Connect with us

Berita Kota

Masyarakat Tionghoa Peduli Gelar Pasar Murah, Yana Acungkan Jempol

Published

on

Pasar murah yang dilakukan Yayasan Dana Sosial Priangan dengan salah satu media (Humas Kota Bandung, @www.bandung.go.id)

Bandung, goindonesia.co – Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengapresiasi kegiatan pasar murah yang dilakukan oleh Masyarakat Tionghoa Peduli (MTP). Ia berharap kegiatan tersebut mampu membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pokok.

“Alhamdulillah hari ini bisa hadir di pasar murah yang dilakukan Yayasan Dana Sosial Priangan dengan salah satu media. Mudah-mudahan bisa membantu masyarakat,” tuturnya di Kantor Pikiran Rakyat, Jalan Asia Afrika, Jumat 31 Maret 2023. 

Ia mengatakan, kegiatan pasar murah memberikan kemudahan bagi masyarakat. Kali ini dalam 1 paket sembako berisi beras 5 kg, minyak 1 liter, mi instan 5 buah dan makanan ringan.

“Dengan Rp50 ribu dapat sepaket yang berisi beras, minyak, mi instan dan snack. Alhamdulillah, mudah-mudahan ini bisa membantu,” ujarnya. 

Yana berharap, kegiatan serupa akan dilaksanakan kembali selama bulan ramadan. 

“Mudah-mudahan ada kegiatan serupa di tempat lain. Intinya bisa meringankan warga. Utamanya saat Ramadan dan menjelang Idulfitri,” imbuh Yana.

Sementara itu, Perwakilan Masyarakat Tionghoa Peduli, Joni Toat menyampaikan, selama Ramadan, pasar murah akan memberikan sebanyak 1.000 paket paket di Kota Bandung. 

“Untuk Bandung Raya totalnya lebih dari 10.000. Ini akan dilaksanakan di 10 tempat,” ujarnya. 

Di tempat yang sama, Ketua DPRD Kota Bandung, Tedy Rusmawan mengapresiasi kegiatan tersebut. Pasalnya kelompok masyarakat seperti MTP mampu membantu masyarakat Kota Bandung. Hal ini merupakan salah satu kolaborasi. 
 
“Alhamdulillah upaya membantu masyarakat ada juga dari pihak swasta. Mudah-mudahan ini bisa membantu stabilitas harga,” ujar Tedy. (***)

*Diskominfo Kota Bandung, @www.bandung.go.id

Continue Reading
Advertisement Berita Vaksin Penting

Kabupaten

Bupati Blora dan Forkopimda Nayub Bersama 3.000 Penari

Published

on

Bupati Blora, Dr. H. Arief Rohman dan Forkompimda ikut joget bersama ribuan penari tayub pada Hari kedua pelaksanaan Blora Culture Festival (BFC) 2024 (Foto : @www.blorakab.go.id)

Blora, goindonesia.co – Hari kedua pelaksanaan Blora Culture Festival (BFC) 2024 benar-benar menyusul adanya gelar tari tayub massal yang melibatkan 3.000 penari dari berbagai elemen masyarakat di Blora, di lapangan Kridosono, Sabtu (7/9/2024).

Bupati Blora, Dr. H. Arief Rohman dan Forkompimda ikut joget bersama ribuan penari tayub lainnya. Suasana semakin terasa dengan kesenian tradisional khas Blora, lantaran juga bersamaan dengan itu juga ada gelar seni Rampak Barongan.

Diketahui, Blora Culture Festival 2024 digelar di lapangan Kridosono, Blora Kota selama dua hari berturut-turut. Yakni, Jumat (6/9/2024) dan Sabtu (7/9/2024).

Bupati Arief Rohman membuka acara itu ditandai dengan pemukulan lesung yang dilakukannya bersama Forkompimda.

Pada hari kedua, yang berlangsung pagi hari, suasana benar-benar meriah di pelaksanaan Blora Culture Festival 2024. Sekitar 3.000 orang dari berbagai elemen masyarakat secara massal menari tayub. Bupati Arief Rohman juga ikut menari di tengah-tengah mereka.

Para peserta tayub massal itu, diantaranya para pegawai dari semua OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Blora, sejumlah pegawai dari instansi vertikal, para pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Blora, pengurus cabang olahraga, organisasi masyarakat, masyarakat adat, pegiat seni budaya, organisasi wanita, Pramuka, KORMI, TNI-POLRI, hingga pelajar se-Kabupaten Blora.

Bupati Blora Arief Rohman mengapresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang berperan dalam menyukseskan kegiatan tersebut.

Ia mengatakan, Gelar 3.000 Tayub Blora merupakan ini bentuk penghormatan terhadap budaya leluhur, serta wujud dari upaya pemerintah dalam “nguri-uri” atau melestarikan budaya.

“Apresiasi saya sampaikan kepada seluruh pihak yang telah membantu terselenggaranya kegiatan ini dan ikut menjaga warisan budaya leluhur,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Bupati Arief menekankan, Seni Tayub merupakan bagian dari budaya Kabupaten Blora yang mengandung nilai kebersamaan dan identitas daerah. Melalui gelar taub massal ini, dia berharap keberadaan Tayub di Blora akan tetap terjaga dan diteruskan kepada generasi berikutnya.

Sertifikat Kemenkumham

Digelar tayub massal yang melibatkan 3.000 penari tayub itu, dirangkaikan dengan penyerahan Sertifikat Pencatatan Inventarisasi dari Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham). Dalam sertifikat itu disebutkan, Tayub Blora telah resmi dicatat sebagai Kekayaan Intelektual Komunal (KIK) Ekspresi Budaya Tradisional.

Bupati Arief menyatakan, sertifikat tersebut sebagai bentuk pengakuan penting atas keberagaman budaya tradisional yang dimiliki Kabupaten Blora.

“Sertifikat ini mencerminkan identitas budaya, kearifan lokal, dan warisan nenek moyang kita. Sesuai dengan Undang-undang Nomor 28 Tahun 2024 tentang Hak Cipta, sertifikat ini bertujuan untuk melindungi ekspresi budaya tradisional, sehingga tidak ada lagi yang dapat mengklaim kekayaan intelektual ini sebagai miliknya,” tambahnya.

Bupati yang akrab disapa Mas Arief itu berharap agar kegiatan Gelar Tayub Blora secara massal dapat menjadi agenda tahunan di Kabupaten Blora. Ia optimistis bahwa kegiatan ini akan terus berkembang dan semakin memperkuat identitas budaya daerah.

“Ini merupakan yang pertama kali diadakan, kami berharap tahun depan bisa diadakan lebih besar lagi, dan semoga bisa menjadi agenda tahunan karena Tayub ini sudah menjadi brand-nya Blora,” tandasnya.

Kepada generasi muda, Mas Arief berpesan agar turut menjaga dan melestarikan warisan budaya leluhur.

“Sebagai generasi muda, kita harus Nguri-uri kebudayaan yang menjadi warisan leluhur kita. Dengan budaya, kita bisa bersatu, rukun, dan kompak,” pesannya.

Diketahui, selin Tayub Blora, beberapa warisan budaya Kabupaten Blora juga telah tercatat dalam Kekayaan Intelektual Komunal (KIK) Ekspresi Budaya Tradisional, Masing-masing Wayang Krucil, Jipang Panolan, Jamasan dan Kirab Pusaka Kyai Bismo, Sedulur Sikep, Wayang Tengul, Grebeg Sedekah Bumi, serta tradisi Perang Nasi di Desa Gedangdowo. Termasuk Jamasan Pusaka Situs Mbah Ndoro Balun. (***)

*Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Blora

Continue Reading

Kabupaten

Evaluasi Ketangguhan Bencana Desa/Kelurahan di Buleleng, Tim BPBD Gelar PKD

Published

on

Kegiatan Penilaian Ketangguhan Desa (PKD) yang diadakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng (Foto : @bulelengkab.go.id)

Buleleng, goindonesia.co – Salah satu upaya untuk memetakan kemampuan dalam penanggulangan bencana di desa dan kelurahan wilayah Kabupaten Buleleng, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng gelar Penilaian Ketangguhan Desa (PKD). Penilaian ini telah rampung di Agustus Tahun 2024 ini dan telah menghasilkan rekomendasi dari Focus Grup Discussion (FGD). Demikian dipaparkan Kalak BPBD Putu Ariadi Pribadi, Jumat, (6/9).

Dalam penyampaiannya Kalak Pribadi mengungkapkan sasaran dari PKD ini adalah 129 desa dan 19 kelurahan di Buleleng, ini bertujuan untuk edukasi dan penyadaran risiko bencana pada masyarakat dan semua pihak, menyediakan data dasar (base line) ketangguhan bencana di unit pemerintahan terkecil Republik Indonesia dan mendukung penyelenggaraan penanggulangan bencana di daerah.

“Diakhir Agustus ini berdasarkan penilain mandiri yang dilakukan oleh BPBD Buleleng, Siap Siaga Bali dan tim dari Undiksha, didapatkan 3 kategori ketangguhan desa/kelurahan yaitu 58 desa dan 13 kelurahan kategori Pratama, 54 desa dan 13 kelurahan kategori Madya dan 17 desa kategori Utama. Penilaian ini dilakukan secara berkala berdasarkan indeks tangguh desa/kelurahan. Harapan kita  nantinya semua desa/kelurahan berada dikategori Utama, ”ungkapnya.

Adapun output yang dihasilkan  dari PKD ini ujar Kalak Ariadi adanya nilai ketangguhan desa, tingkat ketangguhan desa/kelurahan, rekomendasi dan nomenklatur kegiatan desa.”Rekomendasi ini diharapkan menjadi acuan dalam penyusunan RKPDes dan APBDes atau RKA untuk kelurahan selain itu pengembangan desa/kelurahan tangguh bencana,”imbuhnya.

Untuk diketahui ada 6 komponen penilaian dalam indeks ketangguhan bencana desa/kelurahan yaitu layanan dasar, peraturan dan kebijakan penanggulangan bencana, pencegahan dan mitigasi, kesiapsiagaan darurat dan kesiapsiagaan pemulihan.

Adapun hasil FGD oleh Tim BPBD, Pimpinan OPD terkait, para camat sebagai rekomendasi PKD Program Prioritas dalam penyusunan RKPDes tahun 2025 secara garis besar adalah pembangunan/pemeliharaan sumur resapan desa dan embung desa, pelatihan kesiapsiagaan bencana skala lokal desa, penyediaan pos kesiapsiagaan desa termasuk sarana dan prasarana terkait kebencanaan dan terakhir penanggulangan bencana dalam keadaan darurat dan mendesak. (***)

*Pemerintah Kabupaten Buleleng

Continue Reading

Berita Kota

Skatepark Kalimas dan Taman Bungkul Direvitalisasi, Pemkot Surabaya juga Siapkan Area Indoor Berskala Internasional di Hitech Mall

Published

on

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat melakukan peninjauan di Skate & BMX Park Kalimas (Foto : @www.surabaya.go.id)

Surabaya, goindonesia.co – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi melakukan peninjauan di Skate & BMX Park Kalimas, Jumat (6/9/2024). Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Eri berdiskusi dengan perwakilan komunitas skateboard dan BMX, membahas desain area atau track obstacle (rintangan) berseluncur yang akan dilakukan perbaikan atau revitalisasi. 

Selain di kawasan Skate & BMX Park Kalimas, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya juga tengah melakukan revitalisasi skatepark yang berada di dalam area Taman Bungkul Surabaya. 

Wali Kota Eri mengatakan bahwa ada dua area skatepark yang direvitalisasi oleh Pemkot Surabaya, yakni di area Taman Bungkul dan Skate & BMX Park Kalimas yang berada di belakang Plaza Surabaya. Untuk skatepark di area Taman Bungkul, ditargetkan akan selesai terlebih dahulu dalam dua minggu mendatang.  

“InsyaAllah untuk di Bungkul, ditargetkan selesai dua minggu lagi dan akan dibuat untuk FORDA (Festival Olahraga Masyarakat Daerah). Untuk yang di skatepark belakang Plaza Surabaya juga sama, akan direvitalisasi dan gambar desainnya juga sudah dilihat oleh komunitas,” kata Wali Kota Eri. 

Wali Kota Eri mengaku, revitalisasi yang dilakukan pada skatepark di area Taman Bungkul maupun di Kalimas turut melibatkan komunitas skateboard, BMX, dan para konsultan. “InsyaAllah di bulan November, skatepark di Kalimas ini ditargetkan jadi (selesai). Dua minggu lagi yang di Bungkul jadi,” jelasnya. 

Revitalisasi yang dilakukan untuk Skate & BMX Park Kalimas akan menyasar pada desain area obstacle, penambahan penerangan, mural, dan lain sebagainya. Dengan demikian, Wali Kota Eri berharap komunitas skateboard dan BMX akan merasa nyaman saat berlatih atau bertanding di  Skate & BMX Park Ketabang.

“Kita juga akan membangun skatepark indoor berskala internasional di Hitech Mall. Karena Hitech Mall akan saya jadikan tempatnya anak muda, ada skateboard, e-sport, dan macam-macam di lantai atas yang bekasnya bioskop,” ungkapnya.

Sebab, Wali Kota Eri ingin mengintegrasikan eks Taman Remaja Surabaya (TRS) dan Taman Hiburan Rakyat (THR) dengan Hitech Mall. Yaitu, menjadi area multifungsi dengan konsep MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) yang berkorelasi dengan ruang publik untuk komunitas dan menampung kegiatan kreasi (creation), produksi (production), distribusi (distributor), konsumsi (consumption), hingga konservasi (archiving) masyarakat Surabaya. Baik secara indoor maupun outdoor.

Nantinya, pada pekerjaan revitalisasi Skate & BMX Park Kalimas, pemkot akan membenahi area track obstacle sesuai dengan desain yang sudah disepakati dengan komunitas skateboard dan BMX. Karena dalam membangun sebuah skatepark terdapat aturan atau mekanisme. Sehingga, pembangunannya tidak boleh asal-asalan. 

“Jadi kita ubah, area awal atau depan bisa untuk pemula, kalau (pemain) sudah bisa nanti ke area kedua. Nah, di area kedua bisa digunakan untuk BMX,” imbuhnya.

Pemkot Surabaya juga akan melakukan perantingan terhadap beberapa pohon yang dinilai mengganggu pancaran sinar cahaya dari lampu-lampu di sepanjang area tersebut. Bahkan, Wali Kota Eri meminta lampu-lampu penerangan untuk ditambah. Sehingga, para wisatawan Perahu Air dari arah Monkasel Surabaya bisa melihat aktivitas para pemain skateboard dan BMX. 

“Kita terangkan semuanya, kita buat suasana yang berbeda. Jadi pemerintah punya aset, ketika membangun skatepark, pemerintah bersinergi dengan komunitas skateboard dan BMX. Alhamdulilah disupport penuh oleh komunitas,” terangnya. 

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Bangunan Gedung, Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman serta Pertanahan (DPRKPP) Kota Surabaya, Iman Kristian menjelaskan, setelah revitalisasi skatepark di area Taman Bungkul selesai, selanjutnya perbaikan untuk Skate & BMX Park Kalimas akan dimulai. 

“Jadi nanti teman-teman di sini (Kalimas) akan beralih berlatih di sana (Taman Bungkul). Untuk pekerjaan Skatepark di Hitech Mall dan Kalimas dilakukan bersamaan, sekarang yang di Hitech Mall sudah mulai kerja karena menggunakan obstacle portable, semua jadi lebih cepat,” kata Iman.

Sedangkan untuk pekerjaan di Skate & BMX Park Kalimas, pekerjaan akan dilakukan pada bagian depan. Dimana, akan ada penambahan delapan obstacle. Penambahan ini berdasarkan hasil diskusi antara Pemkot Surabaya bersama komunitas skateboard dan BMX.

“Untuk area lain akan dikerjakan secara bertahap. Segmen ini selesai, area lain masih bisa dipakai. Jadi perapian obstacle dan yang rusak kita tutup semua karena pengerasan (material) beton membutuhkan waktu,” terangnya. 

Selain itu, Iman membenarkan bahwa Wali Kota Eri juga menginginkan adanya pembangunan skatepark indoor berskala internasional. Pemkot Surabaya pun telah memilih lokasi yang sangat strategis, yakni berada di area Hitech Mall. 

“Biar Hitech Mall menjadi area skena (tempat berkumpul) anak muda. Arahan Pak Wali di Lt 4 bekas bioskop digunakan untuk skatepark indoor. Lalu obstacle portable ada di basement, sekarang diutamakan aktivasi di basement dan Lt 1, sedangkan Lt 4 bertahap,” pungkasnya. (***)

*Pemerintah Kota Surabaya

Continue Reading

Trending