opak, rambut nenek, keripik tempe, minuman jamu, kerajinan bambu, dan batik adalah sedikit di antara produk-produk kuliner dan UMKM, yang dapat dibawa pulang sebagai oleh-oleh,” ujar Khafid. 

Meski memiliki berbagai potensi, Khafid mengatakan, Desa Wisata Sanankerto memiliki berbagai tantangan dalam pengembangannya. Terutama dalam penguatan tata kelola kelembagaan yang melibatkan seluruh unsur. 

Mulai dari pemerintah desa, hingga masyarakat serta penguatan kelembagaan BUMDES sebagai pengelola unit usaha di bidang pariwisata. Tantangan regenerasi juga harus dimulai agar pengembangan pariwisata dapat terus berkelanjutan.

Penyelenggaraan Kampanye Sadar Wisata 5.0 (KSW 5.0) dari Kemenparekraf yang sebelumnya dilaksanakan di Desa Wisata Sanankerto dikatakan Khafid, menjadi program yang tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu. 

Kampanye Sadar Wisata 5.0 (KSW 5.0) sebagai program pengembangan desa wisata menjadi jembatan komunikasi antar lembaga dan masyarakat. 

“KSW 5.0 sangat membantu kami menguatkan sisi kelembagaan sehingga local champion sebagai motor penggerak dapat menyatukan berbagai unsur kelembagaan seperti BUMDES, Pokdarwis, UMKM, agar memiliki satu misi dalam pengembangan desa wisata,” tuturnya.

Ia berharap, pengaruh positif yang diberikan KSW 5.0 mampu membuat pengembangan pariwisata Sanankerto lebih terkoordasi dengan baik. 

“Semoga KSW semakin didekatkan lagi kepada masyarakat desa wisata karena semua desa wisata pasti ingin mendapatkan pendampingan KSW 5.0,” kata Khafid.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno saat menutup rangkaian Program Kampanye Sadar Wisata 5.0 Tahun 2024, mengatakan bahwa peningkatan sumber daya manusia (SDM) sangat penting dalam pengembangan desa wisata. 

“Penting untuk dilakukan upskilling, re-skilling, dan new skilling, dalam peningkatan sumber daya manusia di desa wisata,” kata Menparekraf Sandiaga.

KSW 5.0 merupakan program konkret yang diharapkan tidak hanya meningkatkan kualitas SDM penggerak pariwisata tapi lebih jauh dapat meningkatkan kunjungan wisatawan serta penjualan produk-produk wisata dan ekonomi kreatif di desa wisata. 

“Sehingga kesejahteraan masyarakat di desa-desa wisata semakin baik, juga aspek kualitas dan keberlanjutannya terjaga,” ujar Menparekraf Sandiaga. 

Untuk menggali lebih dalam tentang Desa Wisata Sanankerto, bisa langsung kunjungi akun Instagram resminya di @desawisatasanankerto.  (***)

*Biro Komunikasi Kemenparekraf/ Baparekraf RI

Continue Reading

Pariwisata

Libur Lebaran Wisata Air Hitam Diserbu Wisatawan

Published

on

Destinasi wisata Air Hitam Dermaga Kereng Bangkirai di Kelurahan Kereng, Kecamatan Sabangau, Kota Palangka Raya (Foto : @palangkaraya.go.id)

Palangka Raya, goindonesia.co – Destinasi wisata Air Hitam Dermaga Kereng Bangkirai di Kelurahan Kereng, Kecamatan Sabangau, Kota Palangka Raya dipadati pengunjung atau wisatawan saat libur lebaran.

Dari pantauan awak Media Center Palangka Raya pada Sabtu (13/4/2024) di lokasi destinasi wisata Air Hitam tersebut, tampak penuh sesak dipadati pengunjung. Baik mereka yang datang dari dalam kota maupun luar Kota Palangka Raya.

Untuk memasuki area wisata air hitam ini pengunjung hanya dipatok harga karcis Rp5.000,00 per orang. Harga yang relatif murah ini sangat diminati masyarakat. Hal itu dibuktikan dengan tingginya arus kendaraan yang datang ke salah satu lokasi wisata favorit di Kota Palangka Raya itu.

Ketua Kelompok Sadar Wisata, Kereng Bangkirai, Sabran Husin menyampaikan, kenaikan pengunjung pada hari libur lebaran ini, lebih tinggi dari hari biasanya, bisa mencapai ribuan orang per hari.

“Peningkatan terjadi mulai dari hari kedua Idulfitri. Hal itu bisa dilihat banyaknya pengunjung yang menaiki wahana susur sungai,” katanya.

Disebutkan Sabran, pada obyek wisata air hitam itu warga yang datang tidak hanya sekedar berfoto, namun juga menaiki beragam wahana wisata susur sungai. Seperti kapal pondok terapung, getek, bebek mesin dan bebek gowes yang yang disediakan di sekitaran Dermaga Kereng Bangkirai.

Tidak hanya sampai di situ saja, pengunjung wisata juga dapat memanfaatkan deretan gazebo untuk bersantai, serta menyantap aneka kuliner yang dijual. Semua itu menjadi wahana pendukung dari fasilitas destinasi wisata air hitam.

Sementara itu Ibay salah seorang wisatawan mengungkapkan, destinasi wisata air hitam menjadi alternatif yang tepat untuk mengisi libur lebaran.

“Saya bersama keluarga bisa menikmati keindahan wisata air hitam, selagi masih libur lebaran,” tuturnya dengan singkat. (***)

*(MC. Kota Palangka Raya, Pemerintah Kota Palangka Raya)

Continue Reading

Pariwisata

Akomodasi Kekinian Inovatif Jadi Daya Tarik Wisatawan untuk Berkunjung

Published

on

Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno saat mengunjungi Bobocabin Gunung Mas dalam rangkaian kunjungan kerjanya memantau kesiapan pelaku pariwisata menghadapi musim libur lebaran (Foto : @kemenparekraf.go.id)

Kabupaten Bogor, goindonesia.co– Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mendorong pelaku pariwisata termasuk di industri amenitas untuk terus berinovasi dalam menghadirkan produk sehingga menjadi daya tarik yang kuat bagi wisatawan khususnya generasi muda untuk berkunjung.

Menparekraf Sandiaga saat mengunjungi Bobocabin Gunung Mas dalam rangkaian kunjungan kerjanya memantau kesiapan pelaku pariwisata menghadapi musim libur lebaran, Senin (8/4/2024), mencontohkan salah satu akomodasi inovatif yakni seperti yang ditawarkan Bobobox Group dengan menghadirkan Bobocabin di Gunung Mas, Puncak, Bogor. 

“Saya sampaikan ini adalah lokomotif penciptaan akomodasi kreatif yang kekinian untuk wisatawan di saat liburan dan bisa menangkap peluang untuk Gen-Z,” kata Menparekraf.

Bobocabin merupakan akomodasi inovatif dan kekinian dengan konsep elevated camping yang mengusung pengalaman baru berkemah dengan menggunakan teknologi Internet of Things (loT). Seperti smart glass windowcolorful LED LightQR code door lock, dan bluetooth audio speaker. 

Bobocabin Gunung Mas mulai dibuka pada 2022 dan sejak beroperasi hingga saat ini telah direservasi oleh 47 ribu wisatawan dengan tingkat okupansi mencapai 85,25 persen. 

“Kawasan ini juga masuk dalam kawasan desa wisata yang kita resmikan, yaitu Desa Wisata Tugu Selatan. Kami mendorong agar inovasi-inovasi lainnya dapat terus dilakukan,” ujar Menparekraf Sandiaga. 

Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Pj Bupati Bogor, Asmawa Tosepu; CEO dan Co – Founder Bobobox, Indra Gunawan; Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor, Yudi Santosa; serta Business Relations Senior Manager Bobobox, Dennis Depriadie. 

Turut hadir mendampingi Menparekraf Sandiaga, Sekretaris Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf/Baparekraf, Oni Yulfian.  (***)

*Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf RI

Continue Reading

Trending