Connect with us

Uncategorized

In Memoriam Prof Mochtar Kusumaatmadja

Published

on

Mochtar Kusumaatmadja. (Wikipedia)

Hikmahanto Juwana
Mantan Mentee Prof Mochtar
Guru Besar Hukum Internasional UI
Rektor Universitas Jenderal A Yani

(Jakarta , goindonesia.co) Innalillahi wa inna ilaihi rojiun.
Telah berpulang ke rakhmatullah Prof Dr. Mohktar Kusumaatmadja SH. LL.M (lahir 17 April 1929-wafat 06 Juni 2021).

Prof Mochtar meninggal dunia pada hari Minggu pukul 09.00.

Prof Mochtar lulus Meester in de Rechten (Sarjana Hukum plus) dari Fakultas Hukum dan Ilmu Pengetahuan Kemasyarakatan UI pada tahun 1955.

Karir Mochtar Kusumaatmadja muda melejit ketika diminta pemerintah untuk mengembangkan konsep negara kepulauan yang pada tahun 1957 dideklarasikan oleh Perdana Menteri Djuanda.

Semenjak itu beliau aktif menghadiri berbagai konferensi hukum laut untuk meyakinkan banyak pakar dan perwakilan negara atas konsep negara kepulauan.

Perjuangan beliau membuahkan hasil dengan diterimanya konsep negara kepulauan (archipelagic states) dalam Konvensi Hukum Laut 1982.

Prof Mochtar di masanya dikenal sebagai the living legend untuk berbagai konsep dalam Konvensi Hukum Laut 1982.

Prof Mochtar disamping sebagai akademisi, juga pernah menduduki birokrasi Universitas dengan menduduki jabatan sebagai Rektor Universitas Padjadjaran.

Beliau pun mendirikan sebuah firma hukum yang sangat prestisius dengan rekan-rekannya dengan nama Mochtar Karuwin dan Komar (MKK).

Selanjutnya pada masa pemerintahan Soeharto Prof Mochtar dipercaya untuk menjadi Menteri Kehakiman untuk satu periode, kemudian dipercaya untuk menjadi Menteri Luar Negeri untuk dua periode.

Saat menjadi Menteri Luar Negeri beliau sangat piawai dan sangat disegani oleh banyak negara dan tokoh pemerintahan.

Pasca menjadi Menlu, Prof Mochtar dipercaya sebagai anggota International Law Commission Perserikatan Bangsa-Bangsa yang bertugas merumuskan norma-norma dalam hukum internasional. Beliau juga dipercaya untuk menjadi Ketua Komisi Perbatasan Iraq dan Kuwait.

Bahkan Prof Mochtar dipercaya oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menjadi Ketua Konsorsium Ilmu Hukum.

Saya sendiri pernah menjadi mentee (orang yang dibimbing) Prof Mochtar selama 1 tahun lebih saat baru selesai program strata 2 di Jepang.

Beliau banyak memberikan nasihat kepada saya tidak saja untuk menjadi akademisi yang mumpuni dan berintegritas tetapi juga dalam menjalani kehidupan.

Prof Mochtar berpesan pada saya untuk benar-benar memanfaatkan hidup yang hanya sekali dengan membuat rencana.

Beliau membagi rencana kehidupan menjadi 5 fase.

Fase pertama adalah hingga usia 25 tahun yaitu mendapatkan pendidikan yang terbaik dan setinggi-tingginya sesuai kemampuan.

Fase kedua adalah fase menunjukkan kepada banyak pihak bahwa seseorang mampu untuk mengerjakan berbagai tugas yang diberikan, bahkan dengan hasil yang di luar ekspektasi pemberi kerja.

Dua fase ini penting untuk memasuki fase ketiga yaitu seseorang harus membangun jaringan ke berbagai pihak untuk dikenal.

Di tiga fase ini beliau berpesan untuk tidak memikirkan uang. Uang penting namun bukan tujuan.

Fase keempat adalah saat manusia menginjak usia 40 yaitu fase cash in program. Di fase ini seseorang akan mendapat hasil finansial karena memiliki pendidikan, kemampuan untuk mengerjakan tugas serta jaringan yang luas.

Beliau mengatakan tanpa perlu dikejar, uang justru yang akan mengejar kita.

Fase terakhir adalah fase untuk memikirkan generasi mendatang. Beliau berpesan jangan pernah kita selfish memikirkan diri sendiri tanpa melakukan regenerasi seolah tanpa kita dunia akan runtuh.

Dalam fase terakhir dalam kehidupan beliau saya mendapat kesempatan untuk beliau bimbing.

Dalam menjalankan hidup saya, saya menghayati betul nasihat beliau dan melaksanakannya.

Saya bersyukur Prof Mochtar merupakan salah satu guru besar yang menjadikan saya seperti saat ini, disamping Prof Mardjono Reksodiputro dan Prof Erman Rajagukguk.

Hari ini saya kehilangan sosok yang saya kagumi dan menjadi panutan.

Saya mendoakan agar Prof Mochtar dibukakan surga firdaus oleh Allah SWT seraya selalu berjanji untuk meneruskan nasihat beliau ke generasi muda. (***)

Uncategorized

Amagarapati, Kelurahan Moderasi Pertama di Flores Timur Binaan Kemenag dan Pemda

Published

on

Peresmian Desa Moderasi di Flotim (Foto : @kemenag.go.id)

Flores Timur, goindonesia.co – Satu lagi Desa Moderasi dibangun di Indonesia. Kali ini Kota Larantuka, Kabupaten Flores Timur (Flotim), tepatnya di Kelurahan Amagarapati. Ini merupakan Kelurahan Moderasi Pertama di Kabupaten Flores Timur, kolaborasi Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen (Ditjen Bimas Kristen) Kementerian Agama RI, Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Kupang dan Pemerintah Kabupaten Flores Timur (Flotim).

Peresmiannya dilakukan Penjabat Bupati Flotim, Sulastri H.I. Rasyid, bersama Kepala Sub Direktorat Pendidikan Tinggi Ditjen Bimas Kristen, Salmon Pamantung dan Rektor IAKN Kupang, I Made Suardana, Kamis (7/11/2024) di halaman Kantor Kelurahan Amagarapati, selepas magrib.

Prosesi peresmian ditandai dengan penandatangan Prasasti dan Pembukaan Selubug Papan Nama Kelurahan Moderasi, disaksikan pejabat pemerintah, TNI, Polri, Kepala Kantor Kementerian Agama Kab Flotim beserta seluruh jajaranny, FKUB, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat di Larantuka.

Langkah Positif

Dalam sambutannya Penjabat Bupai Flotim, Sulastri Rasyid menegaskan di era globalisasi dan interaksi antar budaya yang semakin intens ini, keberagaman agama menjadi kenyataan yang harus dihadapi.

“Oleh karena itu penting menerapkan moderasi beragama agar masyarakat dapat hidup harmonis, saling menghormati dan menciptakan keberagaman yang produktif,” ujarnya.

Penjabat Bupati, Sulastri Rasyid meyakini penetapan Kelurahan Moderasi Amagarapati merupakan langkah positif dalam meningkatkan dukungan pengembangan dan pelayanan secara maksimal.

“Oleh karena itu atas nama masyarakat dan pemerintah Kabupaten Flotim, saya menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas dukungan bagi peguatan kerukunan beragama di Flores Timur,” katanya.

Membangun Kebijakan Efektif

Kasubdit Pendidikan Tinggi Ditjen Bimas Kristen, Salmon Pamantung, mewakili Dirjen Bimas Kristen dalam sambutannya menyatakan Desa Moderasi menjadi salah satu program Ditjen Bimas Kristen, dalam rangka membangun dan memperkuat toleransi serta hidup harmoni di tengah kepelbagian dalam masyarakat.

“Peresmian Kelurahan Moderasi Amagarapati ini, menambah jumlah output Desa Moderasi yang diinisiasi oleh Ditjen Bimas Kristen lewat Kolaborasi dengan Perguruan Tinggi Keagamaan Kristen Negeri se-Indonesia,” ujarnya.

Menurutnya dengan peresmian ini output program telah terealisasi. Namun yang paling penting adalah outcomenya. “Kita perlu memberi perhatian bersama bahwa Program Desa Moderasi tidaklah berhenti pada output saja. Desa Moderasi mesti melampaui output. Output memang penting, tetapi outcome dari Desa Moderasi justru indikator utama yang terus secara kontinyu diupayakan bersama,” tegasnya.

Karena itu menurutnya kita butuh kebijakan yang sistemik berupa kebijakan toleransi keberagamaan di setiap sektor. Desa Moderasi Beragama yang diprogramkan oleh Ditjen Bimas Kristen, perlu dikembangkan menjadi pusat kerukunan dan juga menjadi pusat pengembangan ekonomi kreatif dan ekonomi kerakyatan.

“Peran dan fungsi Desa Moderasi telah mengalami perluasan menjadi pendorong dan penopang lahirnya lapangan kerja baru, penguatan UMKM, menangani kemiskinan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Bahkan toleransi dan harmoni juga mencakup alam sebagai ciptaan non-manusia,” paparnya.

Perluasan kebijakan Pembangunan Desa Moderasi yang efektif ini menurutnya memiliki korelasi dengan Cita 1, 3, 6 dan 8 dari Asta Cita pemerintahan Prabowo-Gibran.

Masyarakat Flores Timur menurut Salmon Pamantung adalah masyarakat yang majemuk dengan ciri toleransi aktif. Hidup bersesama terus dihidupi, baik dengan orang lain, pun dengan alam lingkungan sekitar. “Kiranya Desa moderasi ini menjadi teladan bagi Desa Moderasi lainnya di Propinsi NTT dan Indonesia,” ia berharap.

Rumah Moderasi

Rektor IAKN Kupang, I Made Suardana dalam sambutannya menegaskan IAKN Kupang sebagai Lembaga pendidikan tinggi merupakan tempat persemaian yang paling baik dan subur untuk memperkuat moderasi beragama.
“Di IAKN Kupang kami mendidik dan mempersiapkan para mahasiswa yang kelak menjadi tokoh dan pemuka agama, pemimpin di dalam komunitas masyarakat yang mendorong hidup bersesama untuk meningkatkan kesejahteraan serta selalu berupaya untuk mengatasi persoalan-persoalan kemanusian juga lingkungan/alam,” ujarnya.
Rektor I Made Suardana menjelaskan salah satu program penting yang saat ini saya lakukan di IAKN Kupang adalah Mentality Building. Pembangunan mental dan karakter. Para mahasiswa memiliki komponen kreatif yang mampu memberikan pengaruh positif pada lingkungan sekitarnya berkat superioritas, semangat, dan karakter mereka.
“Dengan mentality building saya yakin mereka dapat memainkan peran penting sebagai agen kerukunan sekaligus agen perubahan yang proaktif,” ujarnya.
Di samping pembangunan karakter dan budaya toleran IAKN Kupang kita juga melakukan mainstreaming moderasi beragama melalui pembangunan rumah moderasi.
“Di IAKN Kupang telah didirikan Rumah Moderasi dan kampanye terus digalakkan melalui perbagai kegiatan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.”

Perkuat Kerukunan

Bagi Lurah Amagarapi, Bernardus Leba, peresmian Kelurahan Amagarapati, yang berada di jantung Kota Larantuka sebagai Kelurahan Moderasi, akan semakin memperkuat jangkar toleransi dan kerukunan umat bergama yang telah mengakar kuat di Larantuka.

“Kelurahan Moderasi ini menurut kita sebuah toggak baru. Tapi kita orang nagi sini, so ido (sudah hidup) berdampingan sebagai kaka ade basodara so berabad-abad sejak jaman Portugis. Torang pung (kita punya) spirit saling mendoakan, kumpo kao (kumpul keluarga), dudo omog di bale-bale, saling meminta nasihat, itu kuncinya di antara umat lintas agama. Itu semangat bersaudara yang sudah lama ada,” jelas Lurah Amagarapti yang biasa disapa Ben Leba.

Ia meyakini sepenuhnya bahwa umat beragama di Larantuka, masyarakat Flores Tmur ini adalah warga yang toleran dan karena itu peresmian Kelurahan Moderasi Amagarapati menjadi simbol sekaligus tonggak harapan berseminya kehidupan yang rukun, toleran, dan gotong-royong sesama anak bangsa di Flores Timur. Salam Moderasi. (***)

*Kementerian Agama RI, Biro HDI Kemenag

Continue Reading

Berita

Menhan Sjafrie Laksanakan Kunjungan Kerja ke Kementerian Dalam Negeri

Published

on

Kunjungan kerja Menhan Sjafrie Sjamsoeddin ke Kemendagri (Foto : @www.kemhan.go.id)

Jakarta, goindonesia.co – Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Sjafrie Sjamsoeddin, melaksanakan kunjungan kerja ke Kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) pada Jumat (8/11).

Ketibaan Menhan Sjafrie di kantor Kemendagri sekitar pukul 15.00 WIB, disambut langsung oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Jend. Pol. (Purn) Prof. Drs. H. Tito Karnavian, M.A, Ph.D., kemudian Menhan Sjafrie melanjutkan pertemuan di ruang kerja Mendagri.

Dalam pertemuan tersebut kedua menteri berdiskusi dan membahas isu-isu yang berkaitan dengan keamanan dalam negeri, pertahanan negara, serta koordinasi antara aparat keamanan dan pemerintahan daerah.

Selain berdiskusi, Menhan Sjafrie bersama Mendagri juga berkesempatan meninjau ruangan Command Center Kementerian Dalam Negeri.

Turut hadir dalam pertemuan tersebut Plt. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemhan Mayjen TNI Tri Budi Utomo. Sementara itu, Menteri Dalam Negeri didampingi Wakil Menteri Dalam Negeri II Bima Arya Sugiarto, Plt. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendagri Tomsi Tohir, Staf Khusus Menteri Dalam Negeri RI Herry Heryawan, Dirjen Dukcapil Kemendagri Teguh Setyabudi dan pejabat Eselon II Kementerian Dalam Negeri. (***)

*(Biro Humas Setjen Kemhan)

Continue Reading

Uncategorized

Dinkes Prov. Kalteng Gelar Bakti Kesehatan di Kelurahan Pahandut, Kota Palangka Raya

Published

on

Bakti Kesehatan dengan melakukan Pemeriksaan Kesehatan Gratis Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah (Foto : @mmc.kalteng.go.id)

Palangka Raya, goindonesia.co – Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah menggelar Bakti Kesehatan dengan melakukan Pemeriksaan Kesehatan Gratis. Bakti Kesehatan digelar di Pelabuhan Rambang Kelurahan Pahandut, Kecamatan Pahandut Kota Palangka Raya. Bakti Kesehatan dilaksanakan selama dua hari, Senin-Selasa (05-06/11/2024). 

Dari pantauan MMCKalteng di lapangan, warga setempat begitu antusias mengikuti bakti kesehatan tersebut. Di hari pertama tercatat 40 lebih warga mendatangi posko bakti kesehatan. Pemeriksaan kesehatan meliputi Pemeriksaan Tekanan Darah (Hipertensi), Diabetes Mellitus (DM), Pemeriksaan Kolesterol dan Pemeriksaan Asam Urat.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah Suyuti Syamsul mengatakan, bahwa bakti kesehatan tersebut disamping memang kegiatan reguler dari Dinas Kesehatan, juga atas arahan langsung Gubernur Kalimantan Tengah H. Sugianto Sabran, ketika mendampingi kunjungan Wakil Presiden Gibran Rakabuming ke daerah tersebut baru-baru ini. 

“Daerah Puntun dan Pelabuhan Rambang dan sekitaranya ini merupakan daerah padat penduduk. Hal tersebut menjadi perhatian bapak Gubernur, sehingga beliau menginstruksikan Dinas Kesehatan melakukan bakti kesehatan dengan memberikan pelayanan gratis, kepada warga sekitar,” ucap Suyuti.

Menurut Suyuti, bahwa daerah padat penduduk bukan hanya rentan terhadap permasalahan kesehatan, tetapi juga masalah sosial, hingga permasalahan mental. Untuk itu pihaknya dalam melakukan bakti kesehatan dilakukan secara terpadu yang melibatkan Dinas Kesehatan, RSJ Kalawa Atei, dan Puskesmas Pahandut.

“Tingkat kesadaran masyarakat untuk memeriksakan diri ke fasilitas layanan kesehatan, memang masih rekatif rendah. Banyak kasus yang kita temui, secara kasat mata terlihat segar bugar, ternyata setelah dilakukan pemeriksaan ditemukan banyak penderita hipertensi, diabetes mellitus, dan kolesterol yang tidak terkendali,” tambah Suyuti. 

Ia mengimbau, agar masyarakat jangan sungkan dan malas untuk memeriksakan diri ke fasilitas layanan kesehatan, seperti Puskesmas atau rumah sakit, khususnya fasilitas layanan kesehatan milik pemerintah.

“Bapak Gubernur selalu mengingatkan, khususnya bagi warga tidak mampu akan dijamin pemerintah untuk memperoleh layanan kesehatan yang layak,” bebernya. 

Pada hari ke dua lebih dikhususkan layanan bakti kesehatan kepada anak-anak, petugas kesehatan bukan hanya menerima layanan kesehatan di posko, tetapi pro aktif melakukan sweeping terhadap anak-anak sekitar. 

“Secara umum ditemukan banyak anak yang menderita gatal-gatal, penyebabnya tentu beragam, diantaranya kebersihan lingkungan juga sangat mempengaruhi,” ujar Suyuti. 

Ia tambahkan, pada kegiatan bakti kesehatan tersebut, juga ditemukan kasus penderita katarak, dan telah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

“Untuk penderita katarak, saat ini sudah ditangani di Rumah Sakit Doris Sylvanus, guna pemeriksaan lebih lanjut, untuk memastikan apakah bisa dilakukan tindakan operasi,” pungkas Suyuti. (***)

*MULTIMEDIA CENTER PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

Continue Reading

Trending